Sabtu, 31 Maret 2012

AKU MENCINTAIMU WALAU MESTI TIDAK DENGAN SEDERHANA

AKU MENCINTAIMU WALAU MESTI TIDAK DENGAN SEDERHANA


“Vivi, gak boleh nakal, kasian kan kakek sakit.” Tegur lelaki separuh baya pada anaknya. Andhika tersenyum di atas pembaringan. Tanpa diketahui lelaki separuh baya yang tidak lain anak semata wayangnya, Andhika mengusap air mata di pipinya. Bahagia.

“Aku teramat sangat mencintaimu.” Dikecupnya kening istrinya, dan hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Andhika. Digendongannya bayi lelaki tidur lelap.

“Kelak besar nanti, jika engkau sebenar-benarnya mencintai, mesti relakan hatimu terbakar” Bisiknya pelan di telinga bayi merah dalam gendongan.

“aku mandul” lanjut Andhika membisik. Hingga hembusan nafas terakhir, istrinya tidak pernah tahu kalau suaminya mandul.

(lifespirit,2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar