lukisan by google
Membaca Luka Memahami Cinta
Dingin menyusup mengungkit kenangan
suara jangkerik memecah sunyi
seperti halnya belati menyayat hati
Masih ingatkah engkau asmaraku
padamu pernah aku bercerita
tentang rindang pohon cinta
yang setiap pertemuan pertautkan rasa
Kini saat malam mengurung murung
Kutanyai kunang pembawa lentera
Berapa banyak api cukup untuk membakar luka?
Ianya, kunang itu memutariku dengan cepat
dan berkata: berapa titik cahaya yang kau dapat?
Dalam hening, sering jiwaku mendengar
suara-suara
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 20 March 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar