lukisan by google
Cinta yang Menjadikan Rindu
sore itu
saat kita duduk berdua
di matamu
kudapati hujan semacam tirai
beribu tanya akanku
“bila airmata tak lagi berarti
bila rindu serupa angin---byar
asa tercekik. Mengunyah taring
masihkah engkau menatapku
rindu seperti awal?” ucapmu lirih
kau sandarkan kepala di dadaku
o kau yang melarung tanya
dalam pelayaran cinta
ketakutan akan luka tiada lagi arti
semenjak kita putuskan untuk bersama
sebenarnya luka itu telah mengada
menyerta jadi
kemarikan tanganmu biar kugenggam
dan kuceritakan tentang keseharian
o kekasih
tak mudah kuhapus kenang
bersama tlah kita lewati hari
bagaimana aku bisa meniadakanmu
bila gemericik air dari ketel
yang kau tuangkan untuk secangkir kopi
setia menemani pagiku
dan gemericik itu
kini selalu menyuarakan melodi
membisikkan namamu
___________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 3 Agustus 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar