Waktu, bagiku penanda tidur dan terjaga, itu sebelum bersamamu
Langkah kaki jam di dinding terdengar membawa beban berat
Ditimpakan di antara ilusi dan kesadaran, atau bahkan jiwaku
Tidur dan terjaga seperti gerbong kosong dari terminal ke terminal
Jerit kegelisahan, lengking lokomotif yang pecah
Dan derit roda besi menghimpit rel-rel panjang
Sebuah keinginan, hidup, perjalanan menuju ke engkau
Asa yang kubangkitkan dari terowongan gelap bayang diri
Sejujurnya, saat ini aku bahagia memilikimu, lebih sekedar kekasih
Apalagi dari rahim hati ada detak-detak menyuarakan cinta
Tapi setiap malam waktu aku mulai menutup tirai jendela
Aku seperti disadarkan oleh keadaan, kalau hari tak selamanya pagi
Oh, belahan jiwa, oh, asmara, aku menjadi tahu
Mengikat keyakinan, saling menguatkan hati
Bersamamu, ada cahya di ketinggian darma
_________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 19 September 2011
dar.ma n kewajiban; tugas hidup; kebajikan
lo•ko•mo•tif n kepala kereta api (yang menarik gerbong kereta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar