Selasa, 30 Agustus 2011

Cara Aku Memuisikanmu

Foto diunduh dari Astry Maniez Album.jpg



Cara Aku Memuisikanmu

Tlah bertahun kita rekat asmara
Dan kini, dengan segala penuh, dengan segala hati
Aku tuliskan dalam puisi cinta, yang nyala, untukmu
Seperti saat berdua kita susuri pematang sawah
Dan aku gandeng tanganmu agar tak jatuh
Sampai di sebuah gubug, yang ada di sana, di sawah itu
Memaknai burung berkericau diantara padi menguning

:”lihat burung pipit mematuki bulir padi,
dan padi merunduk begitu syahdu.” Katamu, bersandar di bahuku

:”Jika burung pipit itu engkau,
aku relakan dalam kehidupan, ini diri menjadi padi,
yang merunduk, dalam sunyi,
yang nyanyi”

Maka, jadilah puisi
Engkau
_________________________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 31 Agustus 2011

Hari Kemenangan

lukisan diunduh dari fauziahsari.multiply.com


Hari Kemenangan

menujuMU
segala amarah sirna terbakar
segala cinta terbang beriring
aku;mereka seperti awal
berkhalwat kembali di rumah hati

menujuMu
cahaya perbedaan serupa anasir kerohanian
lentera yang menerangi sisi gelap
dimana aku;mereka
kembali mengikat hati
di tempat paling hakiki
di kalbu, di Engkau

menujuMU
segala sunyi, segala hening
aku;mereka serupa daun
jatuh ingin menjadi humus
di tanah. Engkau

___________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit 30 August 2011

anasir ; sesuatu (orang, paham, sifat, dsb) yang menjadi bagian dari atau termasuk dalam keseluruhan (suasana, perkumpulan, gerakan, dsb)

berkhalwat ; mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk bertafakur, beribadah, dsb

Senin, 29 Agustus 2011

KETULUSAN

lukisan diunduh dari jauharieffendy.blogspot.com


KETULUSAN

Saat kemarau
Maka, kuairi sawah
Jika hujan
Aku jelau hari dengan asmara

Oh, Tuhan
Di luas sawah, cuaca yang tak tentu
Biar tumbuh, biar isi
Tiada henti kupupuk dengan peluh doa
Kusiangi rumput-rumput liar

Dengan apa lagi mesti kulukis cinta
Anakku,asaku serunduk padi


________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 30 Agustus 2011, 24.18 WITA

jelau; tengok; menengok

Minggu, 28 Agustus 2011

Perahu Kertas

lukisan by eduardtria.blogspot.com


Perahu Kertas

Di lipatan kertas kerjaku,
banyak orang merayu
Aku melihat mereka berlomba,
memberiku gula-gula

Tapi, di sisi lain
Kulihat anakku,
bermain perahu kertas, warna-warni
Tapi, saat kuperhatikan wajah anakku,
ada retak di bulat matanya,
ada getir di ceria senyumnya,
Kulihat bibir ianya, anakku,
sebentar bergetar, sebentar berdoa

“Oh, Tuhan
Setiap kelahiran telah tertulis Rezki-Mu
Tapi kenapa Engkau merdekakan bulu lentik kekasih,
mengerling, menujah kalbu : mati ?” Bisik ianya

Bergetar, bergetar
Berdoa, berdoa
Hingga lalu
Menjadi aku

___________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 23 August 2011

Sabtu, 27 Agustus 2011

Puisi Pada Kulit Pohon II


Lukisan diunduh dari : http://4.bp.blogspot.com/

Puisi Pada Kulit Pohon II

1/
menanyakan arti sebuah ketulusan
seperti halnya aku menatap sosok tubuh
berdiri diantara garis-garis hujan yang merupa kabut
sedang di ujung jalan : Cahaya lampu temaram

lalu apa bedanya yang kutanyakan tadi
tentang ketulusan, khususnya dalam hal mencinta
dengan jalanan datar,turun, mendaki , lurus atau bahkan berkelok
bilabila mencari kebenaran ja
wab sahaja mataku berdiri nanar-
diam: terpaku di teras rumah

o,melukis wajahmu
sama sulitnya aku bertanya pada seulas senyum
yang kau tempelkan di sudut bibirmu
dan bercerita kicau nuri
lalu sekonyong-konyong bercerita cemara tua


2/

adalah labirin, mural jantung,kau
kekasih
: cinta itu seperti mega, bergelayut
mendung lalu
rinai

o,tidaklah selamanya mega itu putih
adakalanya mega tersaput jelaga
namun, bila tak pejam mata hati
rasakan pula lembut suria
mengalungkan bianglala
membimbing burung terbang
kembali pulang
ke sarang


3/

jika engkau,kekasihku
pemantik cinta yang mengajak semilir bayu
menyisir bulubulu indah cendrawasih
menoreh baitbait puisi pada kulit pohon
yang diamnya
tetesan getah itu adanya kidung cinta
lalu kepedihan, juga kesukaan
saling mengikat

masih perlukah bertanya tulusnya cinta
sedang di setiap perputaran jarum jam
pikiran yang agung
tidak pernah untuk tidak memikirkan kekasih

: dan adalah kunang-kunang kecil
yang menyatukan sinarnya pada malam
menuju surga.


_________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21 April 2010

catatan:

langut, melangut; berdasarkan KBBI.hal.876: merasa rindu (sedih, kasih, khawatir,cemas dsb);
nglangut (jawa); berhkayal atau berpikir atau memandang sesuatu dengan rasa yang sangat jauh dan nyaris tak bertepi

la•bi•rin n 1 tempat yg penuh dng jalan dan lorong yg berliku-liku dan simpang siur; 2 sesuatu yg sangat rumit dan berbelit-belit (tt susunan, aturan, dsb)

KEKASIH

lukisan diunduh dari bisikantuntutankasih.blogspot.com



KEKASIH

beberapa kali ombak menerpa bahtera
jika sekali ini ianya, ombak itu, datang lagi
engkau mesti tetap tabah,o, kekasih

di samudra kehidupan
agar menemu simpul-simpul takdir
biar ini diri menyelam di kedalamannya
walau aku ditelan ombak;tenggelam, ikhlaskan
karena untuk itulah aku menjadi imammu
berharap tak lagi kulihat retak
bola matamu,o,kekasih


( “Kekasih” by Imron Tohari – lifespirit 27 August 2011, 22.11 WITA )

Minggu, 21 Agustus 2011

RINDU

lukisan diunduh mycoffeerhyme.blogspot.com




RINDU

Mesti bagaimana kupuisikan rindu,o,cintaku?
Di rembang petang suara jangkrik bersahutan
Kemerisik daun bambu bergesek
Tanpamu,hati resah, pikiran mengawang
Membawa namamu ke peraduan mimpi

Mesti bagaimana lagi kupuisikan rindu ini,o,cintaku?
Dengan puisi cintakah yang baitnya bercerita tentang
Dedaunan di pagi hari berselimut embun
Ataukah puisi doa yang gemanya tinggi menjulang
Menerobos malam,mengetuk-ngetuk pintu langit
Berharap berkah ruh suci, di larik namamu

Duhai wahai kekasihku,o,cintaku
Di kalbu, engkau cahya
Bisik katamu, nyala yang api

_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21 August 2011

Sabtu, 20 Agustus 2011

Dalam Doa

lukisan by google



Dalam Doa

Ramadhan
Ini waktu menginjak hari ke 21
Biji-biji tasbih ranum embun ma’rifat
Alam kian menyemesta

O, Tuhanku
Cahaya maha Cahaya

Degup jantung ini demikian kencang
Airmata leleh
Dalam ketidak mahaberdayaan
Jiwa yang pencar
Tersungkur

O, Tuhanku
Cahaya maha Cahaya

Biar terbata membaca kitabMu
Hati cintaku kian menggebu
Menyebut asmaMU

_________________________________________
@Imron Tohari – lifespirit 20 August 2011

Kamis, 18 Agustus 2011

Air,Matahari,Pelangi

lukisan by aalmarusy.blogspot.com



Air,Matahari,Pelangi

Malam langit bintang gemintang
Pertanda Seribu bulan tlah datang
Bening doa di sudut hening
Tanya berjawab diri nak tenang

Kala Insan bertanya tanya
Asal mula kekasih ada
Tafakur tunduk hanya padaNya
Bening nurani akan berkata :

Dalam masa alam cerita
Samudera memuai menuju bahtera …
Berarak riang bersama Surya
Putih awan pun memayung gembira

Riang mega menari-nari
Bertabur cahaya terang mentari
Sulaiman,BalQis meniti hari
Pertanda tumbuh cinta abadi

Langit biru tersaput jelaga
Halilintar merobek, rinai menerpa
Hati Yusuf tiada mecinta Zulaikha
Duka hati dirundung Nestapa

Sisa hujan membalut bumi
Putih sinar menyapa kembali
Biaskan warna warni pelangi
Tercipta kidung asmara sujati

Saat matahari tahu arti sinarnya
Saat angin tahu arti hembusannya
Saat pelangi tahu arti pesonanya
Saat aku tahu artinya sang aku adanya

Di sana…

Untaian tasbih beriring doa
Ar-Rahmaan* Ar-Rahiim*
Yaa Kabiir* Yaa Kariim*
Bersemayam segala keabadian cinta

_________________________________________________________________
@ Imron Tohari - lifespirit 2008 ( Menyambut Malam Seribu Bulan )

* Ar-Rahmaan ; Maha Pemurah
* Ar-Rahiim ; Maha Penyayang
* Yaa Kabiir ; Maha Besar
* Yaa Karim ; Maha Mulia

Rabu, 17 Agustus 2011

Puisi Paling Manis

lukisan by google



Di alam imajiner
aku kumpulkan 66 penyair terbaik
untuk menulis satu puisi kemerdekaan paling manis

Serempak mereka berkata
: tak akan pernah tercipta puisi kemerdekaan paling manis
jika negeri ini
di kedai-kedai hati penguasa
cawan-cawan cinta retak
berserak
tanpa bening airmata

oh, Kekasih.

( "Puisi Paling Manis" by lifespirit 17 Agustus 2011 )

Jalan Hakikat

lukisan diunduh dari literature.wordpress.com






Ku-titipkan
kepedihan
kesukaan
pada awal
pada akhir

Di sana…
aku dan kekasih tiada
menyatu
pada keadaan
membebaskan roh jiwa melangkah
dalam lorong-lorong kematian

Di ladang Kekasih
o,ketakutan itu serupa biji palawija
berebut tumbuh
dengan hasrat yang api
menjadikan airmata langit mengalir
mengkristalmenjadi segumpal hati

dan ianya, airmata langit itu
kekasih
aku

________________________________________________
@ lifespirit 19 January 2009/rev 17 Agustus 2011

Rindu yang Entah

lukisan diunduh dari riaa multiply.com


Rindu yang Entah

Di hampar pasir
Duduk sendiri
Menatap ombak menari-nari
Surya memancar terangi pesisir

Ohai, indahnya alam tiada terkata
Layuk nyiur dibuai bayu
Hantarkan rasa ke relung syahdu
Guratkan bayang beribu pesona

Duhai Khalik pencipta sempurna
Pikiran Hamba terbingkai asmara
Gerangan apa segala terasa
Jejak kaki pun mencipta kenangan

Hanyut rindu entah kemana

__________________________________________________________
@ lifespirit, 2 Juni ‘09,/kenangan/ rev 17 Agustus 2011