lukisan by google
Di punggung malam aku melihat seorang gadis belum genap enam belas tahun duduk menyendiri. Ianya dengan berurai airmata meremas-remas hatinya yang baru diambil dari dalam tubuhnya yang kelihatan letih berseakan habis memanggul beban teramat berat. Dan dari kejauhan lamat-lamat kulihat ianya, gadis itu, menitipkan perasan hatinya pada angin. Saat aku tanya angin, gerangan apa yang dititipkan gadis itu, tiba-tiba angin berpusar dengan kencang sambil berteriak yang memekakan telingaku : “ aku tak kuasa menyimpan butiran airmata gadis itu yang menetes dari tubuh cinta yang katanya telah ia bunuh “.
(“Perasan Hati Pelacur Cilik” by Imron Tohari _ lifespirit 2011 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar