CERMIN DOSA
Penyair muda menatap lekat-lekat kearah lelaki di hadapannya. Sosok lelaki misterius yang dianggap sebagai gurunya dalam berkarya cipta.
Sesaat penyair muda membaca bait demi bait. Dia terlihat tertekan. Lelaki misterius tersenyum. Dari sela-sela jemari penyair muda, darah menetes.
Penyair muda merintih. Melanjutkan ke bait dua, jantungnya yang berdegup melompat keluar dari dalam tubuhnya. Berlepotan darah. Mengelepar. Darah kejujuran telah lenyap tetes demi tetes.
Di bait terakhir, wajahnya pucat pasi. Dalam hurup-hurup tadi ada ibunya tengah mengunyah jantungnya sendiri: tertera nama penyair muda di sana.
Lelaki mistrius tersenyum. Dimasukkannya jantung dan otak penyair muda ke kotak hitam, berlapis mori.
( lifespirit 7 April , 2012, Judul,Idea gagasan, diadopsi dari karya CerMin Kepompong Pijar Kelompok Studi Sastra Bianglala Asuhan Heru Emka )
Selasa, 10 April 2012
NASIHAT BIJAK SANG BAPAK
NASIHAT BIJAK SANG BAPAK
Nak, kalau engkau ingin belajar politik dan seni bertempur
belajarlah ke negeri paman sam, di sana banyak Rambo
Jika kamu ingin menguasai seni berdagang
pergilah ke Negeri Cina, di sana gudangnya ilmu perdagangan
Tapi kalau kamu ingin jadi koruptor seperti bapak, di Indonesia saja
jika pun ketahuan, hukumannya tidak jauh beda
dengan kalau engkau kedapatan mencuri ayam
(puisi mbeling, lifespirit 9 April 2012)
Nak, kalau engkau ingin belajar politik dan seni bertempur
belajarlah ke negeri paman sam, di sana banyak Rambo
Jika kamu ingin menguasai seni berdagang
pergilah ke Negeri Cina, di sana gudangnya ilmu perdagangan
Tapi kalau kamu ingin jadi koruptor seperti bapak, di Indonesia saja
jika pun ketahuan, hukumannya tidak jauh beda
dengan kalau engkau kedapatan mencuri ayam
(puisi mbeling, lifespirit 9 April 2012)
Jumat, 06 April 2012
GAMBAR-GAMBAR
GAMBAR-GAMBAR
kehidupan seperti ketika di atas perahu
menatap laut
debar angin, pilihan menyakitkan
jika di dekatmu ada semacam semangat
dengan siapa engkau akan bertanya
tentang nyala api, bahasa labirin yang melingkar
serta sebentuk bibir bulat yang
meminum air mata
di dermaga, cerita belum usai
"sekarang berkat,esok berkat" pintamu lembut
tapi pernahkah engkau berfikir untuk
"kuatkan aku menerima kembali ujian kasih-Mu."
di atas perahu
engkau itu aku
gambar-gambar
tak berdaya
(lifespirit, 5 April 2012)
kehidupan seperti ketika di atas perahu
menatap laut
debar angin, pilihan menyakitkan
jika di dekatmu ada semacam semangat
dengan siapa engkau akan bertanya
tentang nyala api, bahasa labirin yang melingkar
serta sebentuk bibir bulat yang
meminum air mata
di dermaga, cerita belum usai
"sekarang berkat,esok berkat" pintamu lembut
tapi pernahkah engkau berfikir untuk
"kuatkan aku menerima kembali ujian kasih-Mu."
di atas perahu
engkau itu aku
gambar-gambar
tak berdaya
(lifespirit, 5 April 2012)
AKU RASA
AKU RASA
aku rasa tidak perlu lagi ramalan cuaca
musim sudah enggan diramal
aku rasa pemerintah tidak perlu sakit kepala
berfikir lahirkan kebijakan baru
mulanya wacana ke wacana, pada akhirnya juga
kembali berpusar ke wacana
aku rasa para politisi tak perlu repot
menghibur rakyat dengan senyum, tawa, dan raut wajah simpati
toh rakyat sudah terbiasa nonton sinetron dan telenovela di tv
aku rasa...
mati
rasa
(lifespirit, 6 April 2012)
aku rasa tidak perlu lagi ramalan cuaca
musim sudah enggan diramal
aku rasa pemerintah tidak perlu sakit kepala
berfikir lahirkan kebijakan baru
mulanya wacana ke wacana, pada akhirnya juga
kembali berpusar ke wacana
aku rasa para politisi tak perlu repot
menghibur rakyat dengan senyum, tawa, dan raut wajah simpati
toh rakyat sudah terbiasa nonton sinetron dan telenovela di tv
aku rasa...
mati
rasa
(lifespirit, 6 April 2012)
Selasa, 03 April 2012
Gerimis yang Nyanyi*)
lukisan diunduh dari http://mustoni.blogdetik.com/files/2011/12/ikan-dan-kail.jpg
Gerimis yang Nyanyi*)
Gemericik air sungai begitu bening. Tiba-tiba terdengar lelaki tua menjerit. Ujung pegangan gagang pancing runcing dia tancapkan di tanah. Dengan tangan gemetar lelaki tua tadi melepaskan kait kail dari mulut ikan hasil tangkapannya.
Semakin dia gengam erat ikan itu, semakin kuat getaran tangan yang dia rasakan. Ikan yang menggelempar tadi lepas, terbanting ke tanah. Ikan itu terlihat megap-megap, dari dalam mulutnya mengintai burung pemakan bangkai yang menatap tajam ke arah lelaki tua. Dan lelaki tua pun telimpuh. Dari kedua kelopak cekung matanya, menitik air mata dengan gerimis yang nyanyi . Ianya, lelaki tua itu lalu berubah malam.
(CERMIN 100 Kata,Imron Tohari, lifespirit 4 April 2012)
*) Versi Cerita Mini 100 Kata, surealis
HUJAN
HUJAN
setiap alam membaca cuaca
menyederhanakan jalan-jalan
menepikan kebosanan yang berulang kali
aku berharap hujan menghantarku menemu engkau
dan kita luangkan waktu
duduk berhadap-hadapan
tapi entah kenapa
kini saat mendengar suara hujan
aku seperti membaca catatan kosong
jantung yang ragu-ragu
memaknai rindu
(Imron Tohari, lifespirit 3 April 2012)
setiap alam membaca cuaca
menyederhanakan jalan-jalan
menepikan kebosanan yang berulang kali
aku berharap hujan menghantarku menemu engkau
dan kita luangkan waktu
duduk berhadap-hadapan
tapi entah kenapa
kini saat mendengar suara hujan
aku seperti membaca catatan kosong
jantung yang ragu-ragu
memaknai rindu
(Imron Tohari, lifespirit 3 April 2012)
Minggu, 01 April 2012
KENDALI MASA LALU
Foto buah karya sahabatku HERMAN MORISON
KENDALI MASA LALU
Hari-hari kapal kosong
Di langit camar kesepian
Ribuan mil gelombang menyanyi panjang
Malam, menatap harapan terbang dibawa peri bulan
Oh, betapa dalam, memang menyakitkan
Berlabuh perahu, angin tidak berhenti
Berlayar lebih, dan lebih jauh lagi, rindu rumah menyengat
Di kering yang parah,melihat ke belakang, mencari putih buih
Bulan purnama penuh tetap mengundang haus
Agar tak tertelan gelombang, maka tenangkan pikiran
Hadapi samar dan nyata, kemudian pisahkan
(Imron Tohari, lifespirit 1 April 2012)
Sabtu, 31 Maret 2012
(TAK) ABADI
(TAK) ABADI
Hasrat berkehendak atas suka lara pikiran
Hawanafsulah yang mengagungkan keduniawian
Jika secara lahiriah kecantikan adalah syurga
Maka, inti kata-kata ada dalam perilaku rasa
Hati dan jiwa sebagaimana cantik buruknya kulit wanita
Penderitaan suci dalam jutaan perilaku yang dimaksudkan
Sebagai daya tarik dari kerugian atau keuntungan
Di sungai matamu, setiap malam air mata tumbuh sayap
Pesona duniawi memberikan banyak kalkulasi
Di pohon hati bersarang ular dan buah anggur yang bersisian dalam
Kesedihan juga kegembiraan iakah menjadikan (tak) abadi
(liffespirit, 30 Maret 2012)
Hasrat berkehendak atas suka lara pikiran
Hawanafsulah yang mengagungkan keduniawian
Jika secara lahiriah kecantikan adalah syurga
Maka, inti kata-kata ada dalam perilaku rasa
Hati dan jiwa sebagaimana cantik buruknya kulit wanita
Penderitaan suci dalam jutaan perilaku yang dimaksudkan
Sebagai daya tarik dari kerugian atau keuntungan
Di sungai matamu, setiap malam air mata tumbuh sayap
Pesona duniawi memberikan banyak kalkulasi
Di pohon hati bersarang ular dan buah anggur yang bersisian dalam
Kesedihan juga kegembiraan iakah menjadikan (tak) abadi
(liffespirit, 30 Maret 2012)
YANG TERHUKUM*)
YANG TERHUKUM*)
“Wahai Tangan Tak Berwujud, banyak aku melakukan kebaikan, kenapa hal ini ditimpakan padaku?.” Kesah lelaki separuh baya datar.
Tiba-tiba, gelegar suara tak berwujud mengkoyak langit jiwa.
“Kebajikan apa hingga Aku tidak harus timpakan ini padamu?!”
“A(a)ku sumbang puluhan tempat ibadat, A(a)ku nafkahi para fakir, dan A(a)ku cukupi kebutuhan anak istriku,” katanya lirih hampir tidak terdengar telinga.
“Itukah yang kamu katakan kebajikan. Sedangkan dirimu merasa agung dengan baju riya’-mu!“ Bentak suara tanpa ujud.
Tiba-tiba keluar darah dari seluruh pori-pori tubuh lelaki itu. Menetes. Dan darah yang menetes tadi berubah menjadi serigala. Mencabik-cabik tubuh lelaki itu yang berusaha kuat menyeru-Nya.
(CERMIN 100 KATA, lifespirit,2012)
*) Beberapa dialog di kutip dari prosa lirik “Simpang Jalan” karya lifespirit.
“Wahai Tangan Tak Berwujud, banyak aku melakukan kebaikan, kenapa hal ini ditimpakan padaku?.” Kesah lelaki separuh baya datar.
Tiba-tiba, gelegar suara tak berwujud mengkoyak langit jiwa.
“Kebajikan apa hingga Aku tidak harus timpakan ini padamu?!”
“A(a)ku sumbang puluhan tempat ibadat, A(a)ku nafkahi para fakir, dan A(a)ku cukupi kebutuhan anak istriku,” katanya lirih hampir tidak terdengar telinga.
“Itukah yang kamu katakan kebajikan. Sedangkan dirimu merasa agung dengan baju riya’-mu!“ Bentak suara tanpa ujud.
Tiba-tiba keluar darah dari seluruh pori-pori tubuh lelaki itu. Menetes. Dan darah yang menetes tadi berubah menjadi serigala. Mencabik-cabik tubuh lelaki itu yang berusaha kuat menyeru-Nya.
(CERMIN 100 KATA, lifespirit,2012)
*) Beberapa dialog di kutip dari prosa lirik “Simpang Jalan” karya lifespirit.
SELINGKUH
SELINGKUH
Pria mana tidak marah istrinya selingkuh dengan lelaki lain. Kini lelaki itu tepat di hadapannya. Penuh amarah Andre bertubi-tubi menghujamkan pisau yang semenjak tadi terselip di balik pakiannya. Tak pelak darah segar menyembur dari luka tusukan. Lelaki itupun berkelejotan. Sekarat.
Merasa puas andre berjalan pergi. Di tangan kanannya masih tergengam pisau dengan darah mulai kental menetes dari ujungnya.
“Pa, untuk apa pisau itu?” Terkesiap. Pisau yang tengah dia asah dibiarkan tergeletak di tanah. Andre menatap anaknya lekat-lekat. Ia berusia lima tahun. Penuh kasih dia peluk anaknya. Sebutir air mata menetes di pipinya.
“Engkau lebih dari segalanya,” Bisik Andre lembut.
(lifespirit,2012)
Pria mana tidak marah istrinya selingkuh dengan lelaki lain. Kini lelaki itu tepat di hadapannya. Penuh amarah Andre bertubi-tubi menghujamkan pisau yang semenjak tadi terselip di balik pakiannya. Tak pelak darah segar menyembur dari luka tusukan. Lelaki itupun berkelejotan. Sekarat.
Merasa puas andre berjalan pergi. Di tangan kanannya masih tergengam pisau dengan darah mulai kental menetes dari ujungnya.
“Pa, untuk apa pisau itu?” Terkesiap. Pisau yang tengah dia asah dibiarkan tergeletak di tanah. Andre menatap anaknya lekat-lekat. Ia berusia lima tahun. Penuh kasih dia peluk anaknya. Sebutir air mata menetes di pipinya.
“Engkau lebih dari segalanya,” Bisik Andre lembut.
(lifespirit,2012)
DARI SEBUAH PHOTO
DARI SEBUAH PHOTO
Ingat kejadian di tempat kerjaku tadi pagi, perasaanku benar-benar suntuk. Dari atas pembaringan, sambil rebahan aku terus menatap photo diriku yang menempel di dinding kamar. Photo itu kucetak 5 tahun silam, kini kulihat mulai buram.
“ Photo itu tidak semengkilap pertama kali aku cetak” batinku.
Penasaran. Kuambil photo lain orang dari album photo yang dicetak tahun ini.
“Benar, photoku kalah mengkilap!”
Tujuh tahun sudah aku berkarir di perusahaanku saat ini, namun semua prestasi baikku seperti tidak ada artinya apa-apa. Dan ini tidak seperti lima tahun sebelumnya. Aku menghela nafas panjang. Aku mesti perbaharui setiap photoku sebelum buram!
(lifespirit,2012)
Ingat kejadian di tempat kerjaku tadi pagi, perasaanku benar-benar suntuk. Dari atas pembaringan, sambil rebahan aku terus menatap photo diriku yang menempel di dinding kamar. Photo itu kucetak 5 tahun silam, kini kulihat mulai buram.
“ Photo itu tidak semengkilap pertama kali aku cetak” batinku.
Penasaran. Kuambil photo lain orang dari album photo yang dicetak tahun ini.
“Benar, photoku kalah mengkilap!”
Tujuh tahun sudah aku berkarir di perusahaanku saat ini, namun semua prestasi baikku seperti tidak ada artinya apa-apa. Dan ini tidak seperti lima tahun sebelumnya. Aku menghela nafas panjang. Aku mesti perbaharui setiap photoku sebelum buram!
(lifespirit,2012)
AKU MENCINTAIMU WALAU MESTI TIDAK DENGAN SEDERHANA
AKU MENCINTAIMU WALAU MESTI TIDAK DENGAN SEDERHANA
“Vivi, gak boleh nakal, kasian kan kakek sakit.” Tegur lelaki separuh baya pada anaknya. Andhika tersenyum di atas pembaringan. Tanpa diketahui lelaki separuh baya yang tidak lain anak semata wayangnya, Andhika mengusap air mata di pipinya. Bahagia.
“Aku teramat sangat mencintaimu.” Dikecupnya kening istrinya, dan hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Andhika. Digendongannya bayi lelaki tidur lelap.
“Kelak besar nanti, jika engkau sebenar-benarnya mencintai, mesti relakan hatimu terbakar” Bisiknya pelan di telinga bayi merah dalam gendongan.
“aku mandul” lanjut Andhika membisik. Hingga hembusan nafas terakhir, istrinya tidak pernah tahu kalau suaminya mandul.
(lifespirit,2012)
“Vivi, gak boleh nakal, kasian kan kakek sakit.” Tegur lelaki separuh baya pada anaknya. Andhika tersenyum di atas pembaringan. Tanpa diketahui lelaki separuh baya yang tidak lain anak semata wayangnya, Andhika mengusap air mata di pipinya. Bahagia.
“Aku teramat sangat mencintaimu.” Dikecupnya kening istrinya, dan hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Andhika. Digendongannya bayi lelaki tidur lelap.
“Kelak besar nanti, jika engkau sebenar-benarnya mencintai, mesti relakan hatimu terbakar” Bisiknya pelan di telinga bayi merah dalam gendongan.
“aku mandul” lanjut Andhika membisik. Hingga hembusan nafas terakhir, istrinya tidak pernah tahu kalau suaminya mandul.
(lifespirit,2012)
SEBELUM ENGKAU MEMAHAMI
Foto karya Herman Morison
SEBELUM ENGKAU MEMAHAMI
sebelum engkau memahami
tentang keterlibatan yang dikenal sebagai kekasih
aku ingin membawamu ke akhir baris
memastikan pertautan yang baik
adalah proses terakhir dari benang-benang kerinduan
menjadi tenun kain
aku mencintaimu, sungguh
o, betapa bahagia
jika aku menjadikanmu paham
(lifespirit,30 March 2012)
Jumat, 30 Maret 2012
TATA, LAKU, KATA ( Puisi Pola Tuang 4444 )
TATA, LAKU, KATA
jika mata jiwa buta
masa lalu jadi duri
cita diri kian mati
jauh pula rasa suka
bila akan tuju cita
ufuk pagi awal tepi
ikat erat pada hati
biar suka biar raya
tuan;puan, bumi fana
puja puji buat Tuhan
jaga laku juga iman
raih cita jauh dosa
kini bumi kian uzur
jiwa raga yang alpa
luah suka lupa dosa
fana,fana, maki umur
( lifespirit, Inspirasi Hadi Ku, 22 Februari 2012)
jika mata jiwa buta
masa lalu jadi duri
cita diri kian mati
jauh pula rasa suka
bila akan tuju cita
ufuk pagi awal tepi
ikat erat pada hati
biar suka biar raya
tuan;puan, bumi fana
puja puji buat Tuhan
jaga laku juga iman
raih cita jauh dosa
kini bumi kian uzur
jiwa raga yang alpa
luah suka lupa dosa
fana,fana, maki umur
( lifespirit, Inspirasi Hadi Ku, 22 Februari 2012)
Jumat, 23 Maret 2012
Air Mata Winda
Air Mata Winda
Winda, wanita berusia 19 tahun itu sesenggukan. Di sebelahnya, Candra kekasihnya terlihat bingung.
“Memang berat bagi kalian, tapi ini bertentangan dengan hukum Tuhan.” Suara dokter Krena Meka lembut.
“Tolong dokter, bagaimana saya menghadapi keluarga, jika tahu saya hamil” Winda tak kuasa menahan derai air mata.
“ Janin di dalam rahimmu, darah daging kalian sendiri, ia punya hak untuk hidup.” Ditatapnya Winda dan Candra bergantian.
“Win, Winda, jadi kamu sudah tahu…” Suara Candra bergetar. Dilihatnya air mata Winda tepat mengenai judul koran hari ini : Dokter “KM” Malu Putrinya Hamil Di Luar Nikah , Lakukan Aborsi Berujung Maut.
(CERMIN 100 KATA, lifespirit, 22 March 2012)
Winda, wanita berusia 19 tahun itu sesenggukan. Di sebelahnya, Candra kekasihnya terlihat bingung.
“Memang berat bagi kalian, tapi ini bertentangan dengan hukum Tuhan.” Suara dokter Krena Meka lembut.
“Tolong dokter, bagaimana saya menghadapi keluarga, jika tahu saya hamil” Winda tak kuasa menahan derai air mata.
“ Janin di dalam rahimmu, darah daging kalian sendiri, ia punya hak untuk hidup.” Ditatapnya Winda dan Candra bergantian.
“Win, Winda, jadi kamu sudah tahu…” Suara Candra bergetar. Dilihatnya air mata Winda tepat mengenai judul koran hari ini : Dokter “KM” Malu Putrinya Hamil Di Luar Nikah , Lakukan Aborsi Berujung Maut.
(CERMIN 100 KATA, lifespirit, 22 March 2012)
OBITUARI*)
lukisan karya "Andi Suwandi" http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/keabstrakan-andi-suandi-di-atas-kava
OBITUARI*)
Dalam ruangan penjara 6m x 7m, barang-barang mahal terlihat, di sana Nining mendekam, menunggu putusan hukum. Biasa kasus Korupsi.
Beberapa kali Ninnig lolos dari bombardir jaksa dengan penyakit lupanya. Suatu kemenangan atas hukum, pikirnya sambil tersenyum.
“ tidak ada apa-apa di dalam.” Kata sipir heran selesai mengecek kamar mandi yang ada dalam ruangan.
“ Saya seperti tidak berada di dalam kamar mandi.” Terang Nining.
Kali ini Nining nekat kembali masuk kamar mandi. Lampu tiba-tiba redup. Di sana ada orang bersimpuh memeluk epitaph: “telah dimakamkan air mata gelisah”.
Nining terperanjat ketika orang itu memalingkan muka kearahnya,ianya, Nining melihat wajahnya sendiri.
(lifespirit, 23 March 2012)
*) Versi Cerita Mini Surealis 100 Kata
SUATU HARI MENJELANG SORE
SUATU HARI MENJELANG SORE
Seperti biasa, jam setengah lima sore sambil menanti adzan maghrib, pak Ramlan membersihkan sangkar burung perkutut kesayangannya.
“Assalammualaikum…,”
“Waalaikummussalam…,” Pak Ramlan kaget, dia tidak menyangka tamunya yang datang adalah Farhan sahabat lamanya. Hampir lima tahun mereka tidak bertemu.
Sesaat kemudian terlihat mereka terlibat obrolan yang gayeng. Sesekali terdengar tertawa.
“Begini Ramlan, sebenarnya kedatanganku kemari selain kangen, aku mau meminjam uang…,”
Beberapa saat kemudian terlihat Farhan berjalan keluar rumah. Beberapa kali dia menggerutu. Menyumpah. Sementara pak Ramlan menatap kepergian Farhan sahabatnya, tanpa berucap salam seperti saat awal dia datang tadi, dengan perasaan sesal.
(CERMIN 100 KATA,lifespirit, 22 Maret 2012)
Seperti biasa, jam setengah lima sore sambil menanti adzan maghrib, pak Ramlan membersihkan sangkar burung perkutut kesayangannya.
“Assalammualaikum…,”
“Waalaikummussalam…,” Pak Ramlan kaget, dia tidak menyangka tamunya yang datang adalah Farhan sahabat lamanya. Hampir lima tahun mereka tidak bertemu.
Sesaat kemudian terlihat mereka terlibat obrolan yang gayeng. Sesekali terdengar tertawa.
“Begini Ramlan, sebenarnya kedatanganku kemari selain kangen, aku mau meminjam uang…,”
Beberapa saat kemudian terlihat Farhan berjalan keluar rumah. Beberapa kali dia menggerutu. Menyumpah. Sementara pak Ramlan menatap kepergian Farhan sahabatnya, tanpa berucap salam seperti saat awal dia datang tadi, dengan perasaan sesal.
(CERMIN 100 KATA,lifespirit, 22 Maret 2012)
Paijo, oh, Paijo
Paijo, oh, Paijo
Paijo senyam-senyum . Sesekali dia seka keringat di mukanya dengan handuk kecil.
“Pak, ada yang lucu ya senyam-senyum?” Tanya lelaki berkaos GATOLOCO dengan mimic kurang senang.
“Enggak kok mas, heran saja kenapa mas marah-marah sehabis baca Koran”
Lelaki itu menyodorkan Koran yang tadi dibacanya ke Paijo. Dengan serius Paijo membolak-balik halaman Koran. Tersenyum, dia menatap wajah lelaki yang di tangannya masih memegang mangkok berisi es dawet .
“Gila tidak, rakyat dah banyak yang teriak, Pemerintah tetap bersikeras menaikkan BBM,” kata lelaki tadi menatap heran kearah Paijo.
“Saya buta huruf mas, ngertinya saya jualan dawet ” Jawab Paijo.
(CERITA MINI 100 KATA, lifespirit, 22 Maret 2012)
Paijo senyam-senyum . Sesekali dia seka keringat di mukanya dengan handuk kecil.
“Pak, ada yang lucu ya senyam-senyum?” Tanya lelaki berkaos GATOLOCO dengan mimic kurang senang.
“Enggak kok mas, heran saja kenapa mas marah-marah sehabis baca Koran”
Lelaki itu menyodorkan Koran yang tadi dibacanya ke Paijo. Dengan serius Paijo membolak-balik halaman Koran. Tersenyum, dia menatap wajah lelaki yang di tangannya masih memegang mangkok berisi es dawet .
“Gila tidak, rakyat dah banyak yang teriak, Pemerintah tetap bersikeras menaikkan BBM,” kata lelaki tadi menatap heran kearah Paijo.
“Saya buta huruf mas, ngertinya saya jualan dawet ” Jawab Paijo.
(CERITA MINI 100 KATA, lifespirit, 22 Maret 2012)
Impian Petani Tua*)
lukisan diunduh dari http://mustoni.blogdetik.com/files/2011/12/ikan-dan-kail.jpg
Impian Petani Tua*)
Suatu malam, di tiga perempat perjalanan umurku, aku tiba di suatu kebun yang sangat luas. Kulihat seorang petani tua tengah menanam butir-butir air mata. Dan beberapa saat kemudian dari dalam tanah tumbuh pohon yang berbuah bola-api. Merasa lelah, petani tua itu duduk, tapi kelihatan sekali kalau dia resah. Aku Menghampirinya.
“Entah kapan dia akan datang…” Dia berseakan tanya pada dirinya sendiri
“Siapa yang akan datang pak tua?” tanyaku penasaran
“Kekasihku.”
“Siapa engkau maksudkan pak tua?” tak ada jawaban dari pak tua. Tiba-tiba dari kedua matanya keluar bola-bola api yang di mataku terlihat seperti iring-iringan orang berkabung (mati).
(lifespirit, 23 Maret 2012)
*) Versi Cerita Mini Surrealis 100 Kata
Apresiasi HERU EMKA (Esais/Penyair/Cerpenis) yang intens mempopulerkan CERMIN 100 KATA di sastra cyber :
Saya cukup senang, karena dari hari ke hari bertambah banyak orang yang suka membaca dan mencoba menulis Cermin 100 ( lebih baik kita menggunakan istilah ini untuk menyebut Cerita mini 100 Kata ). Banyak yang akhirnya bisa menuliskannya, dan tak sedikit pula yang berkata, sungguh sukar menulis Cermin 100, dan tak kunjung berhasil diselesaikan, walau pun berulang kali telah dicoba.
Sebagai praktisnya saja, saya mengumpamakan menulis Cermin 100 dengan membuat sebuah telur mata sapi ( omelet ), yakni suatu kerja membuat memasak tingkat dasar yang siapa saja ( asal punya kemauan ) bisa melakukan: Nyalakan api, taruh minyak dalam penggorengan, setelah panas, pecahkan sebutir telur di atasnya. Jadi.
Namun orang yang kreatif dalam memasak, bisa membuat telur mata sapi yang berbeda. Dia bisa menambahkan cincangan daging, atau diberi potongan tomat atau beberapa bahan lain yang menjadikan telur mata sapinya terasa lebih nikmat. Kalau begitu namanya bukan telur mata sapi, dong, - jawab seorang teman tentang analogi saya, ketika kami berbincang tentang kiat menulis Cermin 100 di sebuah sudut di Pujasera Mall Ciputra, Semarang. Menurut saya , ini tetap telur mata sapi, namun berbeda dengan biasanya karena ini telur mata sapi yang istimewa.
Begitu juga, bila saya membaca Cermin 100 yang dikirim teman-teman, kadang saya menemukan beberapa Cermin yang masih datar, endingnya kurang menggigit, plotnya kurang tertata dan sebagainya. Tak apa. Namanya juga belajar, kalau hasilnya masih kurang sip, wajar juga kan ? Namun justru inilah gunanya kita saling belajar bersama, harus ada sebuah petunjuk untuk dijadikan panduan, kan? Untuk itu saya mengajak teman-teman untuk memperhatikan tema.
Tema cerita ini sangat penting , karena dalam teori fiksi, tema menjadi salah satu dari trilogi di samping dua hal lainnya, yakni plot dan karakter, - sebagai bagian utama dari susunan sebuah cerita. Tema ini seperti sebuah ruang, tubuh bagi cerita kita, yang membuat cerita kita berbeda dengan cerita lainnya.
Dan bicara soal tema, ada begitu banyak tema yang terhampar di depan kita, tinggal kita memilih tema apakah yang akan kita angkat jadi cerita : dunia anak, kehidupan binatang, kisah cinta, nan romantis atau sebaliknya tragedy kehidupan, mitos atau legenda, tema fiksi ilmiah tentang robot, aliens dan sebagainya. Atau bahkan tema yang surealis, tentang mimpi, misteri atau kiisah-k8isah yang jarang terjadi di dunia ini. Semua bisa.
Cermin 100 karya Imron Tohari ini bertemakan surialisme, sebuah tema yang jarang diangkat oleh para penulis Cermin 100. Ini sebuah pilihan yang cerdas, karena tema ini, selain tampil beda, juga memberi beberapa keleluasaan bagi para penulisnya untuk berjalan agak menyimpang dari patokan logika plot cerita.
Neil Cornwell, dalam bukunya; The Absurd in Literature ( Manchester University Press, 2006 ) menjelaskan bahwa suasana dan nuansa yang absurd dalam cerita surealis sering diangkat oleh para sastrawan dunia, baik dalam cerpen, novel, puisi atau naskah drama.
Cornwell yang meneliti berbagai puisi, novel dan drama surealis menuturkan bahwa nuansa absurd biasanya tertumpu pada pengalaman karakter yang ada dalam cerita, dalam situasi yang tak pernah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari atau situasi yang luar biasa, aneh, tak masuk akal. Karya fiksi bertemakan absurditas ini biasa menampilkan ‘kisah yang tidak cemerlang’, misalnya sebuah perjuangan yang sia-sia, pelecehan dan pengabaian penalaran atau semacam perdebatan tanpa ujung pangkal tentang kondisi atau situasi, yang oleh Cornwell disebut sebagai ‘ kesia-siaan ‘ (‘nothing’)
Lebih jauh lagi , Cornwell menyebutkan, “ Inti atau pesan cerita sendiri tak penting untuk disebutkan kemudian, begitupun penjabaran tema atau karakterisasi karena cerita-cerita absurd terbebas dari alur plot tradisional seperti maraknya tindakan, klimak , anti klimak dan sebagainya “ ( Also, the "moral" of the story is generally not explicit, and the themes or characters' realizations—if any —are often ambiguous in nature. Additionally, unlike many other forms of fiction, absurdist works will not necessarily have a traditional plot structure (i.e., rising action, climax, falling action, etc.”)
Kukira tinjauan ini sangat tepat bagi Cermin 100 karya Imron Tohari, salah satu teman penggiat sastra maya dalam Kelompok Studi Sastra Bianglala. Andai dia cukup tekun dan trampil mengolah tema-tema surealis ini, saya yakin bisa menjadi ciri khasnya dalam menulis Cermin 100 seperti ini.Bagaimana menurut anda ?
Selasa, 20 Maret 2012
Cermin Retak
"Semut Terjebak" Foto karya Triyono Widigyo
Cermin Retak
Hargaharga berebut menoreh pilu
Segala luka segala kelu
Asa terkikis satu satu
O Tuan apalah sebab…
Jiwa Negeri terancam burai
Airmata juga deras merinai
Bulan bertudung terpagut sepi
Lihat Tuan debu mengabu
Tanpa sungkan melabur terang
Jadilah sulit memilah sirupa jalang
Juang lara pun resah bergelimpang
Inikah tanda hujah imanmu
Luruh meretak cerminan rupa
Gelap kupandang gambaran akhlak
Benar salah mengalir tak bermuara
( lifespirit, Juli 2010 )
Kamis, 15 Maret 2012
BAIT-BAIT MATAHARI
Foto buah karya sahabatku Surya Almada Syahlani
BAIT-BAIT MATAHARI
Sebelum cinta mendapati suatu ujian
tidak akan pernah beranjak dari pikiran,tentang
memahami kesetiaan cinta
bukan semata adalah keberadaan fisik yang senantiasa mengada
Duhai wahai kekasih
adalah kesetiaan cintaku, aku biarkan lepas tapi menyemesta
lalu menelusup di kedalaman rasa walau hanya dalam rupa isyarat
seperti halnya saat kesedihanmu merupa hujan menderas
ialah matahari yang melukis bianglala itu, kesetiaanku
Dan adalah perihal tidak mudah memahami kesetiaan, pertarungan batiniah
perasaan dan pikiran yang saling meneggelamkan ke dalam diri sendiri
yang berseakan menanggung kutukan mahadaya cinta
Duhai wahai kekasih, jikalau murungmu itu rupa dari malam
bulan sabit yang engkau lihat adalah kesedihan, matahari
dalam ketidaksempurnaan pantulkan cahaya pada bulan
adalah luka, menjadi isyarat suara-suara tangis
dalam debar tak bersuara, kesetiaan cinta
adanya ketidak setiaan keadaan
O,kekasihku , manakala engkau berfikir
kesetiaan cinta adalah penantian dari kerinduan hati
pada gejolak asmara adakalanya aku merasa
malam membaca bait-bait matahari
di cahaya purnama
(Imron Tohari, lifespirit 15 March 2012)
Senin, 12 Maret 2012
MENJAGA ADIK
Foto berjudul "Menjaga Adik" karya Adhi Prayoga
MENJAGA ADIK
Dari sekian orang di luar garis kesejahteraan
Menatapmu, oh adikku, hatiku teriris
Ingat biaya-biaya akan naik
Bahan bakar
Listrik
Pendidikkan
Bahkan bahan-bahan pokok di pasar keluar taring
Dan engkau adikku, tetap tak mengerti apa-apa
Adikku, jangan tatap aku seperti itu
Apalagi merengek mencari bapak dan emak
Jika airmata ini cukup untuk menjagamu
Oh adikku, akan aku luahkan tangis
Membasuh luka yang mengancam cerlang matamu
(Imron Tohari, lifespirit 2012 )
DI EMPER TOKO
FOTO KARYA ADHI PRAYOGA
DI EMPER TOKO
Masih sore. Bersandar mak tua, tak peduli lalu lalang di jalan
Apalagi ngomongi Malinda Dee yang di ganjar delapan tahun penjara
Mungkin ianya juga lebih tak peduli jikalau pak Sby bilang, Indonesia bebas korupsi
“Mak, lima belas ribu kita dapat hari ini, tapi
BBM dan tarif listrik katanya akan naik, pasti
sembako tentunya naik juga, mak ” suara anak kecil di sebelahnya
---Sudahlah nak gak usah didenger, toh percuma saja
”Terus yang mesti kita denger apa,mak ?” berkata pada maknya,
tatapan mata anak kecil itu begitu polos
---Ya suara perut kita,nak
Jawab mak tua enteng
__________________________________________________________
@ CERMIN 100 KATA, lifespirit 2008,2010, rev Maret 2012
JIKA KITA SALING MENGUATKAN, ITULAH CINTA
Gambar diunduh http://zine.rukukineruku.com/wp-content/uploads/2009/11
JIKA KITA SALING MENGUATKAN, ITULAH CINTA
Ketika aku merasa kian memahami tentang apa itu cinta
Pertanyaanmu padaku membuatku terkesiap
Iakah cinta itu diantara perasaan dan ruang sunyi?
Di pantai, aku tulis tebal huruf-huruf cinta
Angin menerbangkan pasir–pasir
Di ruang kamar kubuka lemari
Senyap. Pakaian juga perhiasan sebisunya batu
Kutatap jam di dinding kamar
Runcing jarum adalah kekosongan yang bunyi
Pikiran dan perasaan yang berjalan di lorong hening
Jika aku kini memilihmu, itu karena aku percaya perasaanku
Mencintaimu. Seperti lebah membuat sarang madu, dan
Tempat menetasnya anak-anak
(Imron Tohari, lifespirit 12 March 2012)
Minggu, 04 Maret 2012
TELAGA RINDU*
lukisan diunduh dari http://www.ecvv.com/product/720400.html
TELAGA RINDU*
Berperahu di tenang telaga, meniup suling dengan nada merdu
Langit biru yang indah, di pinggir telaga kebun buah-buahan subur
Adalah nyanyian kalbu diam-diam melukis wajah kekasih
Berbantal cincin hati kemala
Bekerja, terpisah jarak dengan keluarga
Di kota akhir-akhir ini pesona koin bak mandi madu kibasan bulu merak
Ketika sulit untuk menemukan bahwa masih ada segelas itikad baik.
Di matamu. Cahaya bintang kemerlab bersih
Duhai wahai yang menjadikan aku rindu, ketika kita kembali bersua nanti
Itulah saatnya hatiku berasa luahan kasih, dan ingin aku mengajakmu
Memetik ranum buah rindu, di kebun subur dekat tenang telaga
(Imron Tohari, lifespirit 4 Maret 2012)
Judul* : Erha Limanov
Minggu, 26 Februari 2012
Jiwa Abadi Puisi
Sabtu, 25 Februari 2012
TENTANG KEDUKAAN
TENTANG KEDUKAAN
beratus tanya lelah kudengar, di pikiran
himpitan hidup demikian mudah mengubur suka
petang pun berjalan tergesa-gesa ke pagi
di celahnya, mimpi terjebak tak tahu mesti bagaimana
maka, di reranting kering, daun-daun melayuk
cuaca kian tak tentu, angin bergemuruh
lembar-lembar kalender mudah robek
sungguh, alam berseakan menjerit
perlihatkan jalan ke muara sepi, kita
sibuk berdagang nasib
tanpa ning
lupa Tuhan, untuk apa menjadikan insan hidup
(lifespirit,25 Feb 2012)
beratus tanya lelah kudengar, di pikiran
himpitan hidup demikian mudah mengubur suka
petang pun berjalan tergesa-gesa ke pagi
di celahnya, mimpi terjebak tak tahu mesti bagaimana
maka, di reranting kering, daun-daun melayuk
cuaca kian tak tentu, angin bergemuruh
lembar-lembar kalender mudah robek
sungguh, alam berseakan menjerit
perlihatkan jalan ke muara sepi, kita
sibuk berdagang nasib
tanpa ning
lupa Tuhan, untuk apa menjadikan insan hidup
(lifespirit,25 Feb 2012)
Jumat, 24 Februari 2012
Yang Jauh ( Puisi pola tuang 4444 )
Yang Jauh
Baru usai suka cita
Di menara hati awan beku
Muka daun yang kuyu
Kamu di jauh,beta duka
Mana kuat satu kaki
Lagu lara di anak tangga
Ribu kilo kian ke senja
Ucap nama, kian ke sepi
Jika saja kamu tahu
Ikan emas nari di telaga
Jiwa beta yang raya
Yang seia pada satu
Kini saat awan biru
Mari kita titi hati
Bawa niat yang suci
Biar jauh dari pilu
( lifespirit, 25 Feb 2012 )
Baru usai suka cita
Di menara hati awan beku
Muka daun yang kuyu
Kamu di jauh,beta duka
Mana kuat satu kaki
Lagu lara di anak tangga
Ribu kilo kian ke senja
Ucap nama, kian ke sepi
Jika saja kamu tahu
Ikan emas nari di telaga
Jiwa beta yang raya
Yang seia pada satu
Kini saat awan biru
Mari kita titi hati
Bawa niat yang suci
Biar jauh dari pilu
( lifespirit, 25 Feb 2012 )
Rabu, 22 Februari 2012
TATA, LAKU, KATA
jika mata jiwa buta
masa lalu jadi duri
cita diri kian mati
jauh pula rasa suka
bila akan tuju cita
ufuk pagi awal tepi
ikat erat pada hati
biar suka biar raya
tuan;puan, bumi fana
puja puji buat Tuhan
jaga laku juga iman
raih cita jauh dosa
kini bumi kian uzur
jiwa raga yang alpa
luah suka lupa dosa
fana,fana, maki umur
( lifespirit, Inspirasi Hadi Ku, Februari 2012)
masa lalu jadi duri
cita diri kian mati
jauh pula rasa suka
bila akan tuju cita
ufuk pagi awal tepi
ikat erat pada hati
biar suka biar raya
tuan;puan, bumi fana
puja puji buat Tuhan
jaga laku juga iman
raih cita jauh dosa
kini bumi kian uzur
jiwa raga yang alpa
luah suka lupa dosa
fana,fana, maki umur
( lifespirit, Inspirasi Hadi Ku, Februari 2012)
Minggu, 22 Januari 2012
KATARSIS
diunduh dari http://18673.deviantart.com/art/Kandil-165157813
KATARSIS
:/Hadi Napster
Apa itu kehidupan ? Kehidupan itu kematian yang merintih
saat ianya, kematian tahu
doa adalah kandil
kepedihan serupa semangat
seperti dedaun gugur, jatuh
di tanah jadi humus.
Lalu apa itu kematian? Kematian itu kehidupan yang nyanyi
sajak keabadian di dalam jiwa
serupa bakung di rawa-rawa
hidup tumbuh
ke Engkau
(Imron Tohari – lifespirit, 22 January 2012)
Katarsis n (Kris) 1 penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan dari ketegangan; 2 (Psi) cara pengobatan orang yang berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dengan bebas; 3 (Sas) kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan dan pertikaian batin akibat suatu lakuan dramatis;
Rabu, 18 Januari 2012
JAWABAN YANG MUNGKIN TAK PERNAH DIMENGERTI
Kata anakku umur empat tahun
: Hujan bukan milik matahari
Hujan itu milik awan
Dan aku jawab
: Awan itu beratus juta rakyat yang
Uang pajaknya dijadikan tempat pembuangan kotoran
_________________________________________
Imron Tohari, lifespirit 18 January 2012
: Hujan bukan milik matahari
Hujan itu milik awan
Dan aku jawab
: Awan itu beratus juta rakyat yang
Uang pajaknya dijadikan tempat pembuangan kotoran
_________________________________________
Imron Tohari, lifespirit 18 January 2012
Senin, 16 Januari 2012
RISALAH HATI
Ini risalah dari kalbu
Memuisikan Engkau
Rindu tak berkesudah
Ombak pasang gejolak asmaraku
Nyatanya tak cukup tinggi melebihi kasihMu
Tiap kali kuronce doa
Oh, air mata yang menetes
Hanya diam ke hening
Adalah ketakberdayaan
Ringan kapas dihembus angin
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
(Imron Tohari , lifespirit 17 January 2012, pukul 2,14 Wita)
Memuisikan Engkau
Rindu tak berkesudah
Ombak pasang gejolak asmaraku
Nyatanya tak cukup tinggi melebihi kasihMu
Tiap kali kuronce doa
Oh, air mata yang menetes
Hanya diam ke hening
Adalah ketakberdayaan
Ringan kapas dihembus angin
Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
(Imron Tohari , lifespirit 17 January 2012, pukul 2,14 Wita)
Kamis, 12 Januari 2012
NING
ranting usia
daun yang gugur satu satu
sunyi ke sunyi
hingga lalu
kidungkan tembang langit
gemuruh bertalu di dalam diri
aku--
ku
(lifespirit,12 Januari 2012, 19.11 WITA)
daun yang gugur satu satu
sunyi ke sunyi
hingga lalu
kidungkan tembang langit
gemuruh bertalu di dalam diri
aku--
ku
(lifespirit,12 Januari 2012, 19.11 WITA)
Senin, 09 Januari 2012
Lambu Berdarah
Amantua, ada kamau mee
Kamau mee,o
Negeri adil dan sejahtera
Klikklikklik, klik
Telah dimakamkan dengan
Tidak tenang
Hati nurani
__________________________________
@Imron Tohari, lifespirit 9 Januari 2012
Amantua ;Ompu (bhs Bima) : kakek
Kamau mee (bhs Bima): ular piton hitam
Lambu berdarah(Bima): Tragedi kemanusian Desember 2011
Kamau mee,o
Negeri adil dan sejahtera
Klikklikklik, klik
Telah dimakamkan dengan
Tidak tenang
Hati nurani
__________________________________
@Imron Tohari, lifespirit 9 Januari 2012
Amantua ;Ompu (bhs Bima) : kakek
Kamau mee (bhs Bima): ular piton hitam
Lambu berdarah(Bima): Tragedi kemanusian Desember 2011
Sabtu, 07 Januari 2012
SUWUNG
Usia tak ubahnya waktu yang
berjalan tergesa-gesa
Setiap menujuMu
jiwaku, suwung
Iakah mesti seperti itu
menujuMu
aku antara ada dan tiada
benar-benar suwung
:suwung
(lifespirit, 8 Januari 2012)
Ctt kecil : Dalam dunia batiniah “suwung” dapat dimaknai sebagai kosong, nihil, tanpa bentuk dan abstrak ; berkontemplasi. Pada sisi lain “suwung” juga bisa berarti gila/kurang waras ( dalam konteks tanda kutip ).
berjalan tergesa-gesa
Setiap menujuMu
jiwaku, suwung
Iakah mesti seperti itu
menujuMu
aku antara ada dan tiada
benar-benar suwung
:suwung
(lifespirit, 8 Januari 2012)
Ctt kecil : Dalam dunia batiniah “suwung” dapat dimaknai sebagai kosong, nihil, tanpa bentuk dan abstrak ; berkontemplasi. Pada sisi lain “suwung” juga bisa berarti gila/kurang waras ( dalam konteks tanda kutip ).
Jumat, 06 Januari 2012
MEMUISIKAN ENGKAU
pada hari,saat airmata bersolek
kau perempuanku
:hasrat itu adanya cinta
kuikat pada pokok-pokok hati
layaknya malam dan tanah
menjadikan embun
pada daun selembar
_________________________________
@ lifespirit 7 Januari 2012
kau perempuanku
:hasrat itu adanya cinta
kuikat pada pokok-pokok hati
layaknya malam dan tanah
menjadikan embun
pada daun selembar
_________________________________
@ lifespirit 7 Januari 2012
Kamis, 05 Januari 2012
Semangat Hidup
Seperti mereka yang terjatuh
kembali bangkit memulai
Dan rumput terbakar kemarau
tumbuh lagi di musim hujan
Jikalau rumput dianggap gulma
embun mengecup di pagi hari
Hijau segarnya rumput, itu hidup
angin membawa nyanyian gembala
(lifespirit, 5 Januari 2012)
kembali bangkit memulai
Dan rumput terbakar kemarau
tumbuh lagi di musim hujan
Jikalau rumput dianggap gulma
embun mengecup di pagi hari
Hijau segarnya rumput, itu hidup
angin membawa nyanyian gembala
(lifespirit, 5 Januari 2012)
Senin, 02 Januari 2012
PERAHU KEHIDUPAN
PERAHU KEHIDUPAN
Mengayuh perahu menyisir ruas sungai
Beratus kali mengayuh tak kunjung sampai
Asa gelisah, air mata kemalangan nyanyikan duka
Didera kecewa iakah perahu tiba hingga di muara
(lifespirit, 2 Januari 2012)
Mengayuh perahu menyisir ruas sungai
Beratus kali mengayuh tak kunjung sampai
Asa gelisah, air mata kemalangan nyanyikan duka
Didera kecewa iakah perahu tiba hingga di muara
(lifespirit, 2 Januari 2012)
Minggu, 01 Januari 2012
Kejora dan Cahaya
Kejora dan Cahaya
:/Teja Alhabd Sang Kejora
menapis rindu
lamunan itu masih dalam genggaman
gerimis tak juga usai membasah bumi
di ujung jalan setapak
sayup sayup suara ranting patah
menyatu dengan hembus angin utara yang
menusuk -nusuk ke dalam tulang
dari arah yang entah
suara semakin jelas terdengar, walau lirih
:” kejora, iakah itu engkau
datang bersama matahari”
pada lamunan rindu yang gamang mengiris
angin sesekali meniup daun jatuh
nestapa serasa tiada berkesudah
mengorbankan jiwa seakan lebih mudah
tapi mengikat tali-tali cinta pada pembuat gerimis
adalah sulit dan berat, bahkan
hanya sekedar untuk bismillah
kejora
sejak hati ditasbihkan pada cinta yang api
perasaan halus lembut sering heran dan menderita
di lingkar doa
lihat diri sendiri ringkih memanggul nisan
nurani menjerit-jerit
: Oh, padaMu sungguh
dibakar rindu
(lifespirit , 2 Januari 2012)
Catatan : Beberapa kalimat dalam puisi di atas saya suting dari salah satu komen sahabat baikku Tedja Alhabd dalam salah satu noteku di tahun 2011.
Langganan:
Postingan (Atom)