Lukisan di unduh melalui google karya CHU SIN SEDYAKARA, Bali
Malam yang Ritmis
bulan memucat
angin dingin berdesir
kutatap dedaunan
; menyuling embun
di rimbun petang itu
benarbenar mengusik
“Kenapa kau mencintaiku?”
o,kenapa,o masih ngiang
; kau ucap sebaris kalimat kala
kau titipkan airmatamu di mataku, Ku
tersudut
dalam bait-bait sunyi
kuterjemahkan rasa
pada bilik-bilik sajak
kupunguti senyummu
kian purba
mengenangmu
tak ubahnya malam yang langut
menyanyikan nyanyian bulan
menatap sepasang angsa
menari-nari
di tengah telaga
; tiba-tiba jatuh sebatang ranting
plung…
____________________________________________________
@ Imron Tohari_ lifespirit , 23 February 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar