Sabtu, 31 Desember 2011

LARON DAN TAHUN BARU

Detak detik
Tik tak tik tak tik tak

Tahun yang selalu berganti
Seperti hujan dengan rimbun harapan
Lampu-lampu berpijar, menyala
Dan laron-laron datang mengitarinya

Tapi laron mesti mengerti
Waktu menyimpan teka-teki
Di setiap ujungnya


( lifespirit, 1 Januari 2012, Pukul 0:04 Wita )

Rabu, 14 Desember 2011

Pohon Hayat

Pohon ranggas
Angin musim barat kabarkan cinta
Kau adalah hujan
Menjadikan pohon kembali tumbuh daun

Ianya, pohon itu
Aku
___________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 4 Oktober 2011
rang•gas a tidak berdaun lagi; luruh (kering) daunnya

Sabtu, 10 Desember 2011

Mencintai Tidak Dengan Sederhana


foto pendukung disuting dari http://www.kratonpedia.com/article-tag/1117/workshop.keris.html

Mencintai Tidak Dengan Sederhana
:/Sapardi Djoko Damono


Kuingin mencintaimu walau mesti dengan cara paling rumit
Petani yang menabur benih, memupuk juga
Memelihara tanamannya dari hama

Kuingin mencintaimu biar pun harus dengan cara paling sulit
Sang empu pada hening jiwa menempa baja
Membakar dalam tungku api menjadikannya pusaka jiwa

__________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 10 Desember 2011

Sabtu, 05 November 2011

Bila Aku Mencintaimu

di jalan cinta
gemuruh halilintar di dada langit
rimbun hujan di wajah awan
tapi aku mesti pastikan langkah
untuk ke engkau, kekasih

jika benih tumbuh dari dalam tanah, di hatimu
hujan yang kemas
dan ianya, benih itu, jantungku yang bersayap
mengajak terbang
tinggi

o, menjulang


( by lifespirit nov 2011)

Rindu Rumah

bulan pijar
pendar cahaya di atas dedaun
kung-kung-kung
suara katak memanggil
jantungku berdegup

membisikkan nama


_______________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 4 nov 2011

Bibir yang Bergetar

aku bertanya pada muhib hakikat Qurban
dari bibir muhib itu keluar hanya satu kata

: hati…

(@ Imron Tohari _ lifespirit 5 November 2011 )

Kamis, 27 Oktober 2011

Jalan Cahaya

oleh Imron Tohari pada 28 Oktober 2011 jam 9:34


dari sebuah kelahiran
aku berjalan menyusuri jalan-jalan kehidupan
aku singgahi kedai-kedai kebahagiaan
aku singgahi pesta perjamuan
bahkan telah aku reguk kepahitan hidup
Laa'illah hailla'allah, aku rapuh, tiada aku di Engkau

dari sebuah kelahiran
o, kekasih, o, kekasihku
akhirnya aku kian sadar
sesungguhnya kematian itu kekasih setiaku
ada Engkau
di aku


( Imron Tohari _ lifespirit 28 october 2011 )

Selasa, 04 Oktober 2011

Kala Cinta Memanggil

sekian lama batang pohon tiada daun
adalah kau, datang serupa hujan

dan aku
jatuh cinta

( lifespirit, edisi romantic 4 Oktober 2011 )

Minggu, 02 Oktober 2011

Pisau di atas sajadah

Gema Adzan berkumandang
Bergegas
Kuambil air wudlu
Sedalam-dalamnya sujud
Kubenamkan jiwa
Pada penghambaan Tuhan

Iakah seperti itu?

Diketika bulu lentik kekasih mengerjap
Menggoda
Aimata berkejaran
Antara ketakutan
Antara liarnya keinginan
Oh Tuhan, sujudku
Tak lebih tajam dari sebilah pisau

Di atas sajadah

____________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 15 September 2009

Selasa, 20 September 2011

MENUJU KE ENGKAU

Waktu, bagiku penanda tidur dan terjaga, itu sebelum bersamamu
Langkah kaki jam di dinding terdengar membawa beban berat
Ditimpakan di antara ilusi dan kesadaran, atau bahkan jiwaku
Tidur dan terjaga seperti gerbong kosong dari terminal ke terminal

Jerit kegelisahan, lengking lokomotif yang pecah
Dan derit roda besi menghimpit rel-rel panjang
Sebuah keinginan, hidup, perjalanan menuju ke engkau
Asa yang kubangkitkan dari terowongan gelap bayang diri

Sejujurnya, saat ini aku bahagia memilikimu, lebih sekedar kekasih
Apalagi dari rahim hati ada detak-detak menyuarakan cinta
Tapi setiap malam waktu aku mulai menutup tirai jendela
Aku seperti disadarkan oleh keadaan, kalau hari tak selamanya pagi

Oh, belahan jiwa, oh, asmara, aku menjadi tahu
Mengikat keyakinan, saling menguatkan hati
Bersamamu, ada cahya di ketinggian darma

_________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 19 September 2011

dar.ma n kewajiban; tugas hidup; kebajikan
lo•ko•mo•tif n kepala kereta api (yang menarik gerbong kereta)

Kamis, 15 September 2011

Suara yang Kudengar Dari Pinggir Kolam

Bertahun-tahun dihantui trauma
setiap hari pikiran resah berteman prasangka
pagi burung berkicau pun terdengar sumbang
bagaimana mungkin hal ini dikatakan kehidupan?

Sampai akhirnya pada suatu hari
sebelum benar-benar senja
dari pinggir kolam kudengar kecipak ikan
saat kuarahkan tatapanku, ia, ikan itu
berseakan jiwaku sendiri yang mengatakan

: Menarilah, biar yang ada di dalam
bebas merdeka


(@Imron Tohari _ lifespirit 10 September 2011)

Selasa, 13 September 2011

Lupa Masa Lalu

ranum buah di pohon
malam merajut mimpi
tak sadar petang berjalan ke pukul lima
sedari tadi angin mengetuk pintu
kini pergi membawa lelah

sekejap, embun di dedaunan terkesiap
di atas menara ribuan dengkur menggelar tikar
mestikah seperti itu mengharap perjumpaan,oh,kekasih?

ketika musim retakkan tanah
pohon kurus tanpa daun: tiada buah
tengah malam nyanyian rindu menyayat-nyayat

_______________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit, 12 September 2011

Minggu, 11 September 2011

Lima Bait yang Menjadikan Aku Rindu Bola Matamu


FOTO KARYA HERMAN MORISON


Lima Bait yang Menjadikan Aku Rindu Bola Matamu


Aku rindu bola matamu
yang jika aku tatap, detak bertalu jantungku

Aku rindu bola matamu
tempat jari-jari mungil menyulam rindu

Aku rindu bola matamu
yang api, kala aku terpuruk, engkau bakar semangatku

Aku rindu bola matamu
pintu menuju ke engkau, di hatimu

Aku rindu bola matamu
kepak sayap, menjadikan jarak tak lagi berarti: untuk rindu

________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 11 September 2011

Sabtu, 10 September 2011

MENUJUMU

Bertahun-tahun merancang pelayaran
Berharap matahari ramah mengantar ke barat
Tapi, belantara kabut menjauhkan perahu dari dermaga

Melayari laut luas
Badai,ombak, menggoyang-goyang tiang layar
Cahaya purnama merajut impian rindu pulang
Oh, betapa rapuh perahu hati kala berlayar sendirian

Di lautMu
Aku; perahu kehilangan daya
Tenggelam, terhimpit di antara batu-batu tajam

Bagaimana menitip nyanyian langit pada debur ombak?
Di atas, terang dan kelam awan silih berganti posisi
Doa layaknya penggalan duka abadi

MenujuMu, hidup dan mati menggenapi angan panjang
_______________________________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit, 7 September 2011

Jumat, 02 September 2011

Pohon Hati Senyap Tanpa Tembang

Lukisan by google


Pohon Hati Senyap Tanpa Tembang

Siang cerah, hujan tibatiba runtuh
mengagetkan sepasang burung bertengger di seranting daun
Mereka, burung itu lalu terbang terpisah
namun sebagian hati ianya, gelisah, enggan pergi
katanya ingin mencari kericau yang tertinggal di daun
berharap saat awan terkuak bisa dijadikan lengkung pelangi

Jikalau rumah cinta bukan di hati
iakah mungkin dalam perkabungan
ada kekuatan doa di bola mata burung terpisah itu
layaknya mantra keselamatan
menyulam repihan daun yang ada kicauannya
berharap jadi pelangi

Oh, dalam pertautan asmara
selalu saja dihadapkan duka bahagia
Siang benderang berganti deras mengiris
Pohon hati senyap tanpa tembang
seperti telaga kesepian tanpa kecipak angsa
dan angin yang sesekali melintas, menggoda

Iakah mesti seperti itu di jalan cinta?

___________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 3 September 2011, 1,38 dini hari (WITA)

Kamis, 01 September 2011

Memahami Kejujuran

lukisan diunduh dari blogger-index.com.jpg


Memahami Kejujuran

Pada jalan kebenaran, kejujuran manusia hendaknya mengalir bebas
Sebab dalam jubah kepentingan, kejahatan hidup tiada mengenal tempat

Saat benar-benar rindu kekasih
Jangan enggan menukar gelisah dan ketakutanmu
Membebaskan hati berjalan ke tujuh tungku api cinta
Membakar niscaya, menjauhkan diri dari ruh-ruh jahat

Jikalau kejujuran dijadikan pertaruhan atas nasib
Maka tiada hal paling menakutkan
Kecuali siksa kubur

_____________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 1 September 2011, 12.20 WITA

Selasa, 30 Agustus 2011

Cara Aku Memuisikanmu

Foto diunduh dari Astry Maniez Album.jpg



Cara Aku Memuisikanmu

Tlah bertahun kita rekat asmara
Dan kini, dengan segala penuh, dengan segala hati
Aku tuliskan dalam puisi cinta, yang nyala, untukmu
Seperti saat berdua kita susuri pematang sawah
Dan aku gandeng tanganmu agar tak jatuh
Sampai di sebuah gubug, yang ada di sana, di sawah itu
Memaknai burung berkericau diantara padi menguning

:”lihat burung pipit mematuki bulir padi,
dan padi merunduk begitu syahdu.” Katamu, bersandar di bahuku

:”Jika burung pipit itu engkau,
aku relakan dalam kehidupan, ini diri menjadi padi,
yang merunduk, dalam sunyi,
yang nyanyi”

Maka, jadilah puisi
Engkau
_________________________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 31 Agustus 2011

Hari Kemenangan

lukisan diunduh dari fauziahsari.multiply.com


Hari Kemenangan

menujuMU
segala amarah sirna terbakar
segala cinta terbang beriring
aku;mereka seperti awal
berkhalwat kembali di rumah hati

menujuMu
cahaya perbedaan serupa anasir kerohanian
lentera yang menerangi sisi gelap
dimana aku;mereka
kembali mengikat hati
di tempat paling hakiki
di kalbu, di Engkau

menujuMU
segala sunyi, segala hening
aku;mereka serupa daun
jatuh ingin menjadi humus
di tanah. Engkau

___________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 30 August 2011

anasir ; sesuatu (orang, paham, sifat, dsb) yang menjadi bagian dari atau termasuk dalam keseluruhan (suasana, perkumpulan, gerakan, dsb)

berkhalwat ; mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk bertafakur, beribadah, dsb

Senin, 29 Agustus 2011

KETULUSAN

lukisan diunduh dari jauharieffendy.blogspot.com


KETULUSAN

Saat kemarau
Maka, kuairi sawah
Jika hujan
Aku jelau hari dengan asmara

Oh, Tuhan
Di luas sawah, cuaca yang tak tentu
Biar tumbuh, biar isi
Tiada henti kupupuk dengan peluh doa
Kusiangi rumput-rumput liar

Dengan apa lagi mesti kulukis cinta
Anakku,asaku serunduk padi


________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 30 Agustus 2011, 24.18 WITA

jelau; tengok; menengok

Minggu, 28 Agustus 2011

Perahu Kertas

lukisan by eduardtria.blogspot.com


Perahu Kertas

Di lipatan kertas kerjaku,
banyak orang merayu
Aku melihat mereka berlomba,
memberiku gula-gula

Tapi, di sisi lain
Kulihat anakku,
bermain perahu kertas, warna-warni
Tapi, saat kuperhatikan wajah anakku,
ada retak di bulat matanya,
ada getir di ceria senyumnya,
Kulihat bibir ianya, anakku,
sebentar bergetar, sebentar berdoa

“Oh, Tuhan
Setiap kelahiran telah tertulis Rezki-Mu
Tapi kenapa Engkau merdekakan bulu lentik kekasih,
mengerling, menujah kalbu : mati ?” Bisik ianya

Bergetar, bergetar
Berdoa, berdoa
Hingga lalu
Menjadi aku

___________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 23 August 2011

Sabtu, 27 Agustus 2011

Puisi Pada Kulit Pohon II


Lukisan diunduh dari : http://4.bp.blogspot.com/

Puisi Pada Kulit Pohon II

1/
menanyakan arti sebuah ketulusan
seperti halnya aku menatap sosok tubuh
berdiri diantara garis-garis hujan yang merupa kabut
sedang di ujung jalan : Cahaya lampu temaram

lalu apa bedanya yang kutanyakan tadi
tentang ketulusan, khususnya dalam hal mencinta
dengan jalanan datar,turun, mendaki , lurus atau bahkan berkelok
bilabila mencari kebenaran ja
wab sahaja mataku berdiri nanar-
diam: terpaku di teras rumah

o,melukis wajahmu
sama sulitnya aku bertanya pada seulas senyum
yang kau tempelkan di sudut bibirmu
dan bercerita kicau nuri
lalu sekonyong-konyong bercerita cemara tua


2/

adalah labirin, mural jantung,kau
kekasih
: cinta itu seperti mega, bergelayut
mendung lalu
rinai

o,tidaklah selamanya mega itu putih
adakalanya mega tersaput jelaga
namun, bila tak pejam mata hati
rasakan pula lembut suria
mengalungkan bianglala
membimbing burung terbang
kembali pulang
ke sarang


3/

jika engkau,kekasihku
pemantik cinta yang mengajak semilir bayu
menyisir bulubulu indah cendrawasih
menoreh baitbait puisi pada kulit pohon
yang diamnya
tetesan getah itu adanya kidung cinta
lalu kepedihan, juga kesukaan
saling mengikat

masih perlukah bertanya tulusnya cinta
sedang di setiap perputaran jarum jam
pikiran yang agung
tidak pernah untuk tidak memikirkan kekasih

: dan adalah kunang-kunang kecil
yang menyatukan sinarnya pada malam
menuju surga.


_________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21 April 2010

catatan:

langut, melangut; berdasarkan KBBI.hal.876: merasa rindu (sedih, kasih, khawatir,cemas dsb);
nglangut (jawa); berhkayal atau berpikir atau memandang sesuatu dengan rasa yang sangat jauh dan nyaris tak bertepi

la•bi•rin n 1 tempat yg penuh dng jalan dan lorong yg berliku-liku dan simpang siur; 2 sesuatu yg sangat rumit dan berbelit-belit (tt susunan, aturan, dsb)

KEKASIH

lukisan diunduh dari bisikantuntutankasih.blogspot.com



KEKASIH

beberapa kali ombak menerpa bahtera
jika sekali ini ianya, ombak itu, datang lagi
engkau mesti tetap tabah,o, kekasih

di samudra kehidupan
agar menemu simpul-simpul takdir
biar ini diri menyelam di kedalamannya
walau aku ditelan ombak;tenggelam, ikhlaskan
karena untuk itulah aku menjadi imammu
berharap tak lagi kulihat retak
bola matamu,o,kekasih


( “Kekasih” by Imron Tohari – lifespirit 27 August 2011, 22.11 WITA )

Minggu, 21 Agustus 2011

RINDU

lukisan diunduh mycoffeerhyme.blogspot.com




RINDU

Mesti bagaimana kupuisikan rindu,o,cintaku?
Di rembang petang suara jangkrik bersahutan
Kemerisik daun bambu bergesek
Tanpamu,hati resah, pikiran mengawang
Membawa namamu ke peraduan mimpi

Mesti bagaimana lagi kupuisikan rindu ini,o,cintaku?
Dengan puisi cintakah yang baitnya bercerita tentang
Dedaunan di pagi hari berselimut embun
Ataukah puisi doa yang gemanya tinggi menjulang
Menerobos malam,mengetuk-ngetuk pintu langit
Berharap berkah ruh suci, di larik namamu

Duhai wahai kekasihku,o,cintaku
Di kalbu, engkau cahya
Bisik katamu, nyala yang api

_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21 August 2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

Dalam Doa

lukisan by google



Dalam Doa

Ramadhan
Ini waktu menginjak hari ke 21
Biji-biji tasbih ranum embun ma’rifat
Alam kian menyemesta

O, Tuhanku
Cahaya maha Cahaya

Degup jantung ini demikian kencang
Airmata leleh
Dalam ketidak mahaberdayaan
Jiwa yang pencar
Tersungkur

O, Tuhanku
Cahaya maha Cahaya

Biar terbata membaca kitabMu
Hati cintaku kian menggebu
Menyebut asmaMU

_________________________________________
@Imron Tohari – lifespirit 20 August 2011

Kamis, 18 Agustus 2011

Air,Matahari,Pelangi

lukisan by aalmarusy.blogspot.com



Air,Matahari,Pelangi

Malam langit bintang gemintang
Pertanda Seribu bulan tlah datang
Bening doa di sudut hening
Tanya berjawab diri nak tenang

Kala Insan bertanya tanya
Asal mula kekasih ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening nurani akan berkata :

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Putih awan pun memayung gembira

Riang mega menari-nari
Bertabur cahaya terang mentari
Sulaiman,BalQis meniti hari
Pertanda tumbuh cinta abadi

Langit biru tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Hati Yusuf tiada mecinta Zulaikha
Duka hati dirundung Nestapa

Sisa hujan membalut bumi
Putih sinar menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Tercipta kidung asmara sujati

Saat matahari tahu arti sinarnya
Saat angin tahu arti hembusannya
Saat pelangi tahu arti pesonanya
Saat aku tahu artinya sang aku adanya

Di sana…

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahmaan* Ar-Rahiim*
Yaa Kabiir* Yaa Kariim*
Bersemayam segala keabadian cinta

_________________________________________________________________
@ Imron Tohari - lifespirit 2008 ( Menyambut Malam Seribu Bulan )

* Ar-Rahmaan ; Maha Pemurah
* Ar-Rahiim ; Maha Penyayang
* Yaa Kabiir ; Maha Besar
* Yaa Karim ; Maha Mulia

Rabu, 17 Agustus 2011

Puisi Paling Manis

lukisan by google



Di alam imajiner
aku kumpulkan 66 penyair terbaik
untuk menulis satu puisi kemerdekaan paling manis

Serempak mereka berkata
: tak akan pernah tercipta puisi kemerdekaan paling manis
jika negeri ini
di kedai-kedai hati penguasa
cawan-cawan cinta retak
berserak
tanpa bening airmata

oh, Kekasih.

( "Puisi Paling Manis" by lifespirit 17 Agustus 2011 )

Jalan Hakikat

lukisan diunduh dari literature.wordpress.com






Ku-titipkan
kepedihan
kesukaan
pada awal
pada akhir

Di sana…
aku dan kekasih tiada
menyatu
pada keadaan
membebaskan roh jiwa melangkah
dalam lorong-lorong kematian

Di ladang Kekasih
o,ketakutan itu serupa biji palawija
berebut tumbuh
dengan hasrat yang api
menjadikan airmata langit mengalir
mengkristalmenjadi segumpal hati

dan ianya, airmata langit itu
kekasih
aku

________________________________________________
@ lifespirit 19 January 2009/rev 17 Agustus 2011

Rindu yang Entah

lukisan diunduh dari riaa multiply.com


Rindu yang Entah

Di hampar pasir
Duduk sendiri
Menatap ombak menari-nari
Surya memancar terangi pesisir

Ohai, indahnya alam tiada terkata
Layuk nyiur dibuai bayu
Hantarkan rasa ke relung syahdu
Guratkan bayang beribu pesona

Duhai Khalik pencipta sempurna
Pikiran Hamba terbingkai asmara
Gerangan apa segala terasa
Jejak kaki pun mencipta kenangan

Hanyut rindu entah kemana

__________________________________________________________
@ lifespirit, 2 Juni ‘09,/kenangan/ rev 17 Agustus 2011

Minggu, 24 Juli 2011

Kacamata Dan Kata

lukisan by google



Kacamata Dan Kata
:/Hudan Hidayat


# 1

maka, lingkaran kaca itu
sunyi yang
berayun di keramaian kata
punguti benda-benda
karenanya
orang terhisap
dibakar tungku-
tungku niscaya
; katamu


#2

di cerlang mata
kacamata itu filsuf
menjadikan kata baling-baling
tinggi menjulang ke langit bahasa

kapan ianya, kacamata dan kata
tak berayun sendiri
; katamu
_________________________________
@ Imron Tohari,lifespirit, rev.24 Juli 2011

Senin, 18 Juli 2011

Maknawi Cinta

lukisan diunduh dari allieallbright.wordpress.com


Maknawi Cinta


iakah cinta itu debaran hati yang tak kunjung usai
dari debar ke debur
dari debur kembali ke debar
semacam ketakutankah? atau cintakah?

di hati cinta
cinta itu tenang air telaga
di atasnya dua angsa menari-nari
dan tenang air telaga akan meriak
jikalau salah satu sayap angsa itu patah

o,di hati cinta
cinta itu semesta
di mana matahari dan bulan saling pukau
saling tujah

bisa jadi, di hati cinta
cinta itu ketiadaan
aku-ku

________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 18 July 2011

Minggu, 17 Juli 2011

TELISIK I

foto pendukung by regional.kompas.com


TELISIK I

di petak-petak sawah
peluh petani diperas suria
resah pipit mematuk padi
pun

malam terjaga , di sawah
gelap
menganyam angin
mendongeng pada katak dan ular sawah
tentang padi,petani, juga burung pipit

seperti dirinya (katak dan ular sawah)
alam itu, mualamat, berkejaran dengan masa yang
akhirnya terkubur lelap pada nafas tanah

iakah itu ritus sebelum sampai pada kematian?

__________________________________________________
@ Imron Tohari (ID : lifespirit 25.7.2009)


# mualamat : ilmu pengetahuan
#ritus : tata cara dalam upacara beragama

Jumat, 08 Juli 2011

Mati Suri

lukisan by google


Mati Suri

Pagi! Indonesia yang seri
Duka nian kamu Indonesia
Padi padi jadi bara
Lima sila jadi duri

Pada hati kami kata
Sila jadi meja judi
Para Tuan lupa diri
Jiwa jiwa luka: Kita?

Di Kota juga Desa: Sama
Sana sini gila uang
Meja meja gila Gong
Kini mati suri Indonesia

Di Masjid;Gereja;Pura;Vihara
Nada, sepi gema;bisu
Daun hati yang layu
Tapi, nadi kita Indonesia

_____________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 9 July 2011


Karakter dasar penciptaan karya puisi pola 4444 ini, didasari :

4 huruf dalam satu kata/kalimat,
4 kata/kalimat dalam satu baris, , ( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke )
4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,
4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak rima ( rima berpeluk/berpaut ) pada setiap baitnya.

Indonesia; walau lebih dari 4 huruf dalam satu kalimat/kata, bisa di tolerir, sebab Ianya menunjukan dan atau merupakan nama suatu tempat/negara: Indonesia;Masjid;Gereja;Pura;Vihara

si•la n 1 aturan yg melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; 2 kelakuan atau perbuatan yg menurut adab (sopan santun); 3 dasar; adab; akhlak; moral: -- dalam Pancasila saling terkait

Yang Satu




Yang Satu
: Prof. Dimas Arika Miharja


Ayah, pada laku usia
Usai baca duka hati
Budi, ilmu pada arti
Atma baik sepi luka

Kata ayah, akal fana
Kala kita haus ilmu
Biar jauh dari semu
Buka luas mata jiwa

Ayah, pada saat pilu
Kamu ikat luka lara
Kamu tata suka cita
Agar hati jadi padu

Kata ayah, umur, saru
Kini pada sisa usia
Bila bila tiba masa
Puja puji pada Satu

___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit rev.5 July 2011


Karakter dasar penciptaan karya puisi pola 4444 ini, didasari :
4 huruf dalam satu kata/kalimat,
4 kata/kalimat dalam satu baris,, ( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke )
4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,
4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak rima ( rima berpeluk/berpaut ) pada seiap baitnya.

Pada Lima




Pada Lima

Kala pati dera jiwa
Akal budi jadi mati
Bila haus puja puji
Hati buta mati rasa

Bila umat taat adat
Jauh cela jauh dosa
Biar raya biar jaya
Jaga niat yang kuat

Hayo kita sama laju
Ajak mata juga atma
Jaga tata pada lima
Pada niat yang Satu

Agar jauh duka lara
Laku baik saka diri
Bila padu visi misi
cita cita luah suka

( lifespirit 2009 rev. 5 July 2011 )

Karakter dasar penciptaan karya puisi pola 4444 ini, didasari :
4 huruf dalam satu kata/kalimat,
4 kata/kalimat dalam satu baris,( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke )
4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,
4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak rima ( rima berpeluk/berpaut ) pada seiap baitnya.

Puisi pola 4444 ini saya ciptakan atas dasar ketertarikan saya pada karya sastra puisi/sajak/syair/pantun yang berbasis akar budaya tanah leluhur yang kita cintai ini.
Berawal dari sana saya tergelitik untuk membuat puisi sanjak rima dengan aturanyang boleh dikata tak lazim, karena pola ini terdiri dari serangkaian tautan kalimat yang per kalimatnya hanya terdapat 4 huruf pada kata/kalimat ( kata dasar ) ; 4 huruf dalam satu kata/kalimat, namun dalam satu kesatuan utuh tubuh karya, dan harus tetap memenuhi unsur sajak baik secara estetika bahasa pun secara estetika pesan/makna.

Sekali lagi perlu saya tekankan di sini, bahwasanya acuan dasar dari pola 4444 adalah sajak rima sastra akar leluhur, Namun begitu pada karya ini (yang selanjutnya saya sebut sebagai puisi pola 4444, lebih menitik beratkan pada jumlah huruf pada kata dan jumlah kata pada baris serta jumlah baris pada bait. Sedang saya pergunakan rima berpeluk semata untuk mendapatkan efec rima (metrum) saat dibaca. Satu lagi pada bacaan puisi pola 4444 dengan rima berpeluk. Pembaca akan mendapatkan efek gema. seakan kita ditarik lagi pada bunyi akhir awal bait. tarikan rima di baris awal bait dengan bunyi rima akhir dibaris akhir pada bait yang sama menciptakan suatu arus gravitasi kata dan atau gravitasi bahasa yang berseakan memantul dan menimbulkan bunyi yang bergema. Contoh: perhatikan efek gema yang ditimbulkan oleh rima yang saya beri tanda ( ) di bawah ini :

Bila umat taat ad(at)
Jauh cela jauh dos(a)
Biar raya biar jay(a)
Jaga niat yang ku(at)

Hayo kita sama laj(u)
Ajak mata juga at(ma)
Jaga tata pada li(ma)
Pada niat yang Sat(u)


Jadi dalam penggunaan rima tidak boleh asal mengejar bunyi saja, dalam pengertian "mengejar bunyi" yang saya maksudkan di sini, yaitu tidak hanya sekedar mencari kesamaan rima di akhir kalimat saja, padahal secara bentukan alur baris dan atau antar barisnya tidak saling terkait maksud/makna, jadi di sini yang saya maksudkan jangan hanya mengejar bunyi rimanya sahaja. Dan mengenai asonansi; perulangan bunyi vokal dalam deretan kata dan atau penggunaan aliterasi ; pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan, tidak mesti harus, yang pasti dasar pemikiran penciptaan karya ini sesuai dengan yang saya katakan diatas mengacu dari pola tuang sastra melayu pujangga lama tidak menyimpang dari pola rima berpeluk/berpaut, dan yang pasti tidak menyimpang aturan pola 4444.

salam lifespirit!

Sang Naga

lukisan diunduh http://chineseartstore.com/catalog/images/medium/5849-chinese-dragon-painting-detail.jpg




Sang Naga


Naga emas para Dewa
Liuk laun naik ke mega
Suci laku suci kata
Budi baik arak jiwa

Hong!fana pada akar
Inti kata pada arti
Bila tahu laba rugi
Jauh laku dari ular

Pada bayu, kata Naga
Kamu Hong saya nari
Saya nepi jika duri
Fana,rugi atau laba?

Bila hati satu rasa
Hari hari luah suka
Lupa lara juga duka
Tuan,Nona, ikat kala

______________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 8 July 2011


Karakter dasar penciptaan karya puisi pola 4444 ini, didasari :
4 huruf dalam satu kata/kalimat,
4 kata/kalimat dalam satu baris,( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke )
4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,
4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak rima ( rima berpeluk/berpaut ) pada setiap baitnya.


Puisi pola 4444 ini saya ciptakan atas dasar ketertarikan saya pada karya sastra puisi/sajak/syair/pantun yang berbasis akar budaya tanah leluhur yang kita cintai ini.
Berawal dari sana saya tergelitik untuk membuat puisi sanjak rima dengan aturanyang boleh dikata tak lazim, karena pola ini terdiri dari serangkaian tautan kalimat yang per kalimatnya hanya terdapat 4 huruf pada kata/kalimat ( kata dasar ) ; 4 huruf dalam satu kata/kalimat, namun dalam satu kesatuan utuh tubuh karya, dan harus tetap memenuhi unsur sajak baik secara estetika bahasa pun secara estetika pesan/makna.

Sekali lagi perlu saya tekankan di sini, bahwasanya acuan dasar dari pola 4444 adalah sajak rima sastra akar leluhur, Namun begitu pada karya ini (yang selanjutnya saya sebut sebagai puisi pola 4444, lebih menitik beratkan pada jumlah huruf pada kata dan jumlah kata pada baris serta jumlah baris pada bait. Sedang saya pergunakan rima berpeluk semata untuk mendapatkan efec rima (metrum) saat dibaca. Satu lagi pada bacaan puisi pola 4444 dengan rima berpeluk. Pembaca akan mendapatkan efek gema. seakan kita ditarik lagi pada bunyi akhir awal bait. tarikan rima di baris awal bait dengan bunyi rima akhir dibaris akhir pada bait yang sama menciptakan suatu arus gravitasi kata dan atau gravitasi bahasa yang berseakan memantul dan menimbulkan bunyi yang bergema. Contoh: perhatikan efek gema yang ditimbulkan oleh rima yang saya beri tanda ( ) di bawah ini :

Hong! fana pada ak(ar)
Inti kata pada art(i)
Bila tahu laba rug(i)
Jauh laku dari ul(ar)

Pada bayu, kata Nag(a)
Kamu Hong saya na(ri)
Saya nepi jika du(ri)
Fana, rugi atau lab(a)?


Jadi dalam penggunaan rima tidak boleh asal mengejar bunyi saja, dalam pengertian "mengejar bunyi" yang saya maksudkan di sini, yaitu tidak hanya sekedar mencari kesamaan rima di akhir kalimat saja, padahal secara bentukan alur baris dan atau antar barisnya tidak saling terkait maksud/makna, jadi di sini yang saya maksudkan jangan hanya mengejar bunyi rimanya sahaja. Dan mengenai asonansi; perulangan bunyi vokal dalam deretan kata dan atau penggunaan aliterasi ; pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan, tidak mesti harus, yang pasti dasar pemikiran penciptaan karya ini sesuai dengan yang saya katakan diatas mengacu dari pola tuang sastra melayu pujangga lama tidak menyimpang dari pola rima berpeluk/berpaut, dan yang pasti tidak menyimpang aturan pola 4444.

salam lifespirit!

Rabu, 06 Juli 2011

Ohai!

lukisan by http://www.lintasberita.com/mediabig/6d4764e96dbe8674b9b39ad57b79a336.jpg

Ohai!

Pada jiwa yang laut
Arah tuju pada niat
Bila luka kamu Ikat
Suka cita akan ikut

Ahai! Loba bola mata
Elok nian kamu nona
Akal bisa jadi lena
Bara bisa jadi kata

Tapi, bila baik iman
laku diri akan taat
Pada tuju kian giat
Hari hari elok nian

Ohai! Nona mata jeli
Buka mata buka hati
Jaga laku jaga diri
Maut;ajal, satu kali

_______________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 6 July 2011


je•li a 1 elok dan bercahaya (tt mata)

Karakter dasar penciptaan karya puisi pola 4444 ini, didasari :
4 huruf dalam satu kata/kalimat,
4 kata/kalimat dalam satu baris,( Di tolerir lebih satu kata, bila kata tadi berfungsi sebagai kata tunjuk tempat : di, ke )
4 baris dalam 1 paragraf/bait/larik,
4 paragraf/bait/larik membentuk 1 alur cerita,
bersanjak rima ( rima berpeluk/berpaut ) pada seiap baitnya.

Puisi pola 4444 ini saya ciptakan atas dasar ketertarikan saya pada karya sastra puisi/sajak/syair/pantun yang berbasis akar budaya tanah leluhur yang kita cintai ini.
Berawal dari sana saya tergelitik untuk membuat puisi sanjak rima dengan aturan
yang boleh dikata tak lazim, karena pola ini terdiri dari serangkaian tautan kalimat yang per kalimatnya hanya terdapat 4 huruf pada kata/kalimat ( kata dasar ) ; 4 huruf dalam satu kata/kalimat, namun dalam satu kesatuan utuh tubuh karya, dan harus tetap memenuhi unsur sajak baik secara estetika bahasa pun secara estetika pesan/makna.

Sekali lagi perlu saya tekankan di sini, bahwasanya acuan dasar dari pola 4444 adalah sajak rima sastra akar leluhur, Namun begitu pada karya ini (yang selanjutnya saya sebut sebagai puisi pola 4444, lebih menitik beratkan pada jumlah huruf pada kata dan jumlah kata pada baris serta jumlah baris pada bait. Sedang saya pergunakan rima berpeluk semata untuk mendapatkan efec rima (metrum) saat dibaca. Satu lagi pada bacaan puisi pola 4444 dengan rima berpeluk. Pembaca akan mendapatkan efek gema. seakan kita ditarik lagi pada bunyi akhir awal bait. tarikan rima di baris awal bait dengan bunyi rima akhir dibaris akhir pada bait yang sama menciptakan suatu arus gravitasi kata dan atau gravitasi bahasa yang berseakan memantul dan menimbulkan bunyi yang bergema. Contoh: perhatikan efek gema yang ditimbulkan oleh rima yang saya beri tanda ( ) di bawah ini :

Pada jiwa yang la(ut)
Arah tuju pada niat
Bila luka kamu Ikat
Suka cita akan ik(ut)

Ahai! Loba bola ma(ta)
Elok nian kamu nona
Akal bisa jadi lena
Bara bisa jadi ka(ta)

Jadi dalam penggunaan rima tidak boleh asal mengejar bunyi saja, dalam pengertian "mengejar bunyi" yang saya maksudkan di sini, yaitu tidak hanya sekedar mencari kesamaan rima di akhir kalimat saja, padahal secara bentukan alur baris dan atau antar barisnya tidak saling terkait maksud/makna, jadi di sini yang saya maksudkan jangan hanya mengejar bunyi rimanya sahaja. Dan mengenai asonansi; perulangan bunyi vokal dalam deretan kata dan atau penggunaan aliterasi ; pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan, tidak mesti harus, yang pasti dasar pemikiran penciptaan karya ini sesuai dengan yang saya katakan diatas mengacu dari pola tuang sastra melayu pujangga lama tidak menyimpang dari pola rima berpeluk/berpaut, dan yang pasti tidak menyimpang aturan pola 4444.


salam lifespirit!

Dialektika Rindu 4

lukisan by http://pelangikertas.files.wordpress.com/2008/05/layang-layang_gettyimages.jpg



Rindu itu seperti layang-layang putus dan
Engkau berlari-lari mengejarnya

(“ Dialektika Rindu 4 “ by lifespirit 6 Juli 2011 )

Sabtu, 02 Juli 2011

TELISIK I

lukisan by google



TELISIK I

di petak-petak sawah
peluh petani diperas suria
resah pipit mematuk padi
pun
malam terjaga , di sawah
gelap
menganyam angin
mendongeng pada katak dan ular sawah
tentang padi,petani, juga burung pipit

seperti dirinya (katak dan ular sawah)
alam itu, mualamat, berkejaran dengan masa yang
akhirnya terkubur lelap pada nafas tanah

iakah itu ritus sebelum sampai pada kematian?

__________________________________________________
@ Imron Tohari (ID : lifespirit 25.7.2009)

# mualamat : ilmu pengetahuan
#ritus : tata cara dalam upacara beragama

Senin, 27 Juni 2011

Iakah Puisi

lukisan diunduh http://static.republika.co.id/uploads/images/headline/ilustrasi-_110527201103-607.jpg



Iakah Puisi

Pu itu hanya pu
Meruang tapi tak, arti
Isi itu inti
Sesuatu yang ada

Puisi itu Pu yang tak pu
Isi yang tak hanya Isi, sebab ada pu
Pu + isi
Dari tak arti
Menjadi makna

("Iakah Puisi" by Imron Tohari _ lifespirit 28 Juni 2011)

Karya di atas terinspirasi karya "KEKURANGAJARANKU" by Muhammad Rain : http://www.facebook.com/notes/muhammad-rain/0263-kekurangajaranku-muhrain/141633132580384?notif_t=note_reply

Sabtu, 25 Juni 2011

OBITUARI

lukisan by http://jankarpisek.cz/img/paintings_20056/africky_archetyp.jpg




OBITUARI

Seorang lelaki berjalan tergesagesa menuju tanah lapang yang di atasnya tumbuh rerumputan hijau berbalur embun yang entah kenapa semakin kutatap semakin aku terhisap untuk mengikutinya sampai pada akhirnya aku melihat dengan jelas lelaki berjalan tergesagesa itu tidak lain jiwaku yang lalu telimpuh memeluk epitaf bertulis telah dimakamkan airmata gelisah selama di Dunia.

Di antara hening yang bunyi tak sesuatu benih kebencian bisa tumbuh subur di ladang nurani manakala engkau lihat kelopak kamboja luruh satu demi satu memeluk tanah basah dan ianya mendengar suara kubur berkata bagaimana mungkin selama hidupmu kau bangun muralmural kota di keramaian pikiran dengan mengatasnamakan cinta sedang bahanbahannya engkau ambil dari gudang nafsu ke duniawian dan di dalam kubur hal seperti itu yang menjadikan ruh terpenjara kesakitan yang api.

Di tanah kubur lelaki yang berjalan tergesa-gesa itu yang tiada lain dari jiwaku melihat kelopak kamboja menggenggam erat sebutir embun sisa malam yang dari bibir gelisahnya kelopak kamboja itu membisik dan nyaris tak terdengar dan ianya membicarakan tentang cinta yang katanya tiada sesiapa bisa memahami sebenarbenarnya cinta kecuali jiwa mereka telah terlebih dahulu memahami nyanyian kubur.

@ Imron Tohari _ lifespirit 24 Juni 2011

Rabu, 22 Juni 2011

Pemburu yang Diburu

lukisan by google



Pemburu yang Diburu


kulihat diri asyik memandang langit
dan sesiapa saja; termasuk aku
di punggung-punggung keadaan
pemburu bisa serupa yang diburu
yang diburu bisa serupa pemburu

saat memandang awan, pagi
perlu keyakinan memanah matahari
yang sinarnya memancar itu
jadikan benih kuasa
menetak penggal kecamuk amuk ,hati!
matahari-ku-mu-lah pemburu
berdiri tegak menatap dunia

saat malam, mata jasmani kugantung
untuk langit
mata hati menetak bulan
yang sinarnya memancar itu
aku
pemburu
diburu

duhai,o,duhai pemilik cahaya
di punggung-punggung keniscayaan
bila aku serupa duri
biar aku menjadi duri yang
menyelimuti tubuh kaktus

______________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 25 Maret 2010/rev/22 Juni 2011

Catatan : Pada kaktus dan beberapa tumbuhan daerah kering lainnya (xerofit), duri merupakan modifikasi dari daun. Fungsi metabolism daun sepenuhnya dilakukan pada epidermis batang dan daun berubah menjadi duri untuk mengurangi transpirasi (Bahasa Inggris:transpiration; hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan). Sumber dari Wikipedia bahasa Indonesia.

Sabtu, 18 Juni 2011

Bulan Tersungkur Dalam Sangkar

lukisan by google



Bulan Tersungkur Dalam Sangkar


Maka, nafsu itu adalah hidup
Pikiran tumbuh di hutan api
Dan engkau, yang karenanya jiwa terbakar
tak akan mendengar
nyanyian indera menuju ke Surga

Lalu, mesti dibagaimanakan kebahagiaan itu?

O, alangkah luas rahasia Kekasih,
saat engkau dilahirkan, saat itu pula
udara yang engkau hisap menjadi tangga
dan engkau mesti mendaki takdirmu
setapak demi setapak.

Duhai wahai diri yang kini tengah dijerat cinta
di mana hati merah
yang mengalir wangi sungai asmara?


__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 19 June 2011

Senin, 13 Juni 2011

Di Kolam Matamu

lukisan by google



Di Kolam Matamu

Di kursi taman ini, sore
pertama kali mengenalmu
gerimis yang nyanyi
aku berenang di kolam matamu
dan engkau bahagia

Kini tanpa gerimis yang nyanyi
di kursi taman
sebisanya untuk aku pahami
mencari luka
di kolam matamu
________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 Mei 2011

Selasa, 24 Mei 2011

Kaukah yang Menetak Rasa Itu?

lukisan by google



Kaukah yang Menetak Rasa Itu?


pada ketidaksetiaan usia
kebahagiaan adakalanya mengajak orang lupa Tuhan
sedang kesemuannya itu tak lebih seperti buih
diayun gelombang ke tepi pantai lalu lesap

begitu juga tlah Kau gambarkan pada kami
tentang sepupu musa yang sholeh
lalu karena manisnya kebahagiaan pikiran
justru ianya ditelan celaka!

o, Kaukah itu yang tak pernah pejam?

saat kebahagiaan-kebahagiaan pikiran
kutetak sampai serpih
serupa benih
di punggung-punggung ketidakberdayaan
kutabur angin barat desaunya
serupa suara rintih harut dan marut

sujud: bertasbih
kala sayap ianya patah di bulu lentik Zahra

______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 25 Desember 2009

Sabtu, 21 Mei 2011

Kidung Pelangi

lukisan by google



Kidung Pelangi



Di pinggir telaga
lama kita duduk berdua
awan pun cerah berseri
tapi tidak dengan lengkung pelangi

Kamu bilang
warna-warni itu telah menghilang

Ah, kamu salah mengerti, jelita
lihat di atas sana…
seperti kala kita lihat semasa kecil dulu
biar tanpa lengkung pelangi, langit tetap biru
burung-burung kecil juga
terlihat terbang, berkejaran
berlatar putih mega beriring

Duh jelita
tidak semua alam dengan kidung sama
kemarikan tanganmu
dalam gengam
masih kujaga indah
pelangi, di pucuk-pucuk rindu

_____________________________________
@ lifespirit 5.1.09/7.3.09

Kamis, 19 Mei 2011

Sajak yang Kutulis Untukmu Mungkin Akan Kuberi Judul Piano

lukisan by google


Sajak yang Kutulis Untukmu Mungkin Akan Kuberi Judul Piano


Kursi yang menatapku itu
biasanya ada engkau
Dan jari jemari nan syahdu
menabur benih rindu

O, pemilik lentik jemari
berlaksa ilusi terpahat di mimpi
Tanpa bunyi apa ini diri
tut-tut nada sebisu sunyi

Pertalian hati
iakah serupa hening yang nyanyi?

_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 19 Mei 2011

Senin, 16 Mei 2011

Cinta dan Rindu

lukisan by google




Baru sore tadi hujan
malam ini terasa gerah

Di luar gerah
di dalam diri resah

Kubuka jendela
angin mengoyang-goyang kelambu
seperti perasaan rinduku yang
mengoyang-goyang pohon hati

Di setiap kali mengingatmu
o, kekasih, engkaulah itu ranum buah
semerbak wangi surga

Ibarat daun, o, kekasih, engkaulah yang
senantiasa menitip kecup di mihrab-Nya, untukku
seperti ianya, daun itu setia hingga kering dahan
sampai lalu: luruh
di liat tanah menjadi humus

( "Cinta dan Rindu" by lifespirit 16 Mei 2011 )

Kamis, 12 Mei 2011

Mei, O, Amuk

lukisan by google




Mei, O, Amuk

Sembilanbelas sembilandelapan
Amoi, o, amuk
Membakar langit
Aqidah mati

Tiang tanpa bendera
Tiktak tik taktik
Negara.Tikam!

Terpikat cendrawasih
Perkosa kitab
O, Garuda ma!ti

Sumpah seranah
Bergulir musim---

Hujan menganak sungai
Cemara tua
Kaukah?Kekasih?

________________________________________________________
@ Imron tohari _ lifespirit 16 Mei 2010/rev/12 Mei 2011

Minggu, 08 Mei 2011

Dalam Pencarian Tuhan

lukisan by google



Dalam Pencarian Tuhan

Biar matahari hanya untuk siang
Bukan berarti dia tiada kala malam
Kecuali ianya meringkuk di sebalik awan langit

Biar bulan hanya untuk malam
Bukan berarti dia tiada kala siang
Kecuali ianya meringkuk di sebalik awan langit

Di sudut bumi belah setengah
Masih perlukah mempertanyakan lagi
Ada dan tiada
Maujud dan tak maujud

Siapa berhasrat meneguk niat membimbing cahaya rasa,*
mengubah kidungan langit demi peribadatan,*
tapi mereka enggan penasaran*

Lalu pikiran dan keyakinan serta merta beradu dentam
Diantara siang dan malam hasrat duniawi menikam-nikam gairah

___________________________________________________________________

@ Imron Tohari _ lifespirit 17 April ‘08/8 Mei’11

* dipetik dari karya Nurel Javissyarqi, “Kitab Para Malaikat” Antologi tunggal ; hal.90 – XV:LXIX.

Sabtu, 07 Mei 2011

Negeriku yang Bertanya Siapa

lukisan by google



Di Negeri sendiri betapa aneh kulihat kejujuran serupa hantu
Wibawa pemerintahan negara luruh meluruh; gugur kamboja

Di Negeri sendiri kerakyatan itu parlemen
Parlemen itu kerakyatan: saling tunjuk

siapa yang mencerabuti bulu-bulu Garuda?


("Negeriku yang Bertanya Siapa" by lifespirit 9 Mei 2011)

Rabu, 04 Mei 2011

Mengetuk Pintu Langit

lukisan by google


Mengetuk Pintu Langit


Aku bertanya pada muhib hakikat Nur
dan kulihat bibir muhib itu bercahaya

Saat muhib kutanya tentang hakikat rasa yang merasa
kulihat bibirnya yang bercahaya itu dilapisi bening air mata


________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 4 Mei 2011

mu•hib Ar n 1 yg mencintai; pencinta; 2 orang yg berusaha terus memahami Allah Swt. krn rindunya untuk menyaksikan keagungan-Nya

Hakikat Tentang Keyakinan

lukisan by google



Hakikat Tentang Keyakinan


Meyakini keberadaan Kekasih
seperti saat menatap ketinggian langit yang
dipenuhi gumpalan awan putih, ada, namun tak tersentuh


Duhai wahai engkau yang tengah dijerat cinta
Dalam diri orang-orang tak ber-Tuhan pikiran itu kuasa
berkehendak atas keinginan-keinginan
lalu mereka, orang-orang tak ber-Tuhan itu serempak berkata
bila pikiran yang menjadikan pengetahuan berkuasa akan hidup
iakah mesti jiwa ini tersalib Tanya akan Kekasih?

O, duhai wahai engkau yang tengah dijerat cinta
diperjalanan spiritual keheningan itu kristalisasi sunyi
Dalam diri orang beriman, seperti halnya hafiz
juga para pencinta
menemu keberadaan rumah Kekasih
mesti rela meninggalkan kebun-kebun pikiran
yang pohon buahnya ranum duniawi
dan membiarkan jiwa berjalan melewati lembah
dengan kanan kirinya berserak burung-burung pemakan bangkai

__________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 4 Mei 2011

Ingin Kutulis Sajak Bahagia yang ada Serupa Tapi

lukisan by google



Ingin Kutulis Sajak Bahagia yang ada Serupa Tapi


Entah kenapa saat aku ingin menulis sajak cinta,
aku kehilangan huruf c

Saat kualihkan menulis sajak rindu,
aku kehilangan huruf r

Kala ingin kutulis sajak penuh harap
kalimat-kalimat berderet serupa tapi

iakah mesti seperti itu rasa dan fikiran?

Bahkan saat aku berfikir

Aku butuh pekerjaan....
Tapi pekerjaan itu sulit

Aku butuh makan....
Tapi cari makan itu rumit

Aku ingin hidup....
Tapi hidup itu susah

Aku ingin punya pacar...
Tapi punya pacar itu ngurangi kebebasan

Aku ingin punya istri....
Tapi punya istri itu beban

Aku ingin punya anak...
Tapi punya anak itu merepotkan

Aku ingin karier...
Tapi karier itu menyita waktu

Aku ingin banyak uang
Tapi banyak uang mesti kerja keras

Aku ingin kehidupanku tenang;bahagia
Tapi iakah seperti itu bila berkeluh sahaja?



( @ Imron Tohari _ lifespirit 3 Mei 2011 )

Kamis, 28 April 2011

Amuk 1998, Amuk 2010

lukisan by google



Amuk 1998, Amuk 2010


Membakar langit
Amoi,o.Amuk
Aqidah mati

Tiang tanpa bendera
Tik tak tik tak tik
Negara.Tikam!

Terpikat cendrawasih
Perkosa kitab
O, Garuda ma!ti

Tikus berburu kucing
Sumpah seranah
Bergulir musim---

Hujan menganak sungai
Cemara tua

Kaukah?Kekasih?

___________________________________________
@ Imron tohari _ lifespirit 16 Mei 2010

Selasa, 26 April 2011

Tentang Rasa Cinta

lukisan by google


Tentang Rasa Cinta

dari mana mesti memulai
menggambarkan tentang segala
dirimu. Kumpulan abjad-abjad luka juga
suka yang terpahat
pada tiang-tiang senyum

( @ Imron Tohari _ lifespirit, 9 Juni 2010, Inspiring by Resa Pundarika )

Tentang Asa

lukisan by google



Sedari kecil hingga dewasa aku
dan semua orang. Membicarakanmu
seperti halnya saat kamu mengintip-ku dari balik kabut
Benarkah aku telah mengenalmu ??

( "Tentang Asa" by Imron Tohari _ lifespirit 9 Juni 2010, Inspiring by Resa Pundarika )

Kemala Di Bukit Cinta

lukisan by google


Kemala Di Bukit Cinta

Bila cinta bersapa, rumput menghijau di padang gembala
burung bersenandung riang di dahandahan pohon perdu
Riuh bersorak, bijibiji palawija tumbuh subur di atas bantala
melantun hikmat syair bujanga dalam irama nan syahdu

Bila cinta ada, hatiku;hatimu saling berdetak merasa
keramaian dan kesunyian samasama di pusaran hening
Segala semak segala ganja segala khamr tersingkir binasa
wewangi tanaman bercerita katak yang bercermin di air bening

Bila cinta tulus, tujuh langit berlapis terkuak, seluruh alam menyerta
para pecinta, telimpuh meretas kemala meneguk air purnama˗˗ raya
muda-mudi bersitatap memanahbisu berikrar menembang asmarandana

_____________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 15 Desember 2010

ke•ma•la : batu yang indah dan bercahaya, banyak khasiatnya dan mengandung kesaktian
purnama raya : saat bulan bundar benar (tanggal 14 dan 15 bulan Kamariah); bulan (30 atau 31 hari)
telimpuh : duduk dengan kaki dilipat kebelakang;bersimpuh
kharm : bangsa arab menyebutnya air api dan atau sejenis minuman keras
asmarandana ; asmaradahana ; bentuk komposisi tembang macapat, biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa sedih, prihatin, atau rasa cinta, mempunyai bait yg terdiri atas tujuh baris, masing-masing bervokal akhir i,a,e,a,a,u,a

Sabtu, 23 April 2011

Gerimis yang Nyanyi

lukisan by google


Gerimis yang Nyanyi

Dalam hal biasa,
gemericik sungai di belakang rumah hanya bunyi

Tapi kala melaun rindu,
terdengar jerit lelaki tua, dan
kulihat ianya menancapkan gagang pancing di tanah
dengan kedua tangan menggenggam ikan yang menggelepar

Saat kudekati, lelaki tua itu menatapku
ianya berubah kian senja
dengan gerimis yang nyanyi

Jikalau ikan yang menggelepar itu jiwaku
ingin kunikmati malam
tanpa rintik air mata.

_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit April 24, 2011

Jumat, 22 April 2011

Pada yang Mana Bisa Menghindar

visual diunduh :http://irfan6undar.files.wordpress.com/2007/09


Pada yang Mana Bisa Menghindar

diantara detak nafas
usia seperti arus air
berjalan tergesa-gesa menuju muara

dan pusaran air itu ketakutanku yang bertanya
: katakan pada-ku
di mana hari bisa kuhindar
saat panah melesat menancap jantung
darah berhenti mengalir
mengkristal
melengguh
mendesah
hingga pada akhir dengup, bisu
purnama tenggelam di labirin jiwa
menyertakan penyesalan amal buruk kehidupan

dan ketakutan halnya penghambaan ruh
kapilah yang menjerit-jerit
mengetuk pintu-pintu langit

_______________________________________________

@ Imron Tohari _ lifespirit, 11.12.09/rev. 12.11.10

Kamis, 21 April 2011

Tentang Keyakinan

gambar visual by google



Engkau adalah rimba
Beribu jalan beribu semak, dan aku merindukanmu
Tapi tanpa peta seringkali aku tersesat di dalam jiwa

( “ Tentang Keyakinan “ by lifespirit 22 April 2011 )

Selasa, 19 April 2011

Tobat

lukisan by google


Tobat

Buta jiwa tanpa penghulu
Terejam binasa aib kupangku
Melipat lidah unjungnya sembilu
Nikmat kurasa terkumur dosa

Timang-timang bertuah kata
Beruluk salam meruah bara
Menumpuk-numpuk berkah fana
Gelap sepetak jadilah siksa

Gadai iman demi harta
Niat sembayang tinggal bayang
Luas benar pintu neraka
Pintunya surga sempit kupandang

Duhai Tuhan jauh sesatku
Syukur nikmatMu kusekap nafsu
Timpakan duka sebelum azalku
Biar kurasa jalan tobatku

( @ Imron Tohari _ lifespirit,2008 )

Indonesia Setengah Tiang

lukisan by google



Indonesia Setengah Tiang


Di jaman orba
namamu hantu
bagi mereka yang berhati tirani

Di jaman orba
jasadmu tak tertemu
hingga kini
tinggal detak

"Perjuangan belum berakhir!" Katamu

Disimpan di mana
lagu perjuangan
kebangsaan
kepahlawanan
dahulu kala

Disimpan di mana
Bait sakti garuda pancasila
Mantra pancasila dasar yang lima
Maklumat sakti UUD empat lima

Ooooo... diantara kibar sang saka
negeri kembali carut marut
wajah pemerintahan begitu renta
tubuh-tubuh keadilan bungkuk
tak mampu memanggul beban kejujuran

Kenapa entah
tibatiba pelosok negeri tepuk bergemuruh
tapi darah rakyat terus menetes luka
sementara orang-orang terhormat
berebut teriak
:Jiwaku
Indonesia

Dan ianya, tetesan luka itu
kian menderas, menulis nama
pada nisan



_____________________________________________________________________________________

@ Imron Tohari _ lifespirit 26 Juli 2010. rev 5 April 2011 ( Dari kumpulan puisi “Indonesia Setengah Tiang “ )

Inspirasi : Puisi “Peringatan” Wiji Thukul