lukisan by google
Aroma Tanah Basah Dan Saat Jiwa Mulai Menembang
1/
pada jiwa aku kata
: tidakkah kau lihat
saat angin berhembus kencang
renta pohon layuh melayuk di batas senja
merentak, asmara
menyulam, makna
dan dalam setapak jejak kaki tertinggal
di tanah basah bukan cahaya bulan, pun
bukan kemerlap bintang membuat bahagia
namun, yang ku butuhkan tidak lebih daripada
sajaksajak pengantar kematian
aku ; kamu
2/
ooo… angin, saat desirmu membisik
berjuntai tanya mengangkasa
berpusar;mendengung;mengusik jiwa
pecinta, tidakkah terdengar di sana
angin barat datang membawa berita
tersaji di kedai-kedai musafir cinta
juga diantara bilur-bilur kalbu
adanya darah cinta itu liar; membakar
saat pecinta tersuluk asmara
jiwajiwa bagai segumpal kabut
alun mengalun lautan dzikir
dan di atas pusara
bila masih tersisa cinta melebihi kecintaanku padaNya
: biar kupanah jatuh matahari
hingga membakar jantung
agar kutahu adanya azab keabadian
_____________________________________________________________________
@ Imron Tohari lifespirit 30 Oct 2009/rev/9 Des 2010 ( Samsara I&II )
Layuh ; lumpuh/sangat lemah/tidak bersinar,sayu
Melayuk ; meliuk ke kiri dan ke kanan
Merentak ; menyentak/merenggut/menarik paksa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar