lukisan diunduh http://www.craftlog.org/craftlog/archives/calpage.jpg
Kangen
Kulihat kalender,
angka-angka menjelma engkau
( by lifespirit 10 Februari 2011 )
Senin, 28 Februari 2011
Rindu yang Berbisik
TADABUR CINTA II
gambar diunduh http://4.bp.blogspot.com/_-9mEemwRpCg/TCdlJ0ySQvI/
TADABUR CINTA II
saat aku menata huruf
di ladang cinta, benih-benih tetirah rindu
; adalah cahaya bulan mengecup lembut seroja
dan kerlip kunang melukis bayang di renda malam
o, di ladang cinta, betapa aku rindu Kekasih
senantiasa berharap mengada
melebur dalam ritus sunyi, pecinta
tiada yang lebih meruang
selain hening: dalam keheningan!
_______________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 4 Novl 2010
tadabur : merenungkan
ritus : tata cara dalam upacara keagamaan
tetirah : beralih ke lain tempat untuk beristirahat memulihkan kesehatan
TADABUR CINTA II
saat aku menata huruf
di ladang cinta, benih-benih tetirah rindu
; adalah cahaya bulan mengecup lembut seroja
dan kerlip kunang melukis bayang di renda malam
o, di ladang cinta, betapa aku rindu Kekasih
senantiasa berharap mengada
melebur dalam ritus sunyi, pecinta
tiada yang lebih meruang
selain hening: dalam keheningan!
_______________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 4 Novl 2010
tadabur : merenungkan
ritus : tata cara dalam upacara keagamaan
tetirah : beralih ke lain tempat untuk beristirahat memulihkan kesehatan
Melarung Resah
lukisan diunduh dari google
Melarung Resah
Rimbun belukar beronak onak
duri mencuat sisakan guratan
darah menetes di tubuh rentan
ku-pacu jantung, tetap berdetak
Biar setan riuh bersulang
pantang diri berkata serah
semampang nafas belum terbelah
pasti ku-gulat aral melintang
Apatah arti dawai harpa
bila tak denting di bianglala
apatah guna kucumbu duka
bila asa penuh segala
Ini akal, ini pikiran
belukar beronak kubakar abu
_
_________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 2010
puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030
Melarung Resah
Rimbun belukar beronak onak
duri mencuat sisakan guratan
darah menetes di tubuh rentan
ku-pacu jantung, tetap berdetak
Biar setan riuh bersulang
pantang diri berkata serah
semampang nafas belum terbelah
pasti ku-gulat aral melintang
Apatah arti dawai harpa
bila tak denting di bianglala
apatah guna kucumbu duka
bila asa penuh segala
Ini akal, ini pikiran
belukar beronak kubakar abu
_
_________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 2010
puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030
Rindu yang Membakar
gambar diunduh : http://www.gamebuynow.com/up_files/image/Article/2010/11/05/574244.31.jpg
Rindu yang Membakar
saat engkau bilang tiada lagi cinta
kudengar petir merobek terang cakrawala
sukmaku o sukmaku, sukmaku melayang
pada cinta tiada lagi indah kupandang
flamboyan
layu
di tanah gersang
helai-helai daun
terbawa angin
ooo maha dewi cinta…
tunjukan jalan tak berkabut
agar diri tiada tersesat
di belantara cinta
gelap
namun menggoda
dalam terangnya terkadang menyesatkan
dulu
pada malam-malam purnama
kutanya
: dimana gerangan para dayangmu …
yang selalu berkidung cinta
: di mana gerangan para prajuritmu…
yang selalu membawa busur asmara
: di mana gerangan istanamu…
yang semerbak wewangi kasturi
: di mana gerangan taman surgamu…
dengan bidadari penabur benih-benih kasih
ooo maha dewi cinta…
pada jiwa kepedihan
ku ukir kata
"tlah kutulis di mural mural jantung
kupanggil panggil namanya…
aku
merindu”
______________________________________
@ Imron Tohari_lifespirit 2010
Rindu yang Membakar
saat engkau bilang tiada lagi cinta
kudengar petir merobek terang cakrawala
sukmaku o sukmaku, sukmaku melayang
pada cinta tiada lagi indah kupandang
flamboyan
layu
di tanah gersang
helai-helai daun
terbawa angin
ooo maha dewi cinta…
tunjukan jalan tak berkabut
agar diri tiada tersesat
di belantara cinta
gelap
namun menggoda
dalam terangnya terkadang menyesatkan
dulu
pada malam-malam purnama
kutanya
: dimana gerangan para dayangmu …
yang selalu berkidung cinta
: di mana gerangan para prajuritmu…
yang selalu membawa busur asmara
: di mana gerangan istanamu…
yang semerbak wewangi kasturi
: di mana gerangan taman surgamu…
dengan bidadari penabur benih-benih kasih
ooo maha dewi cinta…
pada jiwa kepedihan
ku ukir kata
"tlah kutulis di mural mural jantung
kupanggil panggil namanya…
aku
merindu”
______________________________________
@ Imron Tohari_lifespirit 2010
Membaca Partitur Rindu Di Kota Sunyi
lukisan diunduh dari google
Membaca Partitur Rindu Di Kota Sunyi
Pikiran yang berjalan sendirian di kota sunyi mengalunkan kecapi rindu
tubuh yang rebah di atas dipan tidak menjadikan mata terkatup
Di atas pohon mahoni dedaunan tenang digoyang-goyang bayu
untuk siapa kenangan menjerit-jerit menjadi pisau?, lalu
menebas hujan melawan gemuruh runtuh dari langit redup
Duhai tempurung kepala yang membungkus otak dan pikiran
hati merah memang senantiasa berdegup kala cinta menyapa
Suara cicak di dinding sering menambah kesunyian malam kian menekan
hanya laron walau kehilangan sayap tak lelah mencari pusat cahaya
Selewat duka melihat kedalam diri semalam bulan mengintip tirai kamarku
mengetuk-ngetuk pintu hati mengantar kembali asmara pada pagi embun
Berkabar pada bayu yang bergerak bebas di empat penjuru mata angin
asmara. Memuisikan sunyi pada telaga hati kala dihempas terik kemarau
beribu resah pertemuan meninggalkan jejak syair suka derita berlembar-lembar
__________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 23 Desember 2010
Membaca Partitur Rindu Di Kota Sunyi
Pikiran yang berjalan sendirian di kota sunyi mengalunkan kecapi rindu
tubuh yang rebah di atas dipan tidak menjadikan mata terkatup
Di atas pohon mahoni dedaunan tenang digoyang-goyang bayu
untuk siapa kenangan menjerit-jerit menjadi pisau?, lalu
menebas hujan melawan gemuruh runtuh dari langit redup
Duhai tempurung kepala yang membungkus otak dan pikiran
hati merah memang senantiasa berdegup kala cinta menyapa
Suara cicak di dinding sering menambah kesunyian malam kian menekan
hanya laron walau kehilangan sayap tak lelah mencari pusat cahaya
Selewat duka melihat kedalam diri semalam bulan mengintip tirai kamarku
mengetuk-ngetuk pintu hati mengantar kembali asmara pada pagi embun
Berkabar pada bayu yang bergerak bebas di empat penjuru mata angin
asmara. Memuisikan sunyi pada telaga hati kala dihempas terik kemarau
beribu resah pertemuan meninggalkan jejak syair suka derita berlembar-lembar
__________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 23 Desember 2010
Berburu Bahagia Mencari Jalan Pulang
http://marymcandrew.com/wp-content/uploads/2009/04/cto-the-light-72dpi.jpg
Berburu Bahagia Mencari Jalan Pulang
Di samudera melayar sampan mengambil keberuntungan
angin kemarau ingatkan rumah anak istri menampi air mata
Bayangan kehidupan yang susah membuat di hati rekah bunga
ombak bergulung pun kini tiada menciptakan rasa ketakutan
Mencari jalan pulang kenapa mesti dihadapkan suka dan duka
menatap bentangan panjang kehidupan serasa bertaruh di meja judi
berhitung akan nasib hingga lupakan petang telah lewati pagi
Kesedihan dan kebahagiaan silih berganti saling berkejaran
seperti pergantian hari datang dan pergi layaknya tetamu
Mengarungi samudera berburu bahagia jangan lupa arah tuju
di dunia, kilau mutiara tidak menjadikan tak berhingga keabadian
______________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 24 December 2010
Berburu Bahagia Mencari Jalan Pulang
Di samudera melayar sampan mengambil keberuntungan
angin kemarau ingatkan rumah anak istri menampi air mata
Bayangan kehidupan yang susah membuat di hati rekah bunga
ombak bergulung pun kini tiada menciptakan rasa ketakutan
Mencari jalan pulang kenapa mesti dihadapkan suka dan duka
menatap bentangan panjang kehidupan serasa bertaruh di meja judi
berhitung akan nasib hingga lupakan petang telah lewati pagi
Kesedihan dan kebahagiaan silih berganti saling berkejaran
seperti pergantian hari datang dan pergi layaknya tetamu
Mengarungi samudera berburu bahagia jangan lupa arah tuju
di dunia, kilau mutiara tidak menjadikan tak berhingga keabadian
______________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 24 December 2010
Gerimis Saga Negeri Pertiwi
lukisan diunduh dari google
Gerimis Saga Negeri Pertiwi
Astaga!
Di Negeri orang para tuan bercerita negeri pejuang
Seluruh jalan dibangun impian tinggi menjulang
Tingginya ribuan kilo di awan-awan
Tapi banyaknya kabut tutupi lubang jalanan
Iakah ini anomali?
Saat langit memerah saga keteduhan menepi
O,alangkah badai sungguh membuat ngeri
Ngerinya seperti pahami hukum negeri sendiri
Rumitnya serumit mencari jarum ditimbunan jerami
Geletarnya menghentak atma suci tertatih nyeri
Lewati jalanan kanan kiri orang lupa tawa sendiri
Duh Gusti…
Mata gerimis halangi beburung pulang ke rumah
Siang malam pohon perdu mengutuk alam tak ramah
Di Negeri sendiri melihat laut menyempit
Menatap gunung kian menghimpit
___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 14 January 2011
Gerimis Saga Negeri Pertiwi
Astaga!
Di Negeri orang para tuan bercerita negeri pejuang
Seluruh jalan dibangun impian tinggi menjulang
Tingginya ribuan kilo di awan-awan
Tapi banyaknya kabut tutupi lubang jalanan
Iakah ini anomali?
Saat langit memerah saga keteduhan menepi
O,alangkah badai sungguh membuat ngeri
Ngerinya seperti pahami hukum negeri sendiri
Rumitnya serumit mencari jarum ditimbunan jerami
Geletarnya menghentak atma suci tertatih nyeri
Lewati jalanan kanan kiri orang lupa tawa sendiri
Duh Gusti…
Mata gerimis halangi beburung pulang ke rumah
Siang malam pohon perdu mengutuk alam tak ramah
Di Negeri sendiri melihat laut menyempit
Menatap gunung kian menghimpit
___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 14 January 2011
Labirin
Lukisan karya Budiyonaf : diunduh melalui mesin google
Labirin
Kekasih, aku sansai
Saat terpisah
Denganmu
Cahaya bulan melukis; adalah rinduku
Memenggal kematian
Di samudra luas
Bukan salah ombak bergulung
Pecah karang
Awan gelap
Camar terbang berputar-putar
Menelisik jejak menuju dermaga
Mata bukan satu-satunya pemandu
Ketenangan jiwalah bahtera
Menjaga utuh keyakinan
Menentukan arah angin
Menempatkan atma; dukabahagia
Di tubir cinta
Keyakinan serupa genderang perang
Membakar jiwa-jiwa penembang asmara
Aku
Sepenuh harap…
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 29 Des 2009
atma : jiwa; nyawa; (Hin) roh: akhirnya -- Lubdhaka, setelah hari kematiannya, bisa masuk surga
tubir: tebing (jurang dsb) yg curam; tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang, tepi kawah, tepi sungai); tempat yg dekat sekali dng tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang); tempat yg dalam sekali (di laut dsb); ki keadaan yg hampir pd sesuatu yg sangat berbahaya (mati dsb)
sansai : banyak derita; sengsara; sedih sekalilabirin: tempat yg penuh dng jalan dan lorong yg berliku-liku dan simpang siur; sesuatu yg sangat rumit dan berbelit-belit (tt susunan, aturan, dsb)
Labirin
Kekasih, aku sansai
Saat terpisah
Denganmu
Cahaya bulan melukis; adalah rinduku
Memenggal kematian
Di samudra luas
Bukan salah ombak bergulung
Pecah karang
Awan gelap
Camar terbang berputar-putar
Menelisik jejak menuju dermaga
Mata bukan satu-satunya pemandu
Ketenangan jiwalah bahtera
Menjaga utuh keyakinan
Menentukan arah angin
Menempatkan atma; dukabahagia
Di tubir cinta
Keyakinan serupa genderang perang
Membakar jiwa-jiwa penembang asmara
Aku
Sepenuh harap…
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 29 Des 2009
atma : jiwa; nyawa; (Hin) roh: akhirnya -- Lubdhaka, setelah hari kematiannya, bisa masuk surga
tubir: tebing (jurang dsb) yg curam; tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang, tepi kawah, tepi sungai); tempat yg dekat sekali dng tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang); tempat yg dalam sekali (di laut dsb); ki keadaan yg hampir pd sesuatu yg sangat berbahaya (mati dsb)
sansai : banyak derita; sengsara; sedih sekalilabirin: tempat yg penuh dng jalan dan lorong yg berliku-liku dan simpang siur; sesuatu yg sangat rumit dan berbelit-belit (tt susunan, aturan, dsb)
Jalan Rindu
lukisan di unduh :http://wb3.itrademarket.com/http://sajakbebas.blogspot.com/search?updated-max=2010-09-03T01%3A06%3A00-07%3A00&max-results=7
Jalan Rindu
terik kemarau tiada air
dedaun kuning melayang
jatuh di bawah pohon kapas
mendongak,o, di dahan kurus
tiada merdu kericau burung
malam angin mengetuk-ngetuk jendela kamar
di ruang asmara meja rias resah
berkacakaca--- bersedih di muka cermin
mencari-cari diri kekasih bertanya kapan pulang
suara ketukan semakin keras
membuka jendela tinggalkan bayangan diri
bulir air mata menitik di dingin lantai
hikmat sunyi kunci menuju tujuh pintu jalan rindu
tapi,o, malam lengang takkan begitu saja jadi pagi
lalu terangnya memberi berkah abadi
kecuali tlah sebenarbenarnya
---luka melebur pada hakikat hikmat
_____________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 7 Juli 2010
Jalan Rindu
terik kemarau tiada air
dedaun kuning melayang
jatuh di bawah pohon kapas
mendongak,o, di dahan kurus
tiada merdu kericau burung
malam angin mengetuk-ngetuk jendela kamar
di ruang asmara meja rias resah
berkacakaca--- bersedih di muka cermin
mencari-cari diri kekasih bertanya kapan pulang
suara ketukan semakin keras
membuka jendela tinggalkan bayangan diri
bulir air mata menitik di dingin lantai
hikmat sunyi kunci menuju tujuh pintu jalan rindu
tapi,o, malam lengang takkan begitu saja jadi pagi
lalu terangnya memberi berkah abadi
kecuali tlah sebenarbenarnya
---luka melebur pada hakikat hikmat
_____________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 7 Juli 2010
Mengenal Luka Mengenal Kekasih
lukisan diunduh http://mafatihul.files.wordpress.com/2008/12/sujud.jpg?w=330&h=288
Mengenal Luka Mengenal Kekasih
Serumpun luka di kelopak rindu berlari menjeritjerit membelah angin menuruni gunung dan bebukit dikelilingi sungaisungai keinginan kekasih serta hanya berharap suka cita tanpa luka derita sedangkan luka derita itu jalan lurus di kelopak rindu bagi pecinta yang di matanya kelopak rindu itu aku yang tak pernah ingin menyerah mencari jalan terang keabadian hingga kekasih yang tiada lain dari ketinggian gunung dan bebukit keakuanku mengerti segala sesuatu terbatas dan batas itu hak misteri penciptaan.
( Imron Tohari _ lifespirit 4.9.2010)
Mengenal Luka Mengenal Kekasih
Serumpun luka di kelopak rindu berlari menjeritjerit membelah angin menuruni gunung dan bebukit dikelilingi sungaisungai keinginan kekasih serta hanya berharap suka cita tanpa luka derita sedangkan luka derita itu jalan lurus di kelopak rindu bagi pecinta yang di matanya kelopak rindu itu aku yang tak pernah ingin menyerah mencari jalan terang keabadian hingga kekasih yang tiada lain dari ketinggian gunung dan bebukit keakuanku mengerti segala sesuatu terbatas dan batas itu hak misteri penciptaan.
( Imron Tohari _ lifespirit 4.9.2010)
Mata Dalam Secangkir Kopi
lukisan diunduhhttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhESks_fBod4eAOoDvayP06OTi-wb9ueqyTTfqbC_ZxRpN_Se53BEDzYOoR-jKZnLBF2PRZIBTG6EYfMEvZI1lKA0fC2nBNCgOCnrMDUJL_q0AVTQ0LHs7QD3OHujnvqTcdF1Hkc899Bmc/s1600/secangkir-kopi.jpg
Mata Dalam Secangkir Kopi
dua biji mata dalam secangkir kopi. panas. mencari lupa
uap putih membumbung ke atas hilang jauh di alam raya
melewati jeram membawa deram akhirnya jatuh terlepas
di dasar lembah, o, banyak kepak burung patah berharap
takdir menciptakan awan perjumpaan. namun tanpa kawan
── mimpi berjalan sendiri
dua biji mata yang tertinggal dalam secangkir kopi. pecah
bagaimana bisa tanpa kepak membuat tak tercenung?
Lihat! bulu-bulu sayap yang rontok dicabuti waktu mengikuti air
mengapung arus angin semilir memandang awan siam beriring
ingat senja
______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 11 September 2010
Mata Dalam Secangkir Kopi
dua biji mata dalam secangkir kopi. panas. mencari lupa
uap putih membumbung ke atas hilang jauh di alam raya
melewati jeram membawa deram akhirnya jatuh terlepas
di dasar lembah, o, banyak kepak burung patah berharap
takdir menciptakan awan perjumpaan. namun tanpa kawan
── mimpi berjalan sendiri
dua biji mata yang tertinggal dalam secangkir kopi. pecah
bagaimana bisa tanpa kepak membuat tak tercenung?
Lihat! bulu-bulu sayap yang rontok dicabuti waktu mengikuti air
mengapung arus angin semilir memandang awan siam beriring
ingat senja
______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 11 September 2010
Ada yang Tak Kupahami
foto pendukung diunduh : http://3.bp.blogspot.com/_86gWeX2wqWI/StAIvPSExuI/
Ada yang Tak Kupahami
Ada laut berdebur
Mengombak
Ada tanah gemetar
Menyayat
Ada gunung bledug
Lahar leleh
Di kotak pandora
Beribu mulut jadi sair
Isyarat alam berlembarlembar
Kalam tersilau menetak
Ada sesuatu yang tak jua kumengerti
Di penampunganSetetes air menjadi syair
Detak jantung mencari alif
Isak yang gerimis
Sujud
Menata rakaat mencari khusuk
Tapi masih juga tak bisa kupahami
Di dalam taman hati ini
aku malu pada-MU
____________________________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 Nov 2010 ( kutoreh penanda dari isyaratMu, 26 0ctober 2010 )
bledug (jawa): meletus
sa•ir Ar n 1 api neraka; 2 neraka
sya•ir n Sas 1. puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yg berakhir dng bunyi yg sama; 2. sajak; puisi; 3. Bahasa indah yang mengandung ajakankebajikan.
Bledug(jawa) ; meletus
Me.ne.tak : 1. memotong dsb dengan barang yang tajam yang dipukulkan keras-keras; membacok 2. menentukan; memastikan; menetapkan
Ada yang Tak Kupahami
Ada laut berdebur
Mengombak
Ada tanah gemetar
Menyayat
Ada gunung bledug
Lahar leleh
Di kotak pandora
Beribu mulut jadi sair
Isyarat alam berlembarlembar
Kalam tersilau menetak
Ada sesuatu yang tak jua kumengerti
Di penampunganSetetes air menjadi syair
Detak jantung mencari alif
Isak yang gerimis
Sujud
Menata rakaat mencari khusuk
Tapi masih juga tak bisa kupahami
Di dalam taman hati ini
aku malu pada-MU
____________________________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 Nov 2010 ( kutoreh penanda dari isyaratMu, 26 0ctober 2010 )
bledug (jawa): meletus
sa•ir Ar n 1 api neraka; 2 neraka
sya•ir n Sas 1. puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yg berakhir dng bunyi yg sama; 2. sajak; puisi; 3. Bahasa indah yang mengandung ajakankebajikan.
Bledug(jawa) ; meletus
Me.ne.tak : 1. memotong dsb dengan barang yang tajam yang dipukulkan keras-keras; membacok 2. menentukan; memastikan; menetapkan
Bagaimana Mungkin Berhenti Mencintaimu
lukisan diunduh : http://stat.kompasiana.com/files/2010/05/dedes-2_painting1.jpg
Bagaimana Mungkin Berhenti Mencintaimu
dinda kenapa mesti bersedih
di tengah kalut
ribuan ketakutan berebut
wajah pasi
alam sekeliling bisu batu
jatuh selembar daun
dalam detak takdir
pikiran bergelayut
di atas pembaringan tiada airmata mampu
hentikan waktu
kesendirian, ajak kaki melangkah
meski perasaan belum yakin merentas,dinda
lihat di alur sungai itu
tidak selamanya air bening
tapi dikeruh air, pun
tidak menjadikan ikan berhenti berenang
jadi tertawalah
tertawailah gundah
dan aku akan senantiasa menemanimu
menjadikan perjalanan ini partitur abadi
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 1 January 2011
Bagaimana Mungkin Berhenti Mencintaimu
dinda kenapa mesti bersedih
di tengah kalut
ribuan ketakutan berebut
wajah pasi
alam sekeliling bisu batu
jatuh selembar daun
dalam detak takdir
pikiran bergelayut
di atas pembaringan tiada airmata mampu
hentikan waktu
kesendirian, ajak kaki melangkah
meski perasaan belum yakin merentas,dinda
lihat di alur sungai itu
tidak selamanya air bening
tapi dikeruh air, pun
tidak menjadikan ikan berhenti berenang
jadi tertawalah
tertawailah gundah
dan aku akan senantiasa menemanimu
menjadikan perjalanan ini partitur abadi
____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 1 January 2011
Tempayan Retak
lukisan diunduh dari google
Tempayan Retak
dunia itu rahasia, dari ujung ke ujung
fikiran mencari jawab
:hanya satu perkara
segala kuasa adanya kehendak
tidakkah indah cinta tanpa tercipta benci?
tidakkah abadi bahagia tanpa ada duka?,di semesta
kekuatan rohani ladang pertarungan
baik buruk tarik menarik
rimbun fikiran
berkata-kata cinta
benci kangen duka suka
memetakan tangis ̶̶̶̶
tidak penuh air pada tempayan retak
segala ingin segala hijab
masihkah terfikir retak tempayan?
___________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 9 Juli 2010 rev 10 January 2011
tempayan : tempat air yang besar terbuat dari tanah liat
Tempayan Retak
dunia itu rahasia, dari ujung ke ujung
fikiran mencari jawab
:hanya satu perkara
segala kuasa adanya kehendak
tidakkah indah cinta tanpa tercipta benci?
tidakkah abadi bahagia tanpa ada duka?,di semesta
kekuatan rohani ladang pertarungan
baik buruk tarik menarik
rimbun fikiran
berkata-kata cinta
benci kangen duka suka
memetakan tangis ̶̶̶̶
tidak penuh air pada tempayan retak
segala ingin segala hijab
masihkah terfikir retak tempayan?
___________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 9 Juli 2010 rev 10 January 2011
tempayan : tempat air yang besar terbuat dari tanah liat
Sayap Patah
PERAHU
lukisan diunduh dari google
PERAHU
Di ruang sunyi
aku bercengkrama dengan jiwaku
tentang perahu yang setia
biar ombak mengayun, meliuk
dalam suka duka nelayan melaut
Di ruang sunyi
kupahamkan
biar siang surya membakar
malam menggigilkan dingin
dan atau di asin samudra sekalipun
perahu itu tetap menari-nari
dengan cinta
Di ruang sunyi
pada kedalaman hening
kupahamkan pada jiwaku
tentang perahu berlayar di lautan itu
bukan dengan mata jasadku,kecuali
mata hati
______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 24 February 2011
PERAHU
Di ruang sunyi
aku bercengkrama dengan jiwaku
tentang perahu yang setia
biar ombak mengayun, meliuk
dalam suka duka nelayan melaut
Di ruang sunyi
kupahamkan
biar siang surya membakar
malam menggigilkan dingin
dan atau di asin samudra sekalipun
perahu itu tetap menari-nari
dengan cinta
Di ruang sunyi
pada kedalaman hening
kupahamkan pada jiwaku
tentang perahu berlayar di lautan itu
bukan dengan mata jasadku,kecuali
mata hati
______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 24 February 2011
Di Jalan Ilusi
lukisan diunduh dari google
Di Jalan Ilusi
Angin desir menerpaku yang berdiri di halaman
Di pojok pagar rumah kulihat nyala terang lampu neon
Di bawah nyala lampu, berpuluh laron menari
Tanah masih basah habis di guyur hujan
Laron-laron pun akhirnya jatuh membawa rasa getir
Alangkah luas lautan pikiran
Angin pusarannya melingkar-lingkar
Menjelajahi lembah gelap dan terang
Tak jarang menciptakan imajinasi—
Imajinasi yang melahirkan roh hitam
Menetak persembahan hati yang maha lembut
Yaa Rabb, Allahku
Di jalan hakiki ini
Sering aku kehilangan arah tuju
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 February 2011
Di Jalan Ilusi
Angin desir menerpaku yang berdiri di halaman
Di pojok pagar rumah kulihat nyala terang lampu neon
Di bawah nyala lampu, berpuluh laron menari
Tanah masih basah habis di guyur hujan
Laron-laron pun akhirnya jatuh membawa rasa getir
Alangkah luas lautan pikiran
Angin pusarannya melingkar-lingkar
Menjelajahi lembah gelap dan terang
Tak jarang menciptakan imajinasi—
Imajinasi yang melahirkan roh hitam
Menetak persembahan hati yang maha lembut
Yaa Rabb, Allahku
Di jalan hakiki ini
Sering aku kehilangan arah tuju
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 13 February 2011
Memuisikan Cinta
lukisan diunduh http://roosmalia.files.wordpress.com/
Memuisikan Cinta
ini tentang kita
saat aku menulis puisi
kata menjadi ruang, dan di ruang itu
airmata jatuh merupa wanita mematung
dan wanita mematung itu kamu; monalisa yang
di matanya tergurat partitur rindu-
rindu yang menjadikan ianya berkata
mencintai itu indah
dicintai itu anugerah
tidak memiliki rasa cinta
diamku ; diammu
selayaknya pohon tanpa hijau daun
tanpa indah bunga
__________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 16 feb 2011
Memuisikan Cinta
ini tentang kita
saat aku menulis puisi
kata menjadi ruang, dan di ruang itu
airmata jatuh merupa wanita mematung
dan wanita mematung itu kamu; monalisa yang
di matanya tergurat partitur rindu-
rindu yang menjadikan ianya berkata
mencintai itu indah
dicintai itu anugerah
tidak memiliki rasa cinta
diamku ; diammu
selayaknya pohon tanpa hijau daun
tanpa indah bunga
__________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 16 feb 2011
Impian Indah
Impian Indah
Hari-hari kemarin impian terbang bersama taifun
Dari pohon-pohon ketakutan gugur daun-daun hati
jatuh berlembar-lembar di retak tanah kemarau
berharap sumber air pancuran agar tanah kembali subur
O, tidak cukup mendengar merdu kericau burung
atau bahkan hanya telimpuh di majelis-majelis taklim
Tidakkah engkau ingat cerita tentang petani
tanpa bercocok tanam
bagaimana mungkin padi tumbuh menguning di sawah?
Impian indah itu tak ubahnya memetakan kenyataan
butuh keberanian untuk mewujudkannya __________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 16 November 2010
Cinta
Nyanyian Suling Menyayat-nyayat
lukisan diunduh dari google
Sendiri mendayung biduk berteman suling nyanyikan sunyi
Mata menatap tepi telaga pohon hijau kenangan bangkitkan rindu menyayat--- hati
Di pusara asa genangan air mata akankah mengembalikan engkau dari rumah abadi?
(“Nyanyian Suling Menyayat-nyayat” by lifespirit 27 Januari 2011 )
Sendiri mendayung biduk berteman suling nyanyikan sunyi
Mata menatap tepi telaga pohon hijau kenangan bangkitkan rindu menyayat--- hati
Di pusara asa genangan air mata akankah mengembalikan engkau dari rumah abadi?
(“Nyanyian Suling Menyayat-nyayat” by lifespirit 27 Januari 2011 )
Perasaan yang Diam-diam Rindu Kamu
Dialektika Rindu 3
Minggu, 27 Februari 2011
Dialektika Rindu 2
Dialektika Rindu 1
Jendela yang Resah
Digoda Rindu
Ingat Kamu
Rindu Kamu
Langganan:
Postingan (Atom)