lukisan by google
Amuk 1998, Amuk 2010
Membakar langit
Amoi,o.Amuk
Aqidah mati
Tiang tanpa bendera
Tik tak tik tak tik
Negara.Tikam!
Terpikat cendrawasih
Perkosa kitab
O, Garuda ma!ti
Tikus berburu kucing
Sumpah seranah
Bergulir musim---
Hujan menganak sungai
Cemara tua
Kaukah?Kekasih?
___________________________________________
@ Imron tohari _ lifespirit 16 Mei 2010
Kamis, 28 April 2011
Selasa, 26 April 2011
Tentang Rasa Cinta
Tentang Asa
Kemala Di Bukit Cinta
lukisan by google
Kemala Di Bukit Cinta
Bila cinta bersapa, rumput menghijau di padang gembala
burung bersenandung riang di dahandahan pohon perdu
Riuh bersorak, bijibiji palawija tumbuh subur di atas bantala
melantun hikmat syair bujanga dalam irama nan syahdu
Bila cinta ada, hatiku;hatimu saling berdetak merasa
keramaian dan kesunyian samasama di pusaran hening
Segala semak segala ganja segala khamr tersingkir binasa
wewangi tanaman bercerita katak yang bercermin di air bening
Bila cinta tulus, tujuh langit berlapis terkuak, seluruh alam menyerta
para pecinta, telimpuh meretas kemala meneguk air purnama˗˗ raya
muda-mudi bersitatap memanahbisu berikrar menembang asmarandana
_____________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 15 Desember 2010
ke•ma•la : batu yang indah dan bercahaya, banyak khasiatnya dan mengandung kesaktian
purnama raya : saat bulan bundar benar (tanggal 14 dan 15 bulan Kamariah); bulan (30 atau 31 hari)
telimpuh : duduk dengan kaki dilipat kebelakang;bersimpuh
kharm : bangsa arab menyebutnya air api dan atau sejenis minuman keras
asmarandana ; asmaradahana ; bentuk komposisi tembang macapat, biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa sedih, prihatin, atau rasa cinta, mempunyai bait yg terdiri atas tujuh baris, masing-masing bervokal akhir i,a,e,a,a,u,a
Kemala Di Bukit Cinta
Bila cinta bersapa, rumput menghijau di padang gembala
burung bersenandung riang di dahandahan pohon perdu
Riuh bersorak, bijibiji palawija tumbuh subur di atas bantala
melantun hikmat syair bujanga dalam irama nan syahdu
Bila cinta ada, hatiku;hatimu saling berdetak merasa
keramaian dan kesunyian samasama di pusaran hening
Segala semak segala ganja segala khamr tersingkir binasa
wewangi tanaman bercerita katak yang bercermin di air bening
Bila cinta tulus, tujuh langit berlapis terkuak, seluruh alam menyerta
para pecinta, telimpuh meretas kemala meneguk air purnama˗˗ raya
muda-mudi bersitatap memanahbisu berikrar menembang asmarandana
_____________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 15 Desember 2010
ke•ma•la : batu yang indah dan bercahaya, banyak khasiatnya dan mengandung kesaktian
purnama raya : saat bulan bundar benar (tanggal 14 dan 15 bulan Kamariah); bulan (30 atau 31 hari)
telimpuh : duduk dengan kaki dilipat kebelakang;bersimpuh
kharm : bangsa arab menyebutnya air api dan atau sejenis minuman keras
asmarandana ; asmaradahana ; bentuk komposisi tembang macapat, biasanya digunakan untuk mengungkapkan rasa sedih, prihatin, atau rasa cinta, mempunyai bait yg terdiri atas tujuh baris, masing-masing bervokal akhir i,a,e,a,a,u,a
Sabtu, 23 April 2011
Gerimis yang Nyanyi
lukisan by google
Gerimis yang Nyanyi
Dalam hal biasa,
gemericik sungai di belakang rumah hanya bunyi
Tapi kala melaun rindu,
terdengar jerit lelaki tua, dan
kulihat ianya menancapkan gagang pancing di tanah
dengan kedua tangan menggenggam ikan yang menggelepar
Saat kudekati, lelaki tua itu menatapku
ianya berubah kian senja
dengan gerimis yang nyanyi
Jikalau ikan yang menggelepar itu jiwaku
ingin kunikmati malam
tanpa rintik air mata.
_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit April 24, 2011
Gerimis yang Nyanyi
Dalam hal biasa,
gemericik sungai di belakang rumah hanya bunyi
Tapi kala melaun rindu,
terdengar jerit lelaki tua, dan
kulihat ianya menancapkan gagang pancing di tanah
dengan kedua tangan menggenggam ikan yang menggelepar
Saat kudekati, lelaki tua itu menatapku
ianya berubah kian senja
dengan gerimis yang nyanyi
Jikalau ikan yang menggelepar itu jiwaku
ingin kunikmati malam
tanpa rintik air mata.
_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit April 24, 2011
Jumat, 22 April 2011
Pada yang Mana Bisa Menghindar
visual diunduh :http://irfan6undar.files.wordpress.com/2007/09
Pada yang Mana Bisa Menghindar
diantara detak nafas
usia seperti arus air
berjalan tergesa-gesa menuju muara
dan pusaran air itu ketakutanku yang bertanya
: katakan pada-ku
di mana hari bisa kuhindar
saat panah melesat menancap jantung
darah berhenti mengalir
mengkristal
melengguh
mendesah
hingga pada akhir dengup, bisu
purnama tenggelam di labirin jiwa
menyertakan penyesalan amal buruk kehidupan
dan ketakutan halnya penghambaan ruh
kapilah yang menjerit-jerit
mengetuk pintu-pintu langit
_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 11.12.09/rev. 12.11.10
Pada yang Mana Bisa Menghindar
diantara detak nafas
usia seperti arus air
berjalan tergesa-gesa menuju muara
dan pusaran air itu ketakutanku yang bertanya
: katakan pada-ku
di mana hari bisa kuhindar
saat panah melesat menancap jantung
darah berhenti mengalir
mengkristal
melengguh
mendesah
hingga pada akhir dengup, bisu
purnama tenggelam di labirin jiwa
menyertakan penyesalan amal buruk kehidupan
dan ketakutan halnya penghambaan ruh
kapilah yang menjerit-jerit
mengetuk pintu-pintu langit
_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 11.12.09/rev. 12.11.10
Kamis, 21 April 2011
Tentang Keyakinan
Selasa, 19 April 2011
Tobat
lukisan by google
Tobat
Buta jiwa tanpa penghulu
Terejam binasa aib kupangku
Melipat lidah unjungnya sembilu
Nikmat kurasa terkumur dosa
Timang-timang bertuah kata
Beruluk salam meruah bara
Menumpuk-numpuk berkah fana
Gelap sepetak jadilah siksa
Gadai iman demi harta
Niat sembayang tinggal bayang
Luas benar pintu neraka
Pintunya surga sempit kupandang
Duhai Tuhan jauh sesatku
Syukur nikmatMu kusekap nafsu
Timpakan duka sebelum azalku
Biar kurasa jalan tobatku
( @ Imron Tohari _ lifespirit,2008 )
Tobat
Buta jiwa tanpa penghulu
Terejam binasa aib kupangku
Melipat lidah unjungnya sembilu
Nikmat kurasa terkumur dosa
Timang-timang bertuah kata
Beruluk salam meruah bara
Menumpuk-numpuk berkah fana
Gelap sepetak jadilah siksa
Gadai iman demi harta
Niat sembayang tinggal bayang
Luas benar pintu neraka
Pintunya surga sempit kupandang
Duhai Tuhan jauh sesatku
Syukur nikmatMu kusekap nafsu
Timpakan duka sebelum azalku
Biar kurasa jalan tobatku
( @ Imron Tohari _ lifespirit,2008 )
Indonesia Setengah Tiang
lukisan by google
Indonesia Setengah Tiang
Di jaman orba
namamu hantu
bagi mereka yang berhati tirani
Di jaman orba
jasadmu tak tertemu
hingga kini
tinggal detak
"Perjuangan belum berakhir!" Katamu
Disimpan di mana
lagu perjuangan
kebangsaan
kepahlawanan
dahulu kala
Disimpan di mana
Bait sakti garuda pancasila
Mantra pancasila dasar yang lima
Maklumat sakti UUD empat lima
Ooooo... diantara kibar sang saka
negeri kembali carut marut
wajah pemerintahan begitu renta
tubuh-tubuh keadilan bungkuk
tak mampu memanggul beban kejujuran
Kenapa entah
tibatiba pelosok negeri tepuk bergemuruh
tapi darah rakyat terus menetes luka
sementara orang-orang terhormat
berebut teriak
:Jiwaku
Indonesia
Dan ianya, tetesan luka itu
kian menderas, menulis nama
pada nisan
_____________________________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 26 Juli 2010. rev 5 April 2011 ( Dari kumpulan puisi “Indonesia Setengah Tiang “ )
Inspirasi : Puisi “Peringatan” Wiji Thukul
Indonesia Setengah Tiang
Di jaman orba
namamu hantu
bagi mereka yang berhati tirani
Di jaman orba
jasadmu tak tertemu
hingga kini
tinggal detak
"Perjuangan belum berakhir!" Katamu
Disimpan di mana
lagu perjuangan
kebangsaan
kepahlawanan
dahulu kala
Disimpan di mana
Bait sakti garuda pancasila
Mantra pancasila dasar yang lima
Maklumat sakti UUD empat lima
Ooooo... diantara kibar sang saka
negeri kembali carut marut
wajah pemerintahan begitu renta
tubuh-tubuh keadilan bungkuk
tak mampu memanggul beban kejujuran
Kenapa entah
tibatiba pelosok negeri tepuk bergemuruh
tapi darah rakyat terus menetes luka
sementara orang-orang terhormat
berebut teriak
:Jiwaku
Indonesia
Dan ianya, tetesan luka itu
kian menderas, menulis nama
pada nisan
_____________________________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 26 Juli 2010. rev 5 April 2011 ( Dari kumpulan puisi “Indonesia Setengah Tiang “ )
Inspirasi : Puisi “Peringatan” Wiji Thukul
Sabtu, 16 April 2011
Enam Tahun Di Hari Kita Layari Cinta
lukisan by google
Enam Tahun Di Hari Kita Layari Cinta
Tadi malam aku jelau asmara
Di matamu
Di senyummu
Kudapati pohon cinta berbuah rindu
Enam tahun kita layarkan bahtera kasih
Sekian lama pula mimpi bersama
Mengikat tali kemesraan
Mengalunkan senandung hati
Tadi malam saat aku jelau asmara
Angin di luar mengetuk-ngetuk pintu
Kunang menari-nari
Melaun di mekar bunga
O, belahan jiwa
Ini hari kala surya memancar
Menatap langit biru
Asaku tinggi menjulang, sungguh
Di debar jantung ini
Namamu kerinduan abadi
_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 17 April 2011
Melaun ; Melaun-laun ; Berlama-lama
Enam Tahun Di Hari Kita Layari Cinta
Tadi malam aku jelau asmara
Di matamu
Di senyummu
Kudapati pohon cinta berbuah rindu
Enam tahun kita layarkan bahtera kasih
Sekian lama pula mimpi bersama
Mengikat tali kemesraan
Mengalunkan senandung hati
Tadi malam saat aku jelau asmara
Angin di luar mengetuk-ngetuk pintu
Kunang menari-nari
Melaun di mekar bunga
O, belahan jiwa
Ini hari kala surya memancar
Menatap langit biru
Asaku tinggi menjulang, sungguh
Di debar jantung ini
Namamu kerinduan abadi
_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 17 April 2011
Melaun ; Melaun-laun ; Berlama-lama
Wajah Kotaku
lukisan by google
Wajah Kotaku
Klakson-klakson kendaraan
Aspal-aspal jalanan
Menjerit kepanasan
Sedang gedung-gedung sibuk mencari pendingin
“ Lihat, di kala siang
debu-debu di jalan
berjejal;berebut
menyetubuhi matahari”
Kemana perginya rimbun pohon yang
sebelum malam bercerita tentang daun dan embun
burung-burung masih sempat berkericau
mengiringi pedagang asongan membawa sekantong senyum
pulang ke rumah
AH!
___________________________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 5 Juli 2009/rev/17 April 2011
Daun umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Dan daun juga merupakan salah satu organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya.
Wajah Kotaku
Klakson-klakson kendaraan
Aspal-aspal jalanan
Menjerit kepanasan
Sedang gedung-gedung sibuk mencari pendingin
“ Lihat, di kala siang
debu-debu di jalan
berjejal;berebut
menyetubuhi matahari”
Kemana perginya rimbun pohon yang
sebelum malam bercerita tentang daun dan embun
burung-burung masih sempat berkericau
mengiringi pedagang asongan membawa sekantong senyum
pulang ke rumah
AH!
___________________________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 5 Juli 2009/rev/17 April 2011
Daun umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Dan daun juga merupakan salah satu organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya.
Jumat, 15 April 2011
Setangkup Rindu
lukisan by google
Setangkup Rindu
sejauh kau layar rindu dalam arung kata
aku masih di sini
menatap dinding-dinding kenang
kusentuh seluruh
butir-butir airmata nestapa
kuabadikan pada nyanyian embun
tentang jejakjejak rindu
o, segala manikam
rasa
menggurat senja
dengan air mata
sukma menyatu
di bingkai bianglala
mestikah kau meragu setia?
dalam diam-ku
sering kutatap
: langit masih biru
bulan jatuh di kerling matamu
_______________________________________________________
Imron Tohari _ lifespirit, 24 November 2009
Ctt : Puisi ini merupakan puisi yang saya tulis khusu untuk menyulang puisi karya Nona Muhtar yang kita beri tajuk " Memanah Bulan "
http://sajakbebas.blogspot.com/2009/11/memanah-bulan.html
Setangkup Rindu
sejauh kau layar rindu dalam arung kata
aku masih di sini
menatap dinding-dinding kenang
kusentuh seluruh
butir-butir airmata nestapa
kuabadikan pada nyanyian embun
tentang jejakjejak rindu
o, segala manikam
rasa
menggurat senja
dengan air mata
sukma menyatu
di bingkai bianglala
mestikah kau meragu setia?
dalam diam-ku
sering kutatap
: langit masih biru
bulan jatuh di kerling matamu
_______________________________________________________
Imron Tohari _ lifespirit, 24 November 2009
Ctt : Puisi ini merupakan puisi yang saya tulis khusu untuk menyulang puisi karya Nona Muhtar yang kita beri tajuk " Memanah Bulan "
http://sajakbebas.blogspot.com/2009/11/memanah-bulan.html
Senin, 11 April 2011
Tidak Lebih
lukisan by google
Tidak Lebih
Sudah banyak kurangkai segala
Doa
Tak berbilang, tapi
Saat kutanya pada amalku
Huruf-huruf berloncatan, dan
Saat ianya kutanya sekali lagi
Mereka , huruf-huruf itu berebut
Mencari tempat berkhalwat
Di bilik-bilik hati
Katanya
: Ia, amalku itu tidak lebih terang dari
Rahmat Illahi
_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespiri 2009/rev/10.4.2011
Tidak Lebih
Sudah banyak kurangkai segala
Doa
Tak berbilang, tapi
Saat kutanya pada amalku
Huruf-huruf berloncatan, dan
Saat ianya kutanya sekali lagi
Mereka , huruf-huruf itu berebut
Mencari tempat berkhalwat
Di bilik-bilik hati
Katanya
: Ia, amalku itu tidak lebih terang dari
Rahmat Illahi
_________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespiri 2009/rev/10.4.2011
Minggu, 10 April 2011
Tabir (Bisik Ilalang II)
lukisan by google
Tabir (Bisik Ilalang II)
(1)/
Pacari cahaya mentari redup
ilalang-ilalang tercabut
risih angin enggan menyapu
ooooiiii …
jangan pacari gerhana gelap
pulang , kataku berlendir awang awang
(2)/
Tumpukan jerami tercium hujan, busuk
rupa-rupa jamur, tumbuh
akankah sebanding kucuran peluh, padapada
mentari senyum
gerhana muram
hujan rinai
tanya
diskusi.
(3)/
Tercipta bumi dari keteraturan
seperti perhiasan pada api,air,dan tangan pengerajin,
ketidaktahuanku
mengetuk pintu kecil, membaca mushafmushaf pada rohku, pun
bentuk itu nafsu,bersemayam di alam-alam pikiran,
menjadikanku tuhan pada tanah jasadku
Dan jernihnya nurani mengajak jiwa kepermukaan
membawa pemikiran tunggal
: Tanah itu kekasih abadi
_____________________________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit, rev.18909
Tabir (Bisik Ilalang II)
(1)/
Pacari cahaya mentari redup
ilalang-ilalang tercabut
risih angin enggan menyapu
ooooiiii …
jangan pacari gerhana gelap
pulang , kataku berlendir awang awang
(2)/
Tumpukan jerami tercium hujan, busuk
rupa-rupa jamur, tumbuh
akankah sebanding kucuran peluh, padapada
mentari senyum
gerhana muram
hujan rinai
tanya
diskusi.
(3)/
Tercipta bumi dari keteraturan
seperti perhiasan pada api,air,dan tangan pengerajin,
ketidaktahuanku
mengetuk pintu kecil, membaca mushafmushaf pada rohku, pun
bentuk itu nafsu,bersemayam di alam-alam pikiran,
menjadikanku tuhan pada tanah jasadku
Dan jernihnya nurani mengajak jiwa kepermukaan
membawa pemikiran tunggal
: Tanah itu kekasih abadi
_____________________________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit, rev.18909
Memanggil Mimpi
lukisan by google
Memanggil Mimpi
saat engkau datang
lembut angin utara mengiring asmara
hingga tiba masa
badai o badai
tercerai pisah
hasrat sejoli resah melayuk rindu
diantara ketidak pastian waktu
deras tak tampak
rinai hati
oh, sedih kala itu
duhai kekasih
lihat
diantara bulan memancar
ibarat seroja
berharap mekar putih bunga
rimpang batang menompang daun
haruskah tergerai pisah
sedang
: aku
: kau
tak lekang melaung mimpi
_____________________________________________________________________
@ lifespirit 31.3.08/1.12.08/10.3.09
Memanggil Mimpi
saat engkau datang
lembut angin utara mengiring asmara
hingga tiba masa
badai o badai
tercerai pisah
hasrat sejoli resah melayuk rindu
diantara ketidak pastian waktu
deras tak tampak
rinai hati
oh, sedih kala itu
duhai kekasih
lihat
diantara bulan memancar
ibarat seroja
berharap mekar putih bunga
rimpang batang menompang daun
haruskah tergerai pisah
sedang
: aku
: kau
tak lekang melaung mimpi
_____________________________________________________________________
@ lifespirit 31.3.08/1.12.08/10.3.09
Sabtu, 09 April 2011
Cinta Membakar
lukisan by google
Cinta Membakar
saat pertama kali tumbuh satu asmara
bibir dan hati berebut aksara
demikian indah, segala teramat sangat indah
” Tuhan, jadikan dia pertama dan terakhir
mengisi relung-relung jiwa” kalimat manusiawi katamu
tapi sore ini
siluet matamu mengeja sepi
angin bermain gerimis
jatuh satu satu berebut waktu
berebut gelora yang api
--- o cintakah
bila di hati ada lebih wajah kekasih
berdesak meruang di cakrawala
dan engkau hanya bisa memangil mangil nama
cinta cinta o cinta
pada epilog sunyi
di jalan cinta
kesalahan sepisau kematian
_______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 18 Juli 2010/rev.10.4.2011
Cinta Membakar
saat pertama kali tumbuh satu asmara
bibir dan hati berebut aksara
demikian indah, segala teramat sangat indah
” Tuhan, jadikan dia pertama dan terakhir
mengisi relung-relung jiwa” kalimat manusiawi katamu
tapi sore ini
siluet matamu mengeja sepi
angin bermain gerimis
jatuh satu satu berebut waktu
berebut gelora yang api
--- o cintakah
bila di hati ada lebih wajah kekasih
berdesak meruang di cakrawala
dan engkau hanya bisa memangil mangil nama
cinta cinta o cinta
pada epilog sunyi
di jalan cinta
kesalahan sepisau kematian
_______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 18 Juli 2010/rev.10.4.2011
Cinta yang Berharap
lukisan by google
Cinta yang Berharap
di bebatuan cinta
menatap bola matamu
serasa menatap cermin kuarsa
elok, jadikan debar hati tak tentu
o, di bebatuan cinta
sehilai rambut putih kekasih
jatuh pun
ianya berharap
: awan berkuak
senandungkan putih seroja
_________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21.4.10/rev/9.4.11
Cinta yang Berharap
di bebatuan cinta
menatap bola matamu
serasa menatap cermin kuarsa
elok, jadikan debar hati tak tentu
o, di bebatuan cinta
sehilai rambut putih kekasih
jatuh pun
ianya berharap
: awan berkuak
senandungkan putih seroja
_________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21.4.10/rev/9.4.11
Perasan Hati Pelacur Cilik
lukisan by google
Di punggung malam aku melihat seorang gadis belum genap enam belas tahun duduk menyendiri. Ianya dengan berurai airmata meremas-remas hatinya yang baru diambil dari dalam tubuhnya yang kelihatan letih berseakan habis memanggul beban teramat berat. Dan dari kejauhan lamat-lamat kulihat ianya, gadis itu, menitipkan perasan hatinya pada angin. Saat aku tanya angin, gerangan apa yang dititipkan gadis itu, tiba-tiba angin berpusar dengan kencang sambil berteriak yang memekakan telingaku : “ aku tak kuasa menyimpan butiran airmata gadis itu yang menetes dari tubuh cinta yang katanya telah ia bunuh “.
(“Perasan Hati Pelacur Cilik” by Imron Tohari _ lifespirit 2011 )
Di punggung malam aku melihat seorang gadis belum genap enam belas tahun duduk menyendiri. Ianya dengan berurai airmata meremas-remas hatinya yang baru diambil dari dalam tubuhnya yang kelihatan letih berseakan habis memanggul beban teramat berat. Dan dari kejauhan lamat-lamat kulihat ianya, gadis itu, menitipkan perasan hatinya pada angin. Saat aku tanya angin, gerangan apa yang dititipkan gadis itu, tiba-tiba angin berpusar dengan kencang sambil berteriak yang memekakan telingaku : “ aku tak kuasa menyimpan butiran airmata gadis itu yang menetes dari tubuh cinta yang katanya telah ia bunuh “.
(“Perasan Hati Pelacur Cilik” by Imron Tohari _ lifespirit 2011 )
Jumat, 08 April 2011
Suara yang Terdengar Di Balik Pintu Senja
Suara yang Terdengar Di Balik Pintu Senja
Melayari samudra hati belibis terbang tak tentu arah
melintasi langit mendadak awan kelam membuta
Ingat semasa muda tak mengenal susah
kini saat tua butir air memenuhi bulu mata
Dalam kenang, sedikit waktu sekedar bertanya muasal duka
Penyesalan masa lalu yang bertandang di saat senja
seperti angin kencang meniup daun jatuh ke tanah
_______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit , April 8, 2011
Kamis, 07 April 2011
Jiwa yang Korup
Rabu, 06 April 2011
Di Matamu Ombak
Di Matamu Ombak
:/ Rama Prabu
:/Delima De Wilde Sri
tadi malam, kulihat di matamu
samudra mengombak
menggulung rindu yang entah
kemana camar pergi
meminta sejengkal mata untuk menjamah*)
melingkarkan wangi ke ujung hari*)
tadi malam, di matamu
biar ombak
meniti samudra kasih
buih-buih beriring
: menjumput rindu
___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 15 Maret 2010 /rev / 6 April 2011
Inspirasi : Delima De Wilde Sri
*) petikan sajak indah sahabatku Rama Prabu "Jaha, Rerimbun Cinta"
Selasa, 05 April 2011
Jejak Nafas Di Retak Gelas
lukisan by google
Jejak Nafas Di Retak Gelas
saat kedukaan menyapa
bibir berbisik
: cinta itu derita, untuknya
kuteguk airmata duka
biar tahu ada nikmat surga
dan kau
kekasih
kala tergenggam tangan
jangan berharap pada cinta
apalagi berfikir akan kesetiaan
mencinta
ada pada
"pisau pisau kematian yang
memutus tali nadi
membuat ludah tak lagi
gelas retak
pun
seperti retak ranting
tanpa bunga
tanpa tipis asap nafas
hingga lidah kaku batu
terbungkus bayang
masa lalu"
oh, kau kekasih
leburlah pada kesakitannmu
ajak kesedihan sebagaimana kesukaan
berjalan
menemu titik
: hening
__________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit rev 5 April 2011
Inspirasi :
Iwan Gunawan : Segala adalah bagian hidup yang harus kujalani,kusyukuri sebagai bagian dari kuasaku
DaveSky : pisau,ranting,gelas,asap,batu
Hudan Hidayat: Masukan Tipograpipuitika
Jejak Nafas Di Retak Gelas
saat kedukaan menyapa
bibir berbisik
: cinta itu derita, untuknya
kuteguk airmata duka
biar tahu ada nikmat surga
dan kau
kekasih
kala tergenggam tangan
jangan berharap pada cinta
apalagi berfikir akan kesetiaan
mencinta
ada pada
"pisau pisau kematian yang
memutus tali nadi
membuat ludah tak lagi
gelas retak
pun
seperti retak ranting
tanpa bunga
tanpa tipis asap nafas
hingga lidah kaku batu
terbungkus bayang
masa lalu"
oh, kau kekasih
leburlah pada kesakitannmu
ajak kesedihan sebagaimana kesukaan
berjalan
menemu titik
: hening
__________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit rev 5 April 2011
Inspirasi :
Iwan Gunawan : Segala adalah bagian hidup yang harus kujalani,kusyukuri sebagai bagian dari kuasaku
DaveSky : pisau,ranting,gelas,asap,batu
Hudan Hidayat: Masukan Tipograpipuitika
Senin, 04 April 2011
Suara yang Memanggil Namaku Di Waktu Kecil
lukisan by google
Anak umur dua tahunan itu masih menangis di gendongan ibunya sambil menunjuk-nunjuk mainan robot yang ada di etalase toko sebuah mall.
Ah, menatapnya aku mendengar suara memanggil-manggil namaku di waktu kecil.
(“Suara yang Memanggil Namaku Di Waktu Kecil” by lifespirit 27 Januari 2011 )
Anak umur dua tahunan itu masih menangis di gendongan ibunya sambil menunjuk-nunjuk mainan robot yang ada di etalase toko sebuah mall.
Ah, menatapnya aku mendengar suara memanggil-manggil namaku di waktu kecil.
(“Suara yang Memanggil Namaku Di Waktu Kecil” by lifespirit 27 Januari 2011 )
Minggu, 03 April 2011
Kupetakan Rindu Untukmu Di Relung Malam
lukisan by google
Kupetakan Rindu Untukmu Di Relung Malam
Diantara suara rintik hujan yang jatuh di atap rumah
seperti halnya malam ini
berapa kali geletar rindu kau tembangkan untukku?
Partitur purba melagukan asmara
kuk kuk burung hantu menawan gelisah
iakah kekasih ingat wangi kenangan masamasa?
Di lautan cinta pergantian cuaca tiada terduga
Gelombang pasang tidak serta merta mudah dibaca
Tatkala melayarinya, tiang layar mesti kokoh terpancang
Dalam kesendirian sunyi senantiasa memantulkan gema
melintasi kurun waktu yang tlah terlewati
Membuka sumbat kerinduan, kudobrak dinding beku
Kupanjatkan doa
menepis suram dan muram
_______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 3 April 2011
Kupetakan Rindu Untukmu Di Relung Malam
Diantara suara rintik hujan yang jatuh di atap rumah
seperti halnya malam ini
berapa kali geletar rindu kau tembangkan untukku?
Partitur purba melagukan asmara
kuk kuk burung hantu menawan gelisah
iakah kekasih ingat wangi kenangan masamasa?
Di lautan cinta pergantian cuaca tiada terduga
Gelombang pasang tidak serta merta mudah dibaca
Tatkala melayarinya, tiang layar mesti kokoh terpancang
Dalam kesendirian sunyi senantiasa memantulkan gema
melintasi kurun waktu yang tlah terlewati
Membuka sumbat kerinduan, kudobrak dinding beku
Kupanjatkan doa
menepis suram dan muram
_______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 3 April 2011
Dalam Ngiang
lukisan by google
Dalam Ngiang
Baru tadi pagi
Masih terngiang di telinga
Bukan suara gemericik air yang
engkau tuang dari teko
Bila suara itu masih ngiang
Akantah segala
Seperti halnya tuangan air dari teko
Gemericik,lalu
Senyap
O, engkau belahan jiwa
Matamu itu
berseakan mau melipat-lipat tubuhku
dan di sudut genangan airmata
tlah kau siapkan meja perjamuan
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifesprit 2.5.09.rev.3.4.11
Dalam Ngiang
Baru tadi pagi
Masih terngiang di telinga
Bukan suara gemericik air yang
engkau tuang dari teko
Bila suara itu masih ngiang
Akantah segala
Seperti halnya tuangan air dari teko
Gemericik,lalu
Senyap
O, engkau belahan jiwa
Matamu itu
berseakan mau melipat-lipat tubuhku
dan di sudut genangan airmata
tlah kau siapkan meja perjamuan
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifesprit 2.5.09.rev.3.4.11
Sabtu, 02 April 2011
Sajak yang Terselip Di Aku-ku
lukisan by google
saat kucumbu malam
kulihat dengar di luar lelaki tua bertanya pada bulan
tentang sinar bintang paling terang
dan ianya, bulan itu berkata
: sesungguhnya terang sinar bintang yang engkau lihat dari bumi tempatmu berpijak, tidaklah seterang sinar ianya bila engkau ada menyemesta di dekatnya. Dan seperti itu pula yang kau dapat akan keyakinan pada Tuhanmu, sedang engkau sendiri tak pernah mendatangi tempatNya.
( "Sajak yang Terselip Di Aku-ku" by lifespirit 3 April 2011 )
saat kucumbu malam
kulihat dengar di luar lelaki tua bertanya pada bulan
tentang sinar bintang paling terang
dan ianya, bulan itu berkata
: sesungguhnya terang sinar bintang yang engkau lihat dari bumi tempatmu berpijak, tidaklah seterang sinar ianya bila engkau ada menyemesta di dekatnya. Dan seperti itu pula yang kau dapat akan keyakinan pada Tuhanmu, sedang engkau sendiri tak pernah mendatangi tempatNya.
( "Sajak yang Terselip Di Aku-ku" by lifespirit 3 April 2011 )
Mencumbu Langit
lukisan by google
Mencumbu Langit
Nuri di pucuk pinus tak lagi nyaring
desahan angin tak lagi mencumbu
ransum kubawa, enggan kusentuh
‘Ainul-yaqin …
Ular pohon pinus
Melungsung kulit
Mataku bersolek
kutakar pada kepedihan,padapada
Pohon pinus
; Nuri
; Ular
Semua, kesemuanya
pada jiwaku berbisik,
“ Bawa kedukaan
mencumbu langit “
_________________________________
@ lifespirit 12.7.08/25.2.09
‘Ainul-yaqin : Kepastian yang diperoleh/didapat dengan penglihatan
Melungsung : Dari kata melungsungi ( jawa ! ) yang bermakna berganti.
Mencumbu Langit
Nuri di pucuk pinus tak lagi nyaring
desahan angin tak lagi mencumbu
ransum kubawa, enggan kusentuh
‘Ainul-yaqin …
Ular pohon pinus
Melungsung kulit
Mataku bersolek
kutakar pada kepedihan,padapada
Pohon pinus
; Nuri
; Ular
Semua, kesemuanya
pada jiwaku berbisik,
“ Bawa kedukaan
mencumbu langit “
_________________________________
@ lifespirit 12.7.08/25.2.09
‘Ainul-yaqin : Kepastian yang diperoleh/didapat dengan penglihatan
Melungsung : Dari kata melungsungi ( jawa ! ) yang bermakna berganti.
TANDA
lukisan by google
TANDA
Berkata-kata tentang Syurga
tiada percaya adanya Neraka
Mimbar hati berhujah iman
ingin jumpa Tuhannya Musa
Katakan pada kaummu wahai Musa
Tiada mampu mereka menatap Matahari
kecuali mereka pekak ajakanmu
Dan engkau Musa
: Aku ada di hening hati
______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 15 Februari 2009
berhujah : beralasan ; berkelit
TANDA
Berkata-kata tentang Syurga
tiada percaya adanya Neraka
Mimbar hati berhujah iman
ingin jumpa Tuhannya Musa
Katakan pada kaummu wahai Musa
Tiada mampu mereka menatap Matahari
kecuali mereka pekak ajakanmu
Dan engkau Musa
: Aku ada di hening hati
______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 15 Februari 2009
berhujah : beralasan ; berkelit
Panggilan Padang
gambar diunduh http://dalmuji.files.wordpress.com
Panggilan Padang
saat matahari tertelan angkara
di puncak gunung para dewa
halilintar menyambar
mengoyak langit
di altar api
atma suci tercabik
berlaksa ketakutan tunduk mengerak
air mata berharap berkah roh suci
menyeru titisan ksatria dewata
melebur pada jiwa-jiwa sujati
duhai wahai engkau para ksatria
tombak api hati genggamlah
kibarkan panjipanji kebenaran
agar nyanyian dewa
kembali bergema
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 010108/rev/11209
Panggilan Padang
saat matahari tertelan angkara
di puncak gunung para dewa
halilintar menyambar
mengoyak langit
di altar api
atma suci tercabik
berlaksa ketakutan tunduk mengerak
air mata berharap berkah roh suci
menyeru titisan ksatria dewata
melebur pada jiwa-jiwa sujati
duhai wahai engkau para ksatria
tombak api hati genggamlah
kibarkan panjipanji kebenaran
agar nyanyian dewa
kembali bergema
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 010108/rev/11209
Langganan:
Postingan (Atom)