Selasa, 10 April 2012

CERMIN DOSA

CERMIN DOSA


Penyair muda menatap lekat-lekat kearah lelaki di hadapannya. Sosok lelaki misterius yang dianggap sebagai gurunya dalam berkarya cipta.

Sesaat penyair muda membaca bait demi bait. Dia terlihat tertekan. Lelaki misterius tersenyum. Dari sela-sela jemari penyair muda, darah menetes.

Penyair muda merintih. Melanjutkan ke bait dua, jantungnya yang berdegup melompat keluar dari dalam tubuhnya. Berlepotan darah. Mengelepar. Darah kejujuran telah lenyap tetes demi tetes.

Di bait terakhir, wajahnya pucat pasi. Dalam hurup-hurup tadi ada ibunya tengah mengunyah jantungnya sendiri: tertera nama penyair muda di sana.

Lelaki mistrius tersenyum. Dimasukkannya jantung dan otak penyair muda ke kotak hitam, berlapis mori.

( lifespirit 7 April , 2012, Judul,Idea gagasan, diadopsi dari karya CerMin Kepompong Pijar Kelompok Studi Sastra Bianglala Asuhan Heru Emka )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar