Sabtu, 12 Maret 2011

Labirin II

lukisan by google


Labirin II


Di atas bahtera
Matamu embun
Menatap samudera tak ombak ,ikan bersenda
Angin juga. Pukau
Disulur rambut yang kibar

Iakah kepedihan suatu pilihan?

Di dekatmu
Perihal yang kau tanyakan itu
Bukan mengada aku tetap mengasihimu
Juga tentang dian-dian kecil di ruang bahtera
Yang nyala apinya kujumput dari gerai hitam rambutmu
Adalah atma yang keluar dari lingkaran labirin
Mengajak bibir berbisik

: Cinta itu laksana api,
lidah apinya membakar jiwa,
dan tungkunya derita,
di dalamnya ada bara kasih,
untuknya tak segan kuteguk airmata duka,
lalu kusuling menjadi anak kunci,
pembuka pintu langit.


Kini dimana ia-nya (kebahagiaan) berada? Tanyamu lirih

Di tubir Cinta
Saat kukejar kebahagiaan
Kujumpai adanya ketidak kekekalan kala
Kutatap luas samudera, kutemukan ketidak luasan kuasaku
Kutatap langit, kudapati bayangan dari ketidak berdayaan

Di tubir Cinta
Degup jantung mengeja hurup
Matahari membakar raga
Malam; pisaupisau kematian
Mengguratkan dzikir di piala Kekasih

___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 23 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar