Senin, 28 Februari 2011

Membaca Partitur Rindu Di Kota Sunyi

lukisan diunduh dari google


Membaca Partitur Rindu Di Kota Sunyi


Pikiran yang berjalan sendirian di kota sunyi mengalunkan kecapi rindu
tubuh yang rebah di atas dipan tidak menjadikan mata terkatup
Di atas pohon mahoni dedaunan tenang digoyang-goyang bayu
untuk siapa kenangan menjerit-jerit menjadi pisau?, lalu
menebas hujan melawan gemuruh runtuh dari langit redup

Duhai tempurung kepala yang membungkus otak dan pikiran
hati merah memang senantiasa berdegup kala cinta menyapa
Suara cicak di dinding sering menambah kesunyian malam kian menekan
hanya laron walau kehilangan sayap tak lelah mencari pusat cahaya

Selewat duka melihat kedalam diri semalam bulan mengintip tirai kamarku
mengetuk-ngetuk pintu hati mengantar kembali asmara pada pagi embun
Berkabar pada bayu yang bergerak bebas di empat penjuru mata angin
asmara. Memuisikan sunyi pada telaga hati kala dihempas terik kemarau
beribu resah pertemuan meninggalkan jejak syair suka derita berlembar-lembar

__________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 23 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar