lukisan by google
Labirin II
Di atas bahtera
Matamu embun
Menatap samudera tak ombak ,ikan bersenda
Angin juga. Pukau
Disulur rambut yang kibar
Iakah kepedihan suatu pilihan?
Di dekatmu
Perihal yang kau tanyakan itu
Bukan mengada aku tetap mengasihimu
Juga tentang dian-dian kecil di ruang bahtera
Yang nyala apinya kujumput dari gerai hitam rambutmu
Adalah atma yang keluar dari lingkaran labirin
Mengajak bibir berbisik
: Cinta itu laksana api,
lidah apinya membakar jiwa,
dan tungkunya derita,
di dalamnya ada bara kasih,
untuknya tak segan kuteguk airmata duka,
lalu kusuling menjadi anak kunci,
pembuka pintu langit.
Kini dimana ia-nya (kebahagiaan) berada? Tanyamu lirih
Di tubir Cinta
Saat kukejar kebahagiaan
Kujumpai adanya ketidak kekekalan kala
Kutatap luas samudera, kutemukan ketidak luasan kuasaku
Kutatap langit, kudapati bayangan dari ketidak berdayaan
Di tubir Cinta
Degup jantung mengeja hurup
Matahari membakar raga
Malam; pisaupisau kematian
Mengguratkan dzikir di piala Kekasih
___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 23 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar