Kamis, 31 Maret 2011

Gedung yang Berkelakar

foto by google



Wah musim senda
Gedung Dewan bersolek
Penghuninya beradu cidera

@ " Gedung yang Berkelakar " by lifespirit 1 April 2011

Membincangkan Engkau Pada Langit

lukisan by google


Membincangkan Engkau Pada Langit


1/

bagiku, malam adalah ruang
tempat aku berbincang dengan langit
langit tempat bertemu pisah bintang-bintang
juga bulan yang tibatiba tinggal setengah
karena bulan yang setengah itu
retak-retak asmara
yang kau tinggal di mataku

“bilakah cinta kita pasrahkan pada nasib
sedang nasib itu sendiri saat kutanya
kaku
batu”


2/

saat mengingatmu
biar kukepakkan bulu-bulu sayap di jantung
yang aku sulam dari rampai airmata doa-
doa membuat langit dan malaikat terus bertasbih

iakah itu engkau yang berjalan di palung malam
menanamkan airmatamu di bola mataku


( lifespirit, 2010 )

Aku Dan Cinta

lukisan diunduh dari google




Aku Dan Cinta


Saat cinta mendera
Kamu itu bayanganku
Dan aku itu bayanganmu

Seperti lukisan bulan di kala malam
Detak asmara menggurat kenang
Berkidung asmarandana

O cinta
aku tak nyenyak tidur
Kata berkejar-kejaran
mengingat ianya,jauh dekat
tiada beda





( lifespirit 2009 )

Rabu, 30 Maret 2011

Doa Di Ujung Tubir

lukisan by google


Doa Di Ujung Tubir


Pada lelakon kehidupan
kala melihat padi mulai menguning
serta mendengar kicau burung prenjak diantara hunian
lalu tiba-tiba datang badai
dalam fikiran orang tak beriman
kalimat syukur
tersungkur
mati

O, betapa rimbun dosa dalam kefakiran
hingga kering samudera airmata
pikiran menghamba
sedang hati tiada
dalam penghambaan

Sansai,o, sansai

Jiwa bertanya
sebatas doa-doa
penghambaan atas berkah

_____________________________________________________

@ Imron Tohari _ lifespirit 30 March 2011

san•sai Mk a 1 banyak derita; sengsara; 2 sedih sekali

Amar Cinta

Gambar diunduh via google


Amar Cinta


Tak kuhitung berapa purnama
Jarak memisah raga; Sungguh

Memeluk Siluet bayangmu
Di jantungku
Ingin kusulang
secawan tirta
Memindai suka
Pada detak luka

“ Dan ini madah cinta
Untukmu
Kutoreh dengan airmata bulan"

_________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 19 Feb 2010

madah n 1 kata-kata pujian; 2 ki kata; berpanjang
--, berkata (menerangkan dsb)
dng panjang lebar

amar n suruhan; perintah

Malam yang Ritmis

Lukisan di unduh melalui google karya CHU SIN SEDYAKARA, Bali




Malam yang Ritmis

bulan memucat
angin dingin berdesir
kutatap dedaunan
; menyuling embun
di rimbun petang itu
benarbenar mengusik
“Kenapa kau mencintaiku?”

o,kenapa,o masih ngiang
; kau ucap sebaris kalimat kala
kau titipkan airmatamu di mataku, Ku

tersudut
dalam bait-bait sunyi
kuterjemahkan rasa
pada bilik-bilik sajak
kupunguti senyummu
kian purba

mengenangmu
tak ubahnya malam yang langut
menyanyikan nyanyian bulan
menatap sepasang angsa
menari-nari
di tengah telaga

; tiba-tiba jatuh sebatang ranting
plung…


____________________________________________________
@ Imron Tohari_ lifespirit , 23 February 2010

Bilik

lukisan by google


Bilik

Malam
:Syahdu


Di luar,
lembar daun dirayu embun,
pun debu-debu bilik pengab berterbangan,
lalu ketidakberdayaan menanya pada setipis ari-ari di rahim ibu
:tlah berapa pergantian purnama,
terengguk anggur dari cawan-cawan ma’rifat?

Di kedai-kedai jiwa
bukan hal kesendirian itu
kepedihan pun kesukaan,menjadikan penyesalan
saat angin dari barat dan timur, berhembus
layaknya para musafir yang berjalan di bawah cahaya bulan,
iring-iringan angin membawa fatwa

“Tidak hanya satu tuhan yang menyulang anggur , juga
saat datang Hudzaifah Ibnu Yaman pada Utsman Ibnu Affan
dari perang pembebasan Armenia dan Azerbaijan, kecuali
kubiarkan pikiran menjelajah belantara ma’rifat,
dan tidak hanya satu tuhan ,tapi banyak tuhan ,
agar aku tahu keberadaan tuhanku yang sebenarnya,
dan mereka tuhantuhan,
seperti halnya aku,
diantara banyak mushaf-mushaf,
berapa banyak darah telah menetes bercampur tanah,
mengering, lalu jadikan warna kecoklatan, di sana
tuhan aku
diantara sisa-sisa purnama
bermunajat
pada satu mushaf
sepenuh-penuhnya menghamba
sebaik-baiknya mencinta TUHAN”

Syahdu…
Syahdu…



( by Iifespirit 17.10.09 )

Perburuan Di Nyala Lilin

lukisan by google


Perburuan Di Nyala Lilin

Aku bukan matahari yang melaut cahaya
Kalau inginku mengurai rasa
Padamu.Segala
Degup jantung ini

Ah, engkau kekasih

Tingkapan mata
berebut kecup
berebut tawa
juga pendar lilin yang diam-diam seringai

Tidakkah kau dengar?

Di surga lonceng berdentang dengan
airmata mengurai beriburibu lalu
waktuwaktu mengambil, memendekkan
seberapa sayapsayap bisa berkepak
di rentang jarak
masamasa


__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 21 Juni 2010

Selasa, 29 Maret 2011

Berharap Cinta

lukisan by google


Berharap Cinta

semalam bulan mengintip tirai kamarku
kutangkap. pada tiang hati
kuikat cinta
── o,pagi embun

______________________________________
@ lifespirit 8 Agustus 2010

BUPALA

lukisan by google


BUPALA

Tanganku menggelitik ujung hidung yang sebenarnya tidak gatal, tajam laksana panah
mata jiwaku meneliti cermat sang pengadu (dan pengadu itu adalah nasib burukku!), tapi seperti halnya para gembala berkeliling mencari hijau rumput, aku beku mencari jawab…

Kubiarkan pikiran terus mengembara menerobos gerbang metafisika, satu keyakinan, bahwa jiwa pengadu bukanlah mati, melainkan tidur. Seperti saat darahku tiba-tiba panaskan otakku, lelah tulang-tulangku gemeretak sengau ingin menyobek mulut-mulut nyinyir kaku batu yang ternyata diam-diam berharap aku cumbu. Dan aku tahu itu.

Lalu sang pengadu (nasib burukku itu!) kusuguhkan hidangan secarik kertas putih yang tersimpan di gudang keyakinanku, dan kubiarkan airmata memeras kering hati biar darahnya jadi tinta tulis, dengan begitu aku akan tahu kabar berita yang ingin dia hembuskan untuk jiwaku bangkit...


__________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 30 Juli 2009

Tuhan Sudah Mati Dan Kita Telah Membunuhnya*

lukisan by google


Tuhan Sudah Mati Dan Kita Telah Membunuhnya*

“kekayaan dan ketamakan itu surga
kekayaan dan budipekerti itu neraka”
kenapa bisa seperti itu, tanyaku pada mursyid

“bagaimana lagi mesti kujelaskan
sedang di hatimu: Tuhan sudah mati!”

( lifespirit 2009 )


*Judul dikutip dari ungkapan "Tuhan sudah mati" (bahasa Jerman: "Gott ist tot") Friedrich Nietzsche.

Senin, 28 Maret 2011

Airmata yang Rindu Kekasih

lukisan by google


Airmata yang Rindu Kekasih


untuk menjadi kupu, ritus kepompong adalah laku
tapi suka cita membutakan mata cahaya
menjadikan lidah kaku batu tuk mengeja alif
lupa, jalan pulang

bila puasa itu kepompong
hari yang raya itu sukacita
untuknya pecinta bersulang anggur
hingga panas membakar
retak mata menetes, wangi
airmata
almufarid

__________________________________________________
@ Imron Tohari – lifespirit, 28 March 2011

Almufarid* = orang yang gemar berdzikir dan atau gemar zikrullah serta selalu mengamalkannya demi kebaikan sesama, dan tidak peduli apa yang dikatakan atau diperbuat orang terhadapnya. Karena sesungguhnya mereka melakukan dzikir semata-mata karena Allah SWT.

SAHAJA II



SAHAJA II


Dalam damai cinta, seluruh hasrat pada peluk semakin erat. Dan saat Bahrulhayat menuang manis anggur di cawan berlapis emas. Dari rahim istri tercium segala kegembiraan, lalu beranak pinak, menari-nari dalam bahtera kehidupan.

O cinta, bola mata kecil itu kejora yang mengikat sukacita seakan kilau mestika nan abadi.
O cinta, bola mata terkasih mengikat airmata pecinta menjadikan perpisahan ketakutan abadi.

cinta,o,Cinta

Tunjukkan Mihrab atas ketidak kekalan cinta ini.

______________________________________
@ lifespirit 12 July 2009

• Mihrab : ruang kecil yang menjorok ke luar dari dinding mesjid (langgar) yang mengarah ke Kabah, tempat imam memimpin sembahyang
• Bahrulhayat : laut kehidupan

BEREBUT KURSI



BEREBUT KURSI

Negara diantaranya
_________________________________________________
@ Imron Tohari ( ID : lifespirit, 11 Juni 2009 )

Kenangan yang Melekat Di Foto

lukisan by google



Kenangan yang Melekat Di Foto

Senyummu
belati
mencongkel keluar mataku.
________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 22 June 2009

Kala Hujan Bisikan Cinta

lukisan by google



Kala Hujan Bisikan Cinta

Tik tik tik
rintik hujan

Dua insan
Merapat
Saling tatap
Mesra

Duh
Indah nian asmara

Asal tak sesal
Di! kala senja


________________________________________
@ Imron Tohari, lifespirit 12 Nov 2009

Minggu, 27 Maret 2011

Uang ; Kuasa

lukisan by google


Uang ; Kuasa

jutaan perih berburu
engkau sembunyi di lipatan Koran
kenapa wajahmu muram tuan?

bukan masalah century kan?
atau makelar kasuskah?
---aku yakin bukan itu

o, pasti engkau ingin katakan
di negeri pialang
keadilan itu uang
keadilan itu kuasa

keadilan itu
: rakyat yang tibatiba bersulang anggur
mabuk
berebut cerita celana dalam

cemas. rakyat kecil
di dapur menanak bom waktu

benarkah tuan?
kitab-kitab nabi lesap, tertelan
koar-koar
dendang-dendang
harap-harap

benar
:ditendang-tendang

cringcring
:terindu-rindu

tiiinnnggg… ( bersulang )
criiinnnggg… ( bergemerincing )

tuan, ayo kita bersulang
lihat
demokrasi Menggigil
menara pun kehilangan Alif

__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 14 Juli 2010

Jiwa yang Tersalib

lukisan by google


Jiwa yang Tersalib

Temaram sisakan bayang
Satu pohon di halaman
Oh, ranting itu terlalu ringkih
menahan jatuh helai dedaun
di ujungnya
diri ini pun letih, tapi

Ianya, pohon itu
berseakan bicara padaku

“Jika engkau ingin memahami cinta itu seperti apa
pahamilah seberapa kuat nafsu keduniawian menyalibmu”

__________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 27 Maret 2011

PUISI

lukisan by google


PUISI


di rimbun sunyi
kuselesaikan menulis puisi
hingga berlembar-lembar

saat aku kembali membacanya
airmata menitik

: selama ini
aku tlah lupa
menulis alamat

___________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 27 March 2011

Negeri Edan

lukisan by google


Negeri Edan

Negara kacau lahir pahlawan
Bahu membahu sisingkan lengan
Pancang tonggak negara aman
Pancasila dasar jadi panutan

Selayang sayang azabnya jaman
Lirak lirik cari dukungan
Uang belanja termakan angan
Usung idealisme ber-hujah iman

Koar koar di dalam gedung
Lima sila tinggal bayang
Ada uang salahpun menang
Naik banding siapa pinang

Maju salah mundur salah
Rakyat hidup berkereta gelisah
Sekarang memang jaman susah
Benar salah sulit dipilah

Biar negeriku carut marut
Tatanan hukumnya kian sengkarut
Cintaku pada negeri hingga maut

_______________________________________

@ lifespirit 14 Juli 2008.rev. 27 Maret 2011

hujah = alasan , tanda, bukti
ber-hujah*= beralasan/berkelit/bertanda/berbukti

Si Hitam



Si Hitam


Kucing itu namanya si hitam
Kecil lucu dan penurut
Lha, tetanggaku juga dipanggil pak item
Kalau pak item, tambun dan pelit

Bulunya hitam namun lembut
Kucing si hitam. dia makan nunggu yang ngramut*
Heheee..., kalau pak item, lembut bahasa pandai berkelit
Galak diluar, sama atasan amat penurut

Si hitam kini sudah tumbuh besar
Mau-nya makan lauk pindang
Pak item bilang, biar berjaya perlu mulut besar
Ada uang meeting, pak item duluan datang

Kalau bukan pindang mengeong-ngeong,
Kibaskan ekor ke kanan ke kiri
Nyengir pak item, no money no raker!
Gak puas hati, pak item sikut kanan sikut kiri

Itulah polah tingkah si hitam
Kadang lucu juga menjengkelkan
Apalagi kalau mengeong tengah malam

Oh, si hitam
Oh, pak item

Gesit licik cari peluang
Emak Pertiwi pun jadi kesemutan

_________________________________________________________________________
@ lifespirit 25.5. 08 ( Dari kumpulan puisi “Indonesia Setengah Tiang“ )

ngramut : merawat ; memelihara

Sabtu, 26 Maret 2011

Aku Dan Kekasih

lukisan by google


Aku Dan Kekasih


iakah rasa itu pertanda cinta? tanya kekasih


aku bilang pejamkan mata
biar telinga syahdu mencumbu
gemericik jernih air sungai mengalir

lalu kekasih berkata-kata tentang cinta dan ikrar

aku bilang, saat asmara berpeluk
buka mata dan telinga batin
dan dengar bunyi kuk kuk burung hantu dalam kesunyian

bilakah cinta itu mengada ? tanya kekasih

saat semua diam
lalu engkau sandarkan kepala di dadaku

______________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 27 March 2011

Pohon Cinta yang Kutanam Dari Benih Kerinduan

lukisan by google


Pohon Cinta yang Kutanam Dari Benih Kerinduan

ada pohon cinta di kebun jiwa
dan aku menabur benihnya dari kerinduan
saat ianya berbuah
kubiarkan ranumnya
meniup pergi kenangan pedih

mencintaimu
halnya kunang menerobos rimbun malam
menari-nari di bawah pohon cinta
memberi cahaya

o, mencintaimu
seperti aku yang tak lelah bertanya
bagaimana caraku membuatmu bahagia

__________________________________________
@ Imron Tohari - lifespirit 27 Maret 2011

Sajak Hening

lukisan by google


Sajak Hening

Kenapa kau mencintaiku?
Jatuh sebatang ranting

plung…

( by lifespirit, 2010)

Hujan

lukisan by google


Hujan

Laron-laron berebut cahaya
Lihat! Tanpa sayap
Mereka mati
Berserak di bawah tingkap

(by lifespirit,2010)

Kemarau



Kemarau

Sawah ladang kering
Petani berebut ranting
Krakk!
Di dapur, perempuan menanak nafas

( by lifespirit 2010 )

Senja Memerah

lukisan by google


Senja Memerah

Cemara tua
Langit menganak samudra
Kaukah? Kekasih?

( lifespirit 2010)

Doa yang Terpasung

lukisan by google


Doa yang Terpasung

bibir memintal harap
sedang laku
tak berjejak di mihrab

(lifespirit 2010)

Senin, 21 Maret 2011

Wajah-wajah

lukisan by google


Wajah-wajah

Matahari Garang
Peluhpeluh tangisi belulang yang
Lelah;Kelelahan
Hiruk pikuk menjejal otak
Di Ibu Kota
Di Propinsi
Di Kabupaten
Ah,bahkan untuk mengubur jasadku saja
Sepetak tanah
Tuan bilang
: Jangan!

Tatap-tatap,
Murkamurka
Tangis-tangis

: tuan pejabat
sisakan paku-paku
untuk memaku reot mimpi-mimpi kami

___________________________________
@ lifespirit 8 Mei 2009

Mendewakan Pikiran Bertarung Dengan Tuhan

lukisan by google



Mendewakan Pikiran Bertarung Dengan Tuhan


oh,Tuhan
dalam alam Kau titip kalam
tapi kenapa entah
dedaunan melayuk ;meresah
menitip pilu pada sekian purnama
mengendap

saat langit memerah saga
layuh kenangan legam asmara
airmata
rinai
di mural-mural kota
lampu-lampu jalang
meningkap di urat-urat malam
anak-anak manusia serupa hantu
bagai ulat, merayap tatap
tanpa doa-doa
cawan-cawan cinta retak
material nafsu terbahak
menetak sulur tiang kejujuran
mengatas namakan kebenaran-
kebenaran yang entah

di mural-mural kota
diantara lampu-lampu jalang
orang tak beriman mendewakan pikiran
hawa nafsu meniadakan Cinta Kasih

__________________________________________________________
@ Imron Tohari,lifespirit 27 Maret 2010 rev 21 March 2011


Layuh ; lumpuh/sangat lemah/tidak bersinar,sayu
Melayuk ; meliuk ke kiri dan ke kanan
su•lur n 1 julai (dr tumbuhan yg menjalar dsb); pucuk batang muda (dr beberapa tumbuhan); 2 akar yg tumbuh dr cabang dsb (spt pd pohon beringin); 3 garis (kawat dsb) yg berlingkar-lingkar pd suatu pusat hingga menyerupai per rambut pd arloji (alur pd sekrup dsb); 4 batang atau bagian batang (cabang atau ranting), daun, tangkai daun, atau bagian daun lainnya yg telah mengalami perubahan bentuk dan berfungsi sbg alat pembantu tumbuhan untuk menjalar atau merambat pd sandaran atau penunjang tumbuhan

Minggu, 20 Maret 2011

Membaca Luka Memahami Cinta

lukisan by google


Membaca Luka Memahami Cinta


Dingin menyusup mengungkit kenangan
suara jangkerik memecah sunyi
seperti halnya belati menyayat hati
Masih ingatkah engkau asmaraku
padamu pernah aku bercerita
tentang rindang pohon cinta
yang setiap pertemuan pertautkan rasa

Kini saat malam mengurung murung
Kutanyai kunang pembawa lentera
Berapa banyak api cukup untuk membakar luka?
Ianya, kunang itu memutariku dengan cepat
dan berkata: berapa titik cahaya yang kau dapat?

Dalam hening, sering jiwaku mendengar
suara-suara

____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit, 20 March 2011

Asmara yang Selama Ini Meremas Remuk Rindu Rumah

lukisan by google


Asmara yang Selama Ini Meremas Remuk Rindu Rumah


Lentera di bilik hati tibatiba menyala
Suara sepi menegur
Berseakan melipat kenangan usang

Engkau bukan perempuanku
Tak usah lambai memanggil

Malam tanpa bulan
Di pangkuan bunda
Setangkup kembang menitikkan airmata

___________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 20 March 2011

Cermin Retak

lukisan by google


Cermin Retak
oleh Imron Tohari pada 25 Juli 2010 jam 0:39


Hargaharga berebut menoreh pilu
Segala luka segala kelu
Asa terkikis satu satu

O Tuan apalah sebab…

Jiwa Negeriku terancam burai
Airmata juga deras merinai
Bulan bertudung berpagut sepi

Lihat Tuan debu mengabu
Tanpa sungkan melabur terang
Jadilah sulit memilah sirupa jalang
Juang lara pun resah bergelimpang

Inikah tanda hujah imamku
Luruh meretak cerminan rupa
Gelap kupandang cermin akhlakku
Benar salah mengalir tak bermuara

( Imron Tohari _ lifespirit, Juli 2010 )

ROMAN

lukisan by google


ROMAN


Roman 1/

saat selendang panjang erat tergengam,
pada angin, awan malumalu membisik,

o,belaian kekasih, bejorak hati mata bertatap,
darah-darah menyetubuhi hasrat
: liar

o, melangkah bulan
lelah
malam aksara-aksara berlompatan
: bisu


Roman 2/

berdua di hampar malam, angin semilir
aroma mawar (dan) atau melati, merajuk
pada tatap, satu keinginan di belah jiwa, rinai
mawar
melati

pagi berkuak
pun jiwa terbelah kembali bersatu.


Roman 3/

dik mari kita gulung,
selendang ini terentang panjang,
sedang nyiur hati melayuk, padapada
jangan biarkan ia menghalang purnama,

pastikan esok
senyum
mentari


_______________________________________________
@ Imron Tohari,lifespirit 10.11. 08/11.1.09

Bejorak* ( bahasa sasak ) = bercanda
Berkuak = membuka/terbuka
rinai = kidung

Menikah

lukisan by google


Menikah

Terlalu lama kita berpacaran
musim pun datang silih berganti, jengah
kita harus menikah
sebelum tetesantetesan peluh
bersitegang, lelah
darah berjejal;berderap resah

Percuma berkeluh kesah
pada malam
indah bulan
dan bintang
hanya menggantung langit
tiada tersentuh

Kita harus menikah,
sebelum tetesantetesan peluh memutus
pitapita suara
menghempaskan kita pada
terang yang gulita

Percuma berharap terang matahari,
sedang doa langit kau tetak
rinai tak!
di terik siang

Kita harus menikah
sebelum pergantian musim
menoreh luka

_____________________________________________
@ Imron Tohari_lifespirit’08

Sabtu, 19 Maret 2011

Titik Nol

lukisan by google


Titik Nol

“Saat tubuh menyatu
Kau gurat seluruh
Dengan bahasa cinta
Nafas menderu
Inikah ritus kehidupan dalam bercinta?” tanyamu

O, perempuanku
Tlah kita arungi bersama hari-hari
Jikalau purna purnama memerah saga
Jantung kita saling mencabik
Matikan api amarah
Dan kita merebah ,o, perempuanku
Di lengking suara
Ada beribu titian
Antara ku,mu
Ada Ning
_____________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 20 March 2011

Bersiul

gambar di unduh http://www.aegee.upatras.gr/su2003/muses.jpg




Bersiul

Bayu bersiul awan berkuak
Cemas berharap berangan tiba
Bersimbah peluh bertongkang ara
Bai’at doa hujah mustika

Bertingkap rindu kutitip nuri
Berharap perjak ikut bernyanyi
Aduhai diri rindu sekali
Saling bersaut tembang sehati

Berlambai kata kupanggil kawan
Kuharap datang para puistikawan
Satukan diri dalam ikatan
Meluah hasrat binalah kawahanan

Jangan meringkuk bersiul malu
Merempah ilmu adanya Qalbu
Ayolah kemari puan perindu
Jangan kau beku amal ilmumu
__________________________________________________________________
@Imron Tohari _ lifespirit 2008
puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030

Tembang Kasmaran

lukisan by google



Tembang Kasmaran

Saat cinta hembuskan wangi
Langkah kaki ringan berseri
Merenda mimpi bersama bidadari
Hasrat asmara laksana api

Jiwa o terbuai jiwa
Terbang melayang melaung kenang
Pada hati tiada bimbang
Selarik nama pun terucap mesra

Dirimu o! dirimu kekasih
Bila tiba masa di! nanti
Kugandeng tanganmu meniti pe!langi
Bersulang o! bersulang, hilang pedih

Kujaga sayang tak! selayang pandang

_____________________________________________
@ Imron Tohari,lifeSpirit 28 October 2009

puisi ini ada di antologi "Suara-Suara Adam" penerbit Bisnis 2030

Kau Serupa Abjad yang Hilang

lukisan by google



Kau Serupa Abjad yang Hilang

saat senja mengetuk pintu
malam
simfoni dedaun mengusik rindu,lalu
hanyut berlayar di relungrelung hati

diperasaan yang entah
adakah suara lamatlamat membisik
merangkaikan abjadabjad sebuah nama
hingga resah gelisah berjalan ke pukul lima

dalam kerinduan dan cinta
sungguh

Kau abjad dalam simfoni yang hilang
: kucari


________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 20 Nov 2010

sim•fo•ni n musik yg ditulis untuk orkes lengkap

Jumat, 18 Maret 2011

Cinta yang Sederhana

lukisan by google


Cinta yang Sederhana

”…kemiringan Gedung DPR mencapai 7 derajat dan
harus direnovasi dengan anggaran biaya diperkirakan Rp 1,8 triliun”


Selesai kubaca berita tersebut
aku jadi ingat katanya emakku
tempat gedung anggota dewan yang berdiri megah itu, dulunya sawah,
di sana dulu emak dan bapak habiskan waktu pacaran,
berjalan di pematang, mak malu-malu digoda bapak,
batang-batang padi belum menguning jadi belaian kasmaran,
emak bapak sayang-sayang,
nasi urap sambal tomat lauk tahu tempe ikan teri
jadi batas waktu usai pacaran

Masih katanya emakku,
bapak dulu petani yang rajin,
jam enam pagi bajak sawah ditemani sapinya bernama rebo,
diberi nama rebo, belinya pas hari rabo, katanya sih hari baik,
pas masa panen, lumbung penuh gabah kering,
segantang gabah lebih dari cukup buat modal ngapel,kata makku malu-malu,
masih lekat menatap gedung anggota dewan yang dulunya sawah,
di sana dulu emak dan bapak habiskan waktu pacaran,
makannya nasi urap sambal tomat lauk tahu tempe ikan teri.
Dengan lauk sederhana ternyata hasilnya malah kian merekatkan emak dan bapak.

Cukup tah…?!

Ah emak, itu semua kan cerita emakku,
tentang gedung anggota dewan yang dulu sawah subur loh jinawi,
Tentang pematang bergemericik air, tentang makku, bapakku,
juga tentang selumbung padi,modal bapak ngelamar mak, dan
sapinya si rebo.

Andai sesederhana itu anggota dewan, iakah tak ada ribut-ribut soal anggaran 1,8 triliun?
---- duh gara-gara lihat gedung anggota dewan itu,
aku jadi ingat selumbung padi bapakku buat ngelamar emakku.


________________________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 26.7.2010

Tak Ada Suara Katak Di Gedung Tinggi Menjulang

lukisan via google



TELISIK II
( Tak Ada Suara Katak Di Gedung Tinggi Menjulang )


petak-petak sawah kanvas alam yang melukis-
peluh petani diperas surya mengalir sungai

mantra. kerbau lengguh membajak lumpur
lalu padi menguning emas.o dari mana entah

burung-burung datang bercicit
mematuk. batang padi bergoyang ular mengintip

── kuuung, katak bersahut di malam tiba
cerita purba. petani menanam biji surga
tunas hijau disebar tumbuh memenuhi sawah
rimbun harapan memetik keyakinan

di rahim mayapada, alam itu mualamat
berkejaran

__________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 10 Agustus 2010

Balada Negeri O

lukisan via google


Balada Negeri O
oleh Imron Tohari pada 02 September 2010 jam 23:17


Tak dinyana negeri elok tercinta jatuh nestapa. Daun harapan selembar- selembar dibekukan air mata . Dongeng nenek moyang penakluk bahari hilang ditelan arogansi negara tetangga. Harga diri negeri apalah arti, kanan kiri hilang kejora, berita penuh intrik kekuasaan menjadikan wajah pasi rakyat jelata mabuk rindu melukis kemakmuran.

Di kedai kopi tiada ancaman hukum. Untuk kursi kekuasaan apalah artinya kejayaan negeri bagi orang-orang serupa patriot dengan janji-janji yang memabukkan yang diharapkan mabuknya melebihi mariyuana.

Sepulang dari kedai kopi kudapati wajah jelata kian pasi. Terror moral di mana-mana. Lembaga hukum menjadi kilang melawan rakyat sendiri. Sebagian besar yang duduk di kursi kabinet, berlomba adu citra adu gendut tanpa malu pada Presiden. Untuk rakyatkah? Sedang disaat yang sama, ibu-ibu di dapur sibuk menanak air mata, meniriskannya dengan selembar kafan untuk keluarga yang senantiasa bermimpi kemakmuran negeri yang kapan entah─

Tiba perayaan kemerdekaan , kelabu, o Agustus, banyak halaman rumah tanpa merah tanpa putih. Merah putih berebut cidera. Memunguti derita leluhur, pesta tanpa busana Batik dan Keris, tanpa rancak Reog Ponorogo dan Tari pendet, tanpa Angklung dan lagu Rasa Sayange. Malam bulan bertudung lampu dian melayuk nyiur dalam sepi kehilangan lakon Wayang Kulit pun sorak sorai kuda lumping. Jauh di dalam istana, pelakon beradu senyum menjumput citra.

O aku lelakon alit, menjerit pintu berderit. Ketika kudengar genderang bertalu, pulau Bintan dan Ambalat di ujung tubir. Tanpa nyanyian rakyat yang riang, sumpah seranah terlontar menderu, siang dan malam adakah lagu bening di sana, tanpa gemericik panas darah, tanpa intip gagak pemakan bangkai.

Bersimpuh di tempat-tempat peribadatan tidak serta merta sampai ke langit lalu memohon kemenangan berperang menjadikan negeri kembali jaya. Ada jutaan air mata tak berdosa menanam doa. Dan Perang jalan terakhir memenangkan kebenaran dan harga diri terlebih dulu harus berani membersihkan pilar-pilar di bumi pertiwi dari kerak keserakahan, korupsi dan kesewenang-wenangan hukum. Seperti itulah seharusnya. Pemimpin.

: Alam memberi pertanda kuasa Illahi. Waktu berjalan buru-buru menuju ujung. Mestikah menunggu ketukan ajal hingga sesal tak cukup membebaskan atma dari nafsu angkara?

______________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 2 September 2010

Gerimis Mengiris Bulan Menangis

lukisan by google


Gerimis Mengiris Bulan Menangis
oleh Imron Tohari pada 14 September 2010 jam 15:03


Kaya raya mimpi semalam
Pagi terbangun tiada bersisa
Betapa sarau segala fana
Kenapa tapi terbu(a)i hamba

Subur ajaran jiwa tandus
Mengejar iman membabi buta
Membaca Kalam, namun, batin meniada
Duka sesama tiada diharga

O nyata benar sempitnya akal
Penggembala kecil menoreh luka
Gerimis mengiris di Masjidilaksa
Bulan menangis di atas Katedral

Berjalan atasnamakan kebenaran agama
Tapi majnun diajak penjarakan sang Maha
______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit 14 September 2010

sa•rau ; celaka; sial: aduh
Mas•ji•dil•ak•sa ; masjid di Yerusalem, kiblat pertama umat Islam dan tempat Nabi Muhammad saw. melakukan mikraj setelah terlebih dahulu melakukan isra; Baitulmukadas
ka•ted•ral ; gereja besar tempat kedudukan resmi uskup; gereja keuskupan

Hening Jiwa yang Sesah

lukisan by google



Hening Jiwa yang Sesah


kita masih kekasih
beribu kali itu Kalimat
kau cumbu rayukan dari mulut mungilmu
sedang matamu api
:membakar lalu
atas nama cinta
kau biarkan panasnya membinasakan Tuhan

kita masih kekasih, katamu untuk kesekian kali

tapi tidakkah kau lihat, di langkan penuh luka
cawancawan pecinta berserak,retak

o, sebegitu syahdu;sebegitu hening
perasaan ini tak terhingga
dalam batas antara
masih bisa kudengar suara angin
merambat turun dari langkan rumah jiwa
: amar makruf nahi mungkar


____________________________________________________________________
@ lifespirit 28.12.08/2.7.09


lang•kan n serambi atas tempat meninjau; anjung peranginan; balkon

Air Mata Cinta yang Mencari Ruang Maha

lukisan by google


Air Mata Cinta yang Mencari Ruang Maha

Airmata itu menari-nari mencari ruang Maha layaknya angin yang bertiup, melayuk, membelai dedaun di ruang-ruang jumantara. Dan langit terang jua adanya murai berkicau di pucuk-pucuk cemara, pun entah di mana kicaunya lesap kala kelam menggulat alam, seperti saat tubuh-tubuh tak lagi berpeluk, bibir-bibir tak lagi berkecup, kesendirian mengantar tangisan kekasih. Masihkah burung merak bisa membanggakan bulu-bulu indahnya? Sedang para pemburu terbuai nyanyian perdu peri-peri hutan.

O, jangan pertentangkan lagi kelahiran dan kematian. Seperti halnya keramaian juga keheningan, begitu pula kelahiran dan kematian tak seharusnya merapuhkan asa. Lihat saat anak-anak ayam mulai mencicit, suara cicitnya adalah penghambaan pada induknya untuk selalu memberikan kehangatan. Keheningan itu kehidupan, ulat yang bermetamorfosa pada kepompong, lalu moksa berubah menjadi kupu-kupu, Dan tidak seharusnya tangis seperti batu bisu, karena hanya kesiaan bila tangis hati sebisunya batu ?

Duhai wahai roh jiwaku, dengarkan nyanyian alam, sekalipun hening pada diam, nada masih bersimfoni lahir dari seruni sebuah gubuk di tengah sawah yang lapang.

Dalam langit mendung bahkan di sebalik awan selalu ada sinar menyapa. Lalu mengapa dan bagaimana kamu bisa bilang hanya ingin melihat dari balik langit cerah saja ? Sedangkan denting detik pun bisa menemani dalam detak yang retak.

Duhai wahai roh jiwaku, jika ingin jadi pecinta, kaupun harus siap bercumbu dengan kesakitan-kesakitanmu, seperti Hafiz yang tetap tegar saat jiwa raganya dibakar apicinta, dan tak seorangpun pecinta yang bisa melarikan diri dari gelisah karena cinta, seperti itulah yang diungkapkan Hafiz, jadi jangan tanya pada cinta atas kebenaran cinta, bukankah cinta yang sebenarnya ada di dasar kedalaman lautan hati, dan perlu ribuan mil baginya untuk muncul kepermukaan pada wujudnya yang tak tersentuh, kecuali aksara-aksara tanpa kata menyenandungkannya pada rasa. Dan jikalau itu telah sampai, seperti halnya matahari mencumbui hujan lalu lahir pelangi tujuh rupa, aku pun ingin menyemai benih-benih cinta di ladang Kekasih!.

____________________________________________________
@ lifespirit & DaveSky 11.1.09/rev 30.11.10

ju·man·ta·ra kl n awang-awang; langit; udara



Hafiz : nama lengkapnya Khwajah Hafiz al Sirazi adalah seorang Sufi Penyair yang terkenal dari negeri Iran (1316-1390 M)

Kamis, 17 Maret 2011

Perempuan Berkerudung Airmata

lukisan by google


Perempuan Berkerudung Airmata


Di atas bahtera
Matamu embun
Menatap samudera tak ombak ,ikan bersenda
Angin juga. Pukau
Disulur rambut yang kibar

Adakah kepedihan suatu pilihan?

(Tibatiba kau bisikan sesuatu dengan lirih. Dan di bola matamu, ikan yang tadinya bersenda di samudra, kini kaku batu. Menatap kearahku )

Di dekatmu
Perihal yang kau tanyakan itu
Bukan mengada aku tetap mengasihimu
Juga tentang dian-dian kecil di ruang bahtera
Yang nyala apinya kujumput dari gerai hitam rambutmu
Adalah atma yang keluar dari lingkaran labirin
Mengajak bibir berbisik

: Cinta itu laksana api,
lidah apinya membakar jiwa,
dan tungkunya derita,
di dalamnya ada bara kasih,
untuknya tak segan kuteguk airmata duka,
lalu kusuling menjadi anak kunci,
pembuka pintu langit.

Kini dimana ia-nya (kebahagiaan) berada? Tanyamu lirih

(Di atas bahtera, angin yang pukau, kini desau. Juga dua bola matamu kian tujah, tuliskan sajaksajak bisu di mural jantung: tentang luka, dan kau)

Di tubir Cinta
Saat kukejar kebahagiaan
Kujumpai adanya ketidak kekekalan kala
Kutatap luas samudera, kutemukan ketidak luasan kuasaku
Kutatap langit, kudapati bayangan dari ketidak berdayaan

Di tubir Cinta
Degup jantung mengeja hurup
Matahari membakar raga
Malam; pisaupisau kematian
Mengguratkan dzikir di piala Kekasih

(saat sekali lagi kuarungi samudera matamu yang embun, di atas bahtera, kembali ku tatap langit, dan kini kudapati burung keberuntungan berkata-kata pada angin tentang bayi serta seorang perempuan berkerudung airmata yang berlarilari di terik padang pasir, dari Shafa ke Marwah, tak keluh, mencari mata air kehidupan. Dan untuk anaknya, setulus kasih ia-nya persembahkan kerudung airmata, mengetuk pintu langit. Dan perempuan itu, serupa dirimu, istriku, pun seperti ibu-ibu yang lainnya yang tiada berbatas dalam mencintai anak-anaknya )

____________________________________________________________________________________

@ Imron Tohari _ lifespirit, 21 mei 2010 ( Penyatuan karya “ Labirin II & Matamu yang Embun)

atma : jiwa; nyawa; (Hin) roh: akhirnya -- Lubdhaka, setelah hari kematiannya, bisa masuk surga
labirin: tempat yg penuh dng jalan dan lorong yg berliku-liku dan simpang siur; sesuatu yg sangat rumit dan berbelit-belit (tt susunan, aturan, dsb)
tubir: tebing (jurang dsb) yg curam; tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang, tepi kawah, tepi sungai); tempat yg dekat sekali dng tepi sesuatu yg dalam (spt tepi jurang); tempat yg dalam sekali (di laut dsb); ki keadaan yg hampir pd sesuatu yg sangat berbahaya (mati dsb)

Tembang Ksatria Bidadari

lukisan by google


Tembang Ksatria Bidadari

Saat terasa pedihnya cinta
kilau emas intan permata
tiada mampu menggantikanya

Bila sedih hati bisa ditukar
harta benda belum setakar
dengan kesedihan yang terbakar

Sedih bahagia insani
tiada begitu saja terjadi

Bukan sedih ataupun bahagia adanya
bila mesti memilih diantaranya
iklas tulusnya hati
jadikan taman jiwa begitu damai

Duhai wahai Pembuat Cinta
bila kesakitan itu samudra doa
biar aku dan para ksatria juga bidadari menembang


_________________________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit , 29 May 2008/Rev.18.5..09

Tentang Cinta yang Ada Di Ujung Tanya

lukisan by google


Tentang Cinta yang Ada Di Ujung Tanya

Pada hujan, kubiarkan roh-ku berbasah basah menyusuri rimba belantara jiwa. Segala pandang, yang kulihat bunga-bunga mawar merekah, kelopak indahnya tersenyum saat aroma wangi bunga terbawa bayu.

Lembut kusentuh benang sarinya; sambil bertanya gerangan apa yang dia rasa tentang cinta. Hujan kian deras, butir-butir air menerpa tubuh mawar, melayuk ; seakan berkidung

“Aku ingin mencintai!, dengan cinta akan kuberikan wangi pada kupu,kumbang,dan kubiarkan angin mencium segenap rasa, lalu memyebarkan wangi pada manusia.

Aku tidak mau dicintai!, kala senyum rekah, atas nama cinta manusia memetikku, menciumku sebelum akhirnya menaruh tubuhku pada vas penuh tirta, namun tidakkah dia tahu, atas nama cinta, esok aku layu, dan mati.

Ya! Wahai roh yang mengembara! Aku tidak ingin dicintai, kecuali mencintai! Selayaknya purnama memberi cahaya pada malam”

Roh jiwaku terus berjalan, sampai pada suatu tempat, kudapati tanah yang subur, tapi di sana tidak aku lihat banyak pohon dan satwa yang menemani, kecuali bekas-bekas galian dibiarkan lubang menggangga. Lalu kutanya tanah tersebut, gerangan apa yang dia rasa tentang cinta?. Tanah galian yang ku tatap seakan teriak;

“ Lihat aku! Lihat aku! Aku tidak mau mencintai!, lebih baik dicintai!, betapa seluruh tubuhku terkoyak oleh ulah manusia, sedangkan banyak sudah kasih kuberikan padanya, tapi mereka hanya mau menikmati kekayaanku saja, bahkan saat kini langit menangis,gunung bersendawa,dan angin merajuk, aku tidak bisa lagi menenangkannya. Lupakah mereka akan kasihku, hingga tiada,pun, aku masih setia memeluk jasadkakunya.

Lihat aku! Lihat aku! Aku ingin dicintai!, selayaknya air terkumpul di lembar daun seroja”

Tiba-tiba roh jiwaku serasa terbetot ke lubang yang teramat dalam. Lubang yang aku sendiri tak tahu batas akhirnya.

( lifespirit 2009.rev.2010 )

Kaukah Itu yang Malammalam Menertawakan Asmara?

lukisan by google



Kaukah Itu yang Malammalam Menertawakan Asmara?
: Handoko FZ. Surat kepada Malaikat—anginkuamukapi!


angin membawa rindu begitu gemuruh
dedaun yang ada di matamu berebut ranting
mungkinkah masih terdengar kicau nuri
sedang di dinding hati tertulis hidup hanya mimpi

impian indah membuat lupa jalan pulang
impian duka menyalahkan nasib
beribu waktu kau punguti cinta
malammalam atmamu menertawakan asmara

_______________________________________________
@ Imron Tohari _ lifespirit , 5 Desember 2010

Mural Cinta



Mural Cinta

SAAT jiwa menyatu pada penghambaan cinta, pada kekasih, pernah kukata, cinta ibarat ulat menggerogoti ranum apel, bermetamorfosis: menari-nari diantara bunga-bunga merekah di ladang-ladang cinta. Dan penghambaan cinta itu adanya airmata, menyulam seribu aksara tanpa kata, bercerita tentang kepedihan atau kegembiraan yang tiada terkata. Pada kesendirian, malam merenda gelap, menyairkan ilusi-ilusi rasa.

Bila melihat bulan, bulan o bulan, pada tubuh malam menujah jantung, dan hangat bibir kekasih, cinta itu ibarat keterasingan, saat diri lebur di piala asmara, sifat-sifat yang tidak kita kenal, menyeruak bagaikan tetamu asing hantarkan pernak-pernik segala rasa. Padapada cinta, ibarat luasnya jiwa, saat jiwajiwa meneguk madu asmara, tak ada beda siang dan malam, seperti suara di degup jantung yang berdetam laksana genderang perang. Tidakkah pernah kau dengar sepasang sejoli bercerita indahnya bintang-bintang di langit, sambil berkata-kata tentang cinta?, jika kau tanyakan itu pada api warna saga akan melukis di mural jantung

: akulah jiwa dari rohku, yang akan menghangatkan dikala musim dingin membekukan darahmu, juga akan membakar abu kala kemarau hati letikan api cemburu. Dan airmata kerinduan itu, telimpuh, mengadu pada air yang mengairi ladang-ladang nestapa

: akulah air yang akan menghanyutkan kedukaan, seperti halnya aku menghanyutkan Musa kecil dari kejaran pecinta-pecinta firaun,dan juga akan menenggelamkanmu saat kau taburkan benih-benih ketidak setiaan Zeus pada Hera.


“Jikalau kini kau pandang langit,
pada penghambaan cinta
Atma, kunci pembuka tujuh kaniscayaan para pecinta
Selebihnya
Tak!”


__________________________________________________________
@Imron Tohari, lifespirit

Zeus ( Dewa Zeus ) ; mitos Yunani, Dewa dari segala Dewa, namun mempunyai kelemahan dalam soal wanita. Pada mitos Yunani, Zeus di gambarkan suka mengejar dewi-dewi.

Hera ( Dewi Hera ) ; mitos Yunani, merupakan saudari sekaligus istri Yeus, yang mempunyai rasa sakit hati karena merasa dikhianati cintanya oleh suaminya ( Zeus ), sehingga yang ada di pikirannya adalah rasa iri, cemburu, dan dendam pada orang-orang yang dia anggap menyainginya!