lukisan diunduh dari google
Asmaraloka
Kukulum bayang di reruntuhan petang
gelinjang sesak rebah telentang
aku
dibekap kenang
Oolala …
Telikung senyummu di kelok wajah
merobek awan
kuyup tubuh tertumpah hujan, dan
Jiwaku melayang menelusuri ribuan dimensi
awan, o, awan menggulat perkasa bulan
hingga pendar temaram
dalam bayang reruntuhan kelam
atmaku melihat, bahkan Hidimbi harus mohon sasmita Kunti
“ O, Dewi Kunti sang ibu
kala kejujuran
kesetiaan
tak cukup memikat hati Bimasena
aku Hidimbi menangis, o, Dewi Kunti sang ibu
tidakkah Ianya, Bimasena itu abdi Dewa nan perkasa?”
Kukulum bayang di reruntuhan petang
gelinjang sesak rebah telentang
aku
dibekap kenang
dan kini mata jiwaku melihat
airmata hati berderai
membentuk kolam
di sana merekah bunga seroja
bermandi cahaya di bulat daun
butir air menggelinding
dua katak ,mesra
hilang Hidimbi, dan Ianya menjelma Arimbi nan jelita
Bimasena pun akhirnya terpanah asmara
Dewi Kunti, o, Dewi Kunti sang ibu, iakah itu cinta?
_____________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 5.11.2008/rev/9.3.2011
Asmaraloka ; dunia (alam) cinta kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar